Kesehatan Bayi

9 Risiko Bayi Rentan Meninggal Mendadak Akibat SIDS

dr. Anita Amalia Sari, 27 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apa saja faktor risiko yang dapat memicu kematian bayi mendadak akibat SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome? Simak di sini.

9 Risiko Bayi Rentan Meninggal Mendadak Akibat SIDS

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) merupakan kejadian bayi meninggal mendadak tanpa ada gejala sebelumnya. Kondisi mengerikan ini paling sering menimpa bayi di bawah usia satu.

Fakta mengebutkan, SIDS sering kali terjadi akibat lingkungan tempat tidur bayi yang tidak aman. Tak hanya itu, penelitian juga mengatakan bahwa risiko terjadinya kondisi ini bisa meningkat berlipat ganda bila terdapat hal-hal di bawah ini:

1. Usia

Sekitar 90 persen kasus SIDS terjadi pada bayi berusia di bawah enam bulan, yaitu pada bayi berusia dua hingga empat bulan.

2. Faktor Ibu dan Lingkungan

Status sosio-ekonomi rendah, usia hamil di bawah 20 tahun, dan tingkat pendidikan ibu yang rendah membuat risiko seorang bayi mengalami SIDS menjadi lebih tinggi. Selain itu, ibu yang memiliki riwayat merokok, mengonsumsi alkohol atau menggunakan obat terlarang saat hamil maupun setelah bayi dilahirkan juga turut meningkatkan risiko kejadian SIDS.

Ketahuilah bahwa nikotin yang terdapat di peredaran darah ibu, dapat mempengaruhi perkembangan batang otak bayi, yang merupakan organ pengatur pernapasan.

3. Prematur dan Berat Lahir Rendah

Bayi yang lahir secara prematur dan memiliki berat badan lahir rendah lebih berisiko mengalami SIDS. Penelitian menyatakan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan 1000–1499 gram memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk mengalami kematian akibat SIDS. Sedangkan bayi yang memiliki berat badan lahir 1500–2499 gram berisiko tiga kali lebih tinggi untuk mengalami kondisi mengerikan tersebut.

4. Gangguan Perkembangan Otak

Beberapa bayi ada yang terlahir dengan gangguan kemampuan pusat kontrol pernapasan di batang otak. Normalnya, bayi akan terbangun dan berpindah posisi saat jalan napas (hidung atau mulut) terhalang sesuatu.

Pada bayi yang mengalami gangguan, ia tidak dapat mengatasi keadaan tersebut sehingga menyebabkan jalan napas terhambat yang berujung pada kematian mendadak.

5. Infeksi

Banyak bayi yang mengalami SIDS memiliki riwayat infeksi saluran pernapasan.

6. Posisi tidur

Bayi baru lahir yang rentan mengalami kematian mendadak ialah yang sering berganti posisi saat tidur. Begitu pula dengan bayi yang tidur dengan posisi tengkurap. Ini karena tidur dengan posisi yang tidak tepat dapat menyebabkan tersumbatnya jalan napas pada bayi.

Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics menyarakan semua bayi sehat yang berusia di bawah satu tahun untuk tidur dengan posisi telentang.

7. Alas Tidur Terlalu Empuk atau Tidak Datar

Bantal yang empuk atau alas tidur yang terbuat dari polystyrene membuat bayi berisiko 2–3 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian mendadak.

8. Tidur Bersama dengan Orang Tua

Tidur dengan orang tua atau saudara turut meningkatkan risiko SIDS, terutama bayi yang berusia di bawah 13 minggu. Ini karena bayi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk tertiban atau terhimpit ketika tidur.

9. Kepanasan saat Tidur

Selimut yang terlalu tebal, suhu ruangan yang panas, pemakaian baju yang terlalu tebal, dan kondisi bayi sedang demam berhubungan dengan risiko kematian mendadak yang lebih tinggi.

Guna memperkecil risiko Sudden Death Infant Syndrome atau SIDS, pastikan Anda selalu memperhatikan dan memantau bayi saat dirinya tertidur. Hal ini sangat penting dilakukan, apalagi bila bayi masih berusia di bawah satu tahun atau memiliki kelainan lahir bawaan.

(NB/ RH)

BayiSudden Death Infant SyndromeSIDS

Konsultasi Dokter Terkait