Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerMenantu Hatta Rajasa Meninggal Dunia karena Kanker Kulit
Kanker

Menantu Hatta Rajasa Meninggal Dunia karena Kanker Kulit

dr. Kartika Mayasari, 21 Mei 2018

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Menantu Hatta Rajasa, Adara Taista, dikabarkan meninggal dunia karena kanker kulit yang dideritanya beberapa tahun belakangan.

Menantu Hatta Rajasa Meninggal Dunia karena Kanker Kulit

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh kabar meninggalnya menantu dari Hatta Rajasa, yaitu Adara Taista. Adara, 27 tahun, merupakan istri dari Rasyid Rajasa. Adara meninggal dunia di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo, Jepang, pada hari Sabtu (19/05), pukul 13.38 waktu setempat atau 11.38 WIB. Adara Taista diduga meninggal karena kanker kulit.

Sebelum meninggal dunia, Dara, sapaan akrab Adara, telah berjuang melawan penyakit melanoma yang telah dideritanya bertahun-tahun. Ini diungkapkan oleh Reza Rajasa, kakak kandung Rasyid yang merupakan kakak ipar Dara, dalam sebuah komentar di akun Instagramnya.

Mengenal kanker kulit melanoma

Kulit adalah area terluas pada manusia. Kanker kulit ini terjadi bila ada pertumbuhan sel yang tidak normal pada kulit. Umumnya kanker kulit terjadi pada daerah yang sering terpapar sinar matahari. Ada 3 jenis kanker kulit yang umumnya terjadi, yaitu melanoma, karsinoma sel basal (basal-cell carcinoma), serta karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma).

Ketiganya dibedakan berdasarkan lapisan kulit tempat terjadinya kanker. Melanoma, yang diderita Dara, adalah kanker yang paling jarang terjadi. Tapi kondisi itu disebut  paling berbahaya dibandingkan dengan dua jenis kanker kulit lainnya.

Melanoma merupakan salah satu jenis kanker kulit yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari melanosit, yaitu sel yang menghasilkan pigmen kulit. Penyakit ini merupakan kanker kulit terganas karena sangat mudah menyebar ke organ tubuh yang lain, seperti paru dan otak.

Umumnya, melanoma terlihat seperti tahi lalat baru atau berkembang dari tahi lalat yang sudah ada. Melanoma ini umumnya memiliki bentuk yang tidak beraturan dan ukuran yang melebihi batas tahi lalat normal. Biasanya, untuk membedakan antara melanoma dan tahi lalat biasa, digunakan metode ABCDE:

  • Asimetris. Bentuk tahi lalat tidak beraturan.
  • Border. Bagian tepi atau pinggiran melanoma tidak rata, kasar, dan tidak seperti tahi lalat pada umumnya.
  • Color. Warnanya biasa terlihat seperti campuran dua atau tiga warna.
  • Diameter. Melanoma biasanya berdiameter lebih dari 6 milimeter.
  • Enlargement atau evolution. Terdapat pembesaran atau perubahan bentuk dan ukuran pada tahi lalat atau melanoma.

Penyebab kanker kulit dan penyebab melanoma

Kanker kulit paling sering terjadi ketika mutasi DNA sel pada kulit berkembang secara tidak normal, sehingga menyebabkan timbulnya sel kanker pada kulit. Sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan ketidaknormalan akan semakin menjadi-jadi.

Selain sinar UV, penyebab lain yang sering terjadi adalah paparan bahan kimia pada kulit yang terjadi secara terus-menerus. Bahan kimia tersebut misalnya merkuri yang sering ditambahkan dalam beberapa kosmetik yang berfungsi sebagai pemutih.

Khusus melanoma, perkembangan kanker jenis ini sampai sekarang belum jelas penyebabnya. Ini karena terkadang melanoma timbul di bagian kulit yang tidak secara langsung terkena sinar UV atau kosmetik atau bahan kimia lain.

Faktor risiko terjadinya kanker kulit

Walaupun ada jenis kanker kulit yang tidak diketahui penyebabnya, tapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang, yaitu:

  1. Memiliki riwayat keluarga kanker kulit.
  2. Sering terpapar zat kimia tertentu tertentu, seperti senyawa arsenik, radium, merkuri.
  3. Sering terkena radiasi, misalnya sering melakukan perawatan tertentu untuk jerawat atau eksim.
  4. Terpapar sinar UV yang berlebihan atau tidak terlindungi dengan baik dari matahari, misalnya sering berjemur atau bekerja di luar ruangan di bawah sinar matahari secara langsung tanpa menggunakan tabir surya.
  5. Memiliki tahi lalat yang banyak, besar, atau bentuk yang  tidak teratur.
  6. Memiliki kulit yang pucat atau berbintik-bintik.
  7. Memiliki kulit yang mudah terbakar matahari.
  8. Memiliki rambut pirang.
  9. Memiliki mata biru atau hijau.
  10. Memiliki pertumbuhan kulit pra kanker sebelumnya.
  11. Memiliki sistem kekebalan yang lemah, misalnya penderita HIV atau AIDS.
  12. Melakukan transplantasi organ dan minum obat imunosupresan dalam jangka waktu lama.

Pada dasarnya kanker kulit adalah kanker yang paling mudah diketahui pada tahap awal perkembangannya, karena tampak dari luar dibandingkan dengan kanker organ jenis lain yang berada di dalam. Jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor risiko yang disebutkan di atas, tak ada salahnya jika Anda melakukan kontrol secara teratur ke dokter agar kemungkinan terburuknya, seperti melanoma yang diderita Dara, menantu Hatta Rajasa yang baru saja meninggal dunia, bisa segera diatasi.

[RN/ RVS]

Meninggal DuniakulitKanker KulitHatta RajasaAdara TaistaMenantu Hatta Rajasa Meninggal DuniaKankerMelanoma

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter