HomeGaya hidupDiet dan NutrisiMenu Sahur dan Berbuka untuk Anak yang Berpuasa
Diet dan Nutrisi

Menu Sahur dan Berbuka untuk Anak yang Berpuasa

dr. Karin Wiradarma, 25 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Si Kecil mau ikut berpuasa? Yuk, intip berbagai menu sahur dan berbuka untuk anak di sini.

Menu Sahur dan Berbuka untuk Anak yang Berpuasa

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun dianjurkan untuk berlatih berpuasa sejak dini karena akan mendatangkan manfaat bagi kesehatan dan kecerdasan di masa yang akan datang.

Melatih anak berpuasa

Melatih anak berpuasa tentu saja memiliki tantangannya tersendiri. Oleh karena itu, anak-anak tidak seharusnya dipaksa untuk berpuasa seharian penuh karena daya tahan tubuhnya belum seperti orang dewasa. Pengenalan berpuasa harus dilakukan secara bertahap dan diusahakan untuk menjadikannya terasa menyenangkan supaya anak mau dengan senang hati menjalaninya.

Dalam melatih anak berpuasa, orang tua harus mempertimbangkan kondisi dan kemampuan anak. Jika anak sedang kurang fit atau sakit, lebih baik puasa ditunda. Untuk anak yang baru memulai puasa atau usianya masih kecil, puasa dapat dilakukan secara bertahap.

Puasa tidak harus dilakukan selama sehari penuh seperti orang dewasa, tetapi dapat diawali dengan hanya menunda waktu makan siang anak. Apabila anak sudah berhasil melewati tahap pertama, puasa dapat diperpanjang menjadi setengah hari, hingga akhirnya seharian penuh.

Cegah dehidrasi

Meskipun sedang berpuasa, pastikan agar anak Anda mengonsumsi cukup air. Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2013 yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI, anak berusia 4-6 tahun disarankan untuk minum air putih sebanyak 1500 ml (6 gelas) per hari, anak berusia 7-9 tahun sebanyak 1900 ml (7-8 gelas) per hari, sedangkan anak berusia 10-18 tahun sebanyak 2000 ml (8 gelas) per hari.

Anak juga dapat minum jus buah, tapi disarankan untuk diminum tidak lebih dari dari 150-180 cc per hari karena kandungan gula yang tinggi. 

Menu sahur untuk anak

Untuk sahur, Anda dapat memberikan makanan yang kaya akan serat, seperti sereal gandum, roti gandum, nasi merah (jika tidak terbiasa, nasi merah dapat dicampur dengan nasi putih), sayur, dan buah. Keunggulan dari makanan yang kaya akan serat dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama bagi anak yang ikut berpuasa.

Selain kaya akan serat, pastikan menu sahur anak juga kaya akan kandungan protein, seperti ikan, ayam, daging sapi, susu, keju, dan yoghurt.

Meskipun akan berpuasa, bukan berarti anak boleh makan makanan dalam porsi yang terlalu banyak karena hal tersebut dapat membuat perut kembung dan mual. Hindari pula makanan yang terlalu berbumbu, asam, pedas, dan minuman bersoda.

Menu berbuka puasa untuk anak

Ketika tiba saatnya berbuka puasa, berikan anak segelas air putih atau teh manis hangat. Setelah itu, anak bisa mengonsumsi kurma untuk mengembalikan kadar gula darahnya sebelum mengonsumsi menu utama buka puasa.

Anda dapat menyuguhkan berbagai makanan yang bergizi lengkap dan seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Menu yang bisa diberikan antara lain bola ayam teriyaki dengan potongan buncis dan wortel. Jangan lupa tambahkan juga buah seperti jeruk atau semangka.

Pastikan makanan anak kaya akan nutrisi

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko anak jatuh sakit, pastikan anak mendapatkan vitamin A, C, D, E, dan zinc.

Vitamin A berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh, sementara vitamin C dan E merupakan antioksidan yang menangkal radikal bebas. Vitamin D penting untuk daya tahan tubuh serta pembentukan tulang dan gigi. Sementara itu, zinc juga penting untuk daya tahan tubuh dan pertumbuhan anak.

Vitamin A dan D bisa didapatkan dari hati ayam, ikan berlemak (ikan salmon, tuna, sarden), dan kuning telur. Vitamin C bisa didapat dari jeruk, lemon, stroberi, jambu, pepaya, dan kiwi. Vitamin E banyak pada makanan berlemak baik seperti kacang-kacangan dan minyak sayur. Sementara itu, zinc, banyak terdapat pada daging, kerang, ikan, dan udang.

Ada beberapa nutrisi yang mungkin agak sulit dipenuhi oleh anak, seperti vitamin D dan E—apalagi jika anak sulit makan dan pilih-pilih. Jika Anda merasa menu makanannya kurang optimal, Anda bisa memberikan suplemen yang diperkaya dengan formula vitamin dan mineral.

Tujuannya adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama berpuasa, sekaligus mendukung pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter anak tentang pemberian suplemen ini.

Saat anak ingin ikut berpuasa, berikan anak pujian. Dukung dirinya dengan memberikan nutrisi terbaik. Tanyakan dan dengarkan cerita anak tentang pengalamannya berpuasa, sehingga orang tua dapat memahami apa yang ia rasakan. Mungkin saja ia menginginkan variasi menu sahur dan berbuka, atau ingin melakukan kegiatan yang seru sambil mengisi waktu berpuasa. Nantinya, anak pun akan makin bersemangat dan tidak cepat bosan.

(RN/ RH)

Anak PuasaMenu SahurpuasaAnakMenu Sahur Anak

Konsultasi Dokter Terkait