Ginjal dan Saluran Kemih

Bahaya Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 30 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hati-hati, infeksi saluran kemih yang terjadi secara berulang dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada anak.

Bahaya Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak

Saluran kemih manusia terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Rangkaian saluran ini bertanggung jawab untuk memproduksi dan mengeluarkan urine. Sama halnya dengan saluran lain dalam tubuh, saluran kemih pun dapat mengalami infeksi.

Infeksi saluran kemih terjadi saat bakteri masuk melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih. Pada beberapa kondisi, infeksi ini dapat berlanjut hingga ke ginjal (ascending). Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih, baik pada anak maupun dewasa adalah E. coli yang berasal dari saluran cerna.

Infeksi saluran kemih terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

  • Pielonefritis, dimana infeksi terjadi di ginjal dan saluran pengumpul urine
  • Sistitis, dimana infeksi terjadi di kandung kemih
  • Uretritis, dimana infeksi terjadi di uretra (saluran di bawah kandung kemih).

Kenali Gejalanya

Gejala infeksi saluran kemih sendiri bervariasi. Pada anak, gejalanya sering kali tidak khas, bergantung pada usianya. American Academy of Pediatrics bahkan menganjurkan tenaga medis untuk mempertimbangkan diagnosis infeksi saluran kemih pada setiap anak usia 2 bulan sampai 2 tahun, ketika mengalami demam yang sulit dijelaskan.

Meski demikian, secara umum anak yang mengalami infeksi saluran kemih menjadi lebih rewel, susah makan atau menolak ASI (pada bayi kecil), demam, menggigil, muntah, mengerang atau menangis setiap buang air kecil, serta sakit perut (terutama bagian bawah). Untuk memastikan diagnosis, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan terhadap urine.

Apakah Infeksi Saluran Kemih Pasti Berulang?

Dengan penggunaan antibiotik dalam dosis tepat dan optimal, infeksi saluran kemih dapat sembuh sempurna. Namun, infeksi ini dapat terjadi kembali atau berulang yang disebut dengan recurrent urinary tract infection. Bila anak mengalami beberapa kali infeksi saluran kemih dalam waktu yang berdekatan – misalnya dalam enam bulan terakhir – dapat dikatakan anak mengalami infeksi saluran kemih berulang.

Tentu tidak semua anak dengan riwayat infeksi saluran kemih akan mengalaminya kembali. Ada beberapa faktor risiko yang membuat seorang anak rentan mengalami infeksi saluran kemih berulang, yaitu gangguan fungsi kandung kemih dan usus (bladder and bowel dysfunction) serta refluks vesikoureteral (vesicoureteral reflux).

Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan urine dapat dengan mudah mengalir balik ke kandung kemih dan ureter, sehingga mempermudah terjadi infeksi.

Infeksi saluran kemih berulang berpotensi menimbulkan banyak komplikasi, diantaranya:

  • Kerusakan ginjal permanen. Infeksi saluran kemih berulang terutama pada ginjal (pielonefritis) akan menyebabkan jaringan ginjal terluka, sehingga terjadi kerusakan yang menetap. Kerusakan ini dapat mengakibatkan gagal ginjal, baik akut maupun kronis.
  • Striktur uretra. Infeksi di saluran uretra yang terjadi berulang, dapat menyebabkan dinding uretra rusak dan timbul jaringan parut yang membuat saluran uretra menjadi lebih kecil atau striktur.
  • Sepsis. Merupakan komplikasi yang dapat mengancam nyawa dan terjadi bila infeksi tidak teratasi dengan optimal.

Lakukan Upaya Pencegahan

Berita baiknya, infeksi saluran kemih dapat dicegah. Dengan beberapa langkah sederhana berikut, anak dapat terhindar dari infeksi saluran kemih.

  • Beri anak banyak minum. Usahakan agar anak minum 8-10 gelas air setiap hari. Dengan banyak minum, anak akan sering buang air kecil, sehingga membuat saluran kemihnya lebih sering “dibilas” oleh urine dan tidak memberi kesempatan pada bakteri untuk tumbuh.
  • Membasuh organ kemaluan dengan benar. Ajari anak untuk membasuh organ kemaluan dari depan ke belakang. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri menempel di uretra.
  • Tidak menunda buang air kecil. Saat anak ingin buang air kecil, ajari ia untuk tidak menundanya dan segera ke toilet. Bila anak menggunakan popok sekali pakai, hindari membiarkan popok dalam kondisi penuh terlalu lama atau menunda mengganti saat si Kecil buang air besar. Usahakan mengganti popok setiap 3-4 jam sekali.
  • Sunat bagi anak laki-laki. Beberapa literatur ilmiah menyatakan tindakan sirkumsisi atau familiar disebut sunat dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran kemih berulang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi berbahaya. Karena itu, cegah dengan melakukan beberapa kiat di atas agar anak Anda dapat melewati proses tumbuh kembang secara optimal.

[NP/ RVS]

urineinfeksibakteriAnaksaluran kemihInfeksi Saluran Kemih

Konsultasi Dokter Terkait