Kesehatan Umum

Kurang Tidur Bisa Ditebus di Lain Waktu?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 30 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Perubahan jam tidur di hari kerja kerap membuat kita memiliki “utang tidur”. Bagaimana cara membayar atau mengganti utang tidur yang benar?

Kurang Tidur Bisa Ditebus di Lain Waktu?

Ada berbagai komponen gaya hidup yang dapat memengaruhi kualitas kesehatan kita. Salah satu komponen tersebut adalah tidur yang cukup dan berkualitas. Idealnya, orang dewasa produktif membutuhkan tidur selama setidaknya delapan jam sehari agar fungsi-fungsi di tubuh berjalan normal. 

Sejumlah pakar pun telah lama menekankan pentingnya rutinitas tidur. Tidur dan bangun pada waktu yang hampir bersamaan setiap hari turut membantu mengatur ritme tubuh.

Namun, kesibukan kerap membuat kita kurang tidur. Istilah “kerja, kerja, tipes” pun marak digunakan generasi muda produktif untuk menggambarkan bagaimana padatnya aktivitas masa kini dapat menyebabkan kondisi kesehatan menurun. Salah satu penyebabnya adalah kurang tidur yang kerap disebut juga “utang tidur”.

Nah, apa benar mengganti waktu tidur yang hilang dapat dilakukan di lain waktu? Hal ini awalnya terdengar aneh, karena tidur seharusnya menjadi rutinitas yang dilakukan secara tersusun dan berkala setiap hari. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasannya!

Apa yang Dimaksud “Utang Tidur”?

Saat begadang, baik terpaksa karena pekerjaan ataupun aktivitas bersenang-senang, tak sedikit orang yang berpikir bahwa waktu tidur malam yang hilang dapat ditebus di lain waktu. 

Anggapan itu kemudian diterjemahkan menggunakan istilah “utang tidur”, yang dapat dibayar misalnya di siang hari atau bahkan akhir pekan.

“Utang tidur” adalah selisih antara kebutuhan jam tidur ideal seseorang dengan jumlah jam tidur yang didapatkan. 

Beberapa sumber mengatakan, “utang tidur” ini bahkan dapat dihitung menumpuk atau bersifat kumulatif. Misalnya, jika kamu kurang tidur 1-2 jam setiap hari, berarti selama 1 minggu kamu memiliki “utang tidur” hingga 7-14 jam.

Bolehkah Mengganti Tidur Malam dengan Tidur Pagi atau Siang?

Bolehkah Mengganti Tidur Malam dengan Tidur Pagi atau Siang

Mengobati rasa mengantuk dengan tidur siang sering menjadi jalan pintas banyak orang untuk menebus kurang tidur. 

Power nap atau tidur siang kilat tak lebih dari dua puluh menit memang bisa membantu menyegarkan tubuh, mengembalikan konsentrasi, dan menjernihkan pikiran saat beraktivitas. Namun, tidur siang terlalu lama justru dapat menjadi “bumerang”.

Tidur siang terlalu lama bisa mengganggu ritme alami tubuh. Misalnya, jika kamu tidur hingga 2-3 jam di siang hari akibat mengantuk usai begadang, kamu bisa kesulitan untuk memulai tidur di malam hari. 

Kondisi itu bisa menjadi “lingkaran setan” yang kemudian menyebabkan kondisi kurang tidur kronis dan terganggunya keseimbangan hormon alami tubuh.

Hal tersebut dapat menyebabkan stres dan rasa mengantuk di waktu yang tidak diinginkan. Jangka panjangnya, kamu dapat berisiko mengalami hipertensi.

Artikel lainnya: Awas, Doyan Begadang Bisa Bikin Hipertensi

Bagaimana dengan Membayar “Utang Tidur” di Akhir Pekan?

Dilansir dari TIME, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research menemukan, orang yang tidur selama 5 jam atau kurang setiap malam memiliki risiko kematian 65 persen lebih tinggi, dibandingkan mereka yang konsisten tidur selama 6-7 jam setiap malam.

Akan tetapi, saat melihat orang-orang yang kurang tidur pada hari biasa namun tidur lebih lama di akhir pekan, para peneliti menemukan sesuatu yang menarik. Orang-orang tersebut tampaknya tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi ketimbang kelompok yang tidur sekitar tujuh jam setiap hari.

Penelitian tersebut memang dilakukan selama tiga belas tahun sampai mendapat kesimpulan tersebut. Namun, hasilnya belum bisa dibilang valid.

Beberapa pakar yang tidak terlibat berpendapat, perlu durasi studi yang lebih panjang, mungkin hingga puluhan tahun, untuk mendapatkan hasil yang lebih valid. Perlu dipastikan apakah pola seperti itu akan memberikan perubahan biologis dari waktu ke waktu terkait pemulihan tidur.

Artikel lainnya: Cara Memperbaiki Pola Tidur yang Berantakan

Adakah Cara Membayar “Utang Tidur” yang Benar?

Adakah Cara Membayar “Utang Tidur” yang Benar

Menjaga pola tidur sangat penting demi siklus bioritmik pada tubuh. Dengan teraturnya siklus tersebut, tubuh dapat terbiasa sehingga bisa mengeluarkan hormon sesuai aktivitas yang dilakukan.

Berikut beberapa tips menjaga pola tidur yang teratur dan berkualitas:

  • Pergi tidur lebih cepat 15 menit setiap hari hingga mencapai jam mulai tidur yang diinginkan
  • Menciptakan suasana tidur yang tenang dan nyaman
  • Jauhkan benda elektronik dan hiburan dari tempat tidur
  • Tidur di ruangan yang berbeda dengan ruangan bekerja
  • Hindari kafein di malam hari
  • Hindari tidur siang lebih dari 20 menit

Meski kurang tidur dapat ditebus di lain waktu, ada baiknya kamu mampu mengatur pola tidur secara rapi demi kesehatan yang lebih terjamin. 

Jangan lupa terus #JagaSehatmu dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, serta berolahraga rutin dan teratur, ya!

Punya masalah tidur yang sulit teratasi? Yuk, langsung tanya dokter di aplikasi KlikDokter. Tidur cukup dan berkualitas penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan! 

(FR/JKT)

Referensi:

  • The University of Chicago Medicine. Diakses 2022. Can you ever make up for lost sleep?
  • CDC Morbidity and Mortality Weekly Report. Diakses 2022. Short sleep duration among workers--United States, 2010.
Kualitas Tidurkurang tidurtidurWaktu TidurPola tidur

Konsultasi Dokter Terkait