Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakTips ParentingLatihan Membaca dan Menulis untuk Anak Disleksia
Tips Parenting

Latihan Membaca dan Menulis untuk Anak Disleksia

dr. Reza Pahlefi, Sp.A, 20 Sep 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mengajari anak disleksia tak bisa sembarangan. Bagaimana caranya? Simak tips mengajari anak disleksia membaca dan menulis di sini!

Latihan Membaca dan Menulis untuk Anak Disleksia

Disleksia adalah gangguan belajar yang paling sering ditemukan. Disleksia disebabkan karena masalah neurologis di otak. 

Gangguan belajar ini ditandai dengan anak kesulitan membaca, melafalkan kata, menulis, ataupun menghafalkan huruf.

Pada prinsipnya, otak anak disleksia memerlukan waktu yang lebih lama untuk menerima, mengatur, menghafal, dan menggunakan informasi baru yang diterima. Hal ini bukan berarti anak disleksia tidak bisa melakukannya hingga dewasa. 

Apalagi sebagian besar anak disleksia memiliki nilai intelligence quotient (IQ) rata-rata atau bahkan lebih tinggi. Disleksia tidak menghalangi si kecil untuk berkembang dan sukses di masa depan.

Mengajari anak disleksia memang butuh cara khusus agar ia mampu menerima pelajaran dengan lebih mudah. Guna memaksimalkan kecerdasan dan kemampuannya, Mama dan Papa bisa menerapkan cara mengajari anak disleksia membaca dan menulis di bawah ini:

1. Metode Orton-Gillingham

Pendekatan Orton-Gillingham adalah metode pembelajaran yang terstruktur. Metode ini memecah bacaan dan pelafalan menjadi bagian yang lebih kecil dan sederhana. 

Metode ini membantu anak menggunakan semua pancaindra, serta mengasah kemampuan bahasa, visual, auditori, dan kinestetik untuk belajar. Cara ini membantu si kecil membangun koneksi antara bahasa maupun kata.

Langkah pertama dalam pendekatan Orton-Gillingham adalah dengan mengajarkan anak mengenali hubungan antara suara dengan huruf atau kata yang membentuknya. Misalnya pada kata ”susu”. Anak harus mengenali seperti apa pelafalan “s” dan “u”, lalu memilih kata yang membentuk pelafalan dua huruf tersebut.

Anak harus mengenali seperti apa huruf “s” sehingga membentuk kata “susu”. Jika si kecil mulai terbiasa dan fasih mengenali pelafalan huruf atau kata, tahap selanjutnya adalah belajar mengenal kalimat.

Karena tergolong rumit, teknik pendekatan Orton-Gillingham biasanya memerlukan bantuan tenaga ahli yang telah diberikan pengajaran khusus. Hal ini bertujuan agar pengajaran bisa dilakukan secara maksimal.

Artikel lainnya: Kenali Ciri-ciri Anak Disleksia Berdasarkan Usia

2. Buat Proses Belajar Membaca dan Menulis Lebih Menarik 

Disleksia berpengaruh pada kemampuan membaca dan menulis anak. Anak dengan disleksia akan kesulitan diajak membaca buku apalagi menggunakan teks yang panjang. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan belajar menulis. 

Untuk memudahkan prosesnya, Mama dan Papa bisa menggunakan video, gambar, suara, games, atau animasi untuk mengajaknya mengenal huruf, kata, mengeja, membaca, dan menulis.

3. Rutin Membaca dan Menulis

Pepatah mengatakan “bisa karena biasa”. Karenanya, cara mengajar anak disleksia menulis dan membaca bisa dilakukan secara rutin.

Bila anak terbiasa melakukannya, hal ini menjadi lebih ringan untuknya. Anak akan terbiasa melihat huruf dan kata sehingga dapat menuliskannya dengan benar. Mama dan Papa harus memberikan dukungan penuh, pengertian, dan sabar dalam membimbing si kecil, ya! 

4. Bermain Kata

Mama dan Papa bisa mengajak anak bermain kata yang berhubungan satu sama lain. Awali dengan pemilihan kata-kata yang mudah diucapkan dan bisa dikombinasikan dengan aktivitas lain. Kata yang dimaksud, misalnya menuliskannya di pasir, kertas, dan sebagainya.

Dengan bermain kata, secara tidak langsung Mama dan Papa mengajarkan anak untuk memahami kata-kata sederhana, mengenali cara pengucapan, maupun susunan hurufnya.

Artikel lainnya: Adakah Diet Khusus untuk Anak Disleksia?

5. Susun Huruf Balok Sesuai Gambar

Saat mengajarkan anak disleksia membaca dan menulis, Mama dan Papa bisa menggunakan susunan balok atau potongan gambar. Kemudian minta si kecil menyusun huruf sesuai gambar.

Contohnya adalah minta anak menemukan gambar kuda. Lalu, arahkan si kecil menyusun huruf-huruf yang membentuk kata ”kuda” menggunakan huruf balok.

6. Baca Buku Bersama

Anak dengan disleksia tidak menyukai kegiatan membaca. Supaya cara belajar membaca anak disleksia lebih efektif, Mama dan Papa bisa mengajak si kecil membaca buku bersama. 

Mama dan Papa bisa rutin bacakan buku cerita yang ia sukai, terutama yang bergambar agar anak mudah mengaitkan huruf dengan gambar atau warna. Ulangi secara rutin, lalu minta si kecil untuk bercerita kepada Mama dan Papa mengenai isi buku tersebut. Selain mengajari anak, cara ini bisa mempererat ikatan antara anak dengan orangtua. 

7. Lakukan Aktivitas yang Mengasah Ingatan

Anak disleksia biasanya memiliki daya ingat yang rendah sehingga membuatnya kesulitan dalam mengingat bentuk huruf maupun cara pelafalannya.

Untuk meningkatkan daya ingat anak, Mama dan Papa bisa mengajak si kecil melakukan sejumlah aktivitas. Kegiatan yang dimaksud, seperti bermain teka-teki, memecahkan logika, melakukan permainan scramble, atau menceritakan kembali cerita yang baru didengar.

Artikel lainnya: Perlu Kesabaran, Ini Cara Merawat Anak Pengidap Disleksia

8. Permainan 20 Pertanyaan

Ini merupakan jenis permainan klasik yang bisa dilakukan untuk melatih kemampuan anak dengan disleksia. Minta si kecil menentukan suatu objek, tuliskan di secarik kertas, lalu rahasiakan.

Kemudian, Mama dan Papa menebak objek tersebut dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, apakah objek tersebut adalah jenis binatang? Apakah diawali dengan huruf “s”? Apakah ada huruf “e” di dalamnya? Begitu seterusnya.

9. Ajari Anak Gunakan Peta Pikiran (Mind Map)

Sebagian besar anak disleksia memiliki ide-ide cemerlang di kepalanya. Orang tua bisa membantunya membuat mind map secara sederhana agar ide-idenya tersalurkan.

Selain membantu mengekspresikan ide, membuat peta pikiran bisa membantu anak berlatih menulis dan melakukan tugas secara teratur.

10. Berikan Anak Waktu Beristirahat

Hal terpenting dari cara mengajari anak disleksia membaca dan menulis adalah tetap memberikannya waktu untuk beristirahat. Soalnya, anak dapat merasa lelah dan bosan. Jika terus dipaksakan, anak bisa mengalami frustasi. Akibatnya, dia akan trauma menulis dan membaca sehingga tidak ingin melakukannya lagi. 

Berikan anak waktu beristirahat dengan bermain, melakukan aktivitas fisik lainnya, serta bercanda dengan Mama dan Papa tanpa membahas huruf dan kata. 

Berikan juga si kecil kasih sayang dan perhatian yang cukup. Hindari membentak anak karena dia tidak mau belajar. Gunakan pendekatan yang lembut dan menarik agar dia tetap mau terus mencoba. 

Artikel lainnya: Pilih Sekolah Umum atau Homeschooling untuk Anak Disleksia?

Memang butuh usaha, dukungan, dan kesabaran ekstra untuk mengajari anak disleksia dalam memahami pelajaran. Dengan menerapkan cara mengajari anak disleksia membaca dan menulis di atas, Mama dan Papa bisa membantu si kecil lebih mudah mengenali huruf, kata, dan menulis sehingga dia dapat belajar dengan optimal. 

Dengan begini, bukan tak mungkin kemampuan anak akan sama atau bahkan melampaui teman-teman sebayanya.

Apabila Mama dan Papa punya pertanyaan lain seputar kesehatan anak, konsultasikan langsung lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan keluarga. Dokter spesialis anak kami siap menjawab pertanyaan Mama dan Papa! 

(ADT/JKT)

Disleksia

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter