Tips Parenting

Cara Sukses Menerapkan Aturan Baru untuk Anak

Rieke Saras, 18 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menerapkan aturan baru untuk anak memang susah-susah gampang. Ini tipsnya!

Cara Sukses Menerapkan Aturan Baru untuk Anak

Menerapkan aturan baru untuk anak bukanlah sesuatu yang mudah, terutama jika mereka sudah beranjak besar. Ada kalanya mereka telah memiliki pendapat dan keinginan sendiri sehingga orang tua kesulitan untuk memberikan pemahaman. Namun, memberikan batasan-batasan kepada anak tetaplah penting agar mereka kelak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Di samping memastikan aturan-aturan yang Anda berikan sejalan dengan perkembangan anak, berikut ini adalah hal-hal yang patut Anda catat agar sukses menerapkan aturan baru:

● Konsisten

Ketika Anda mengizinkan suatu perilaku tertentu pada satu hari, kemudian tidak memperbolehkan pada hari berikutnya, ini akan membuat anak bingung. Misalnya, membuat aturan tidak boleh makan permen, tetapi karena anak menangis, Anda langsung mengiyakan begitu saja. 

Cobalah untuk membuat aturan secara konsisten. Ini akan membuat anak lebih bisa kooperatif dalam menyikapi aturan Anda. Ingatlah bahwa menjadi konsisten bukan berarti tidak fleksibel. Pastikan juga Anda dan pasangan telah sepakat untuk memiliki aturan yang sama. Namun, bila memang ada perubahan yang harus terjadi, beritahukan kepada anak sebelum aturan tersebut diubah. 

● Jangan terlalu keras

Dalam upaya untuk bersikap tegas dan tidak memanjakan, orang tua terkadang menetapkan aturan-aturan yang terlalu ketat dan banyak. Tanpa disadari, orang tua akhirnya sangat membatasi gerak dan perilaku anak.

Jika Anda berharap anak akan berperilaku sempurna, kemungkinan anak akan banyak melawan ketimbang patuh. Lebih parah lagi, harapan Anda yang terlalu tinggi membuat anak merasa bahwa ia tidak mampu menyenangkan orang tuanya.

● Buat kesepakatan dengan jelas

Jangan berasumsi bahwa anak akan mengerti aturan-aturan yang Anda buat dengan sendirinya. Pastikan anak tahu dan mengerti mengapa aturan tersebut dibuat dan apa konsekuensinya jika dilanggar. Libatkan anak dalam menetapkan aturan tersebut. Anda juga dapat menulis aturan keluarga dan menempelkannya di kulkas agar lebih jelas.

● Tetapkan konsekuensi

Ketika anak menyalahi aturan, berikan peringatan. Namun jika anak mengulanginya untuk kedua kali, Anda harus mewujudkan peringatan itu agar ia tidak mengganggapnya sebagai ancaman kosong. Bila anak sadar bahwa Anda tidak main-main, percayalah ia akan berpikir seribu kali untuk melenceng kembali dari aturan.

● Bersikap apresiatif

Semua anak senang dipuji dan diapresiasi oleh orang tuanya. Tak ada salahnya untuk mengatakan kepada anak bahwa ia telah melakukan hal yang baik, atau memberikan tos sebagai cara memuji karena telah mengikuti aturan dengan baik. Hal ini akan membuatnya lebih semangat untuk membuat Anda bangga kepadanya.

● Berikan anak suara

Setiap anak butuh didengarkan. Biarkan anak berbicara dan memiliki pendapat mengenai hal-hal yang terjadi di sekeliling mereka, dan orang tua akan mendengarkan tanpa mendebat. Kesempatan ini akan memungkinkan semua anggota keluarga untuk mengeluarkan unek-unek dan mencari solusinya bersama.

Hal yang juga penting adalah, jangan berharap anak dapat mematuhi semua aturan yang Anda buat dalam sekejap. Anak membutuhkan waktu serta dukungan dari Anda. Jika Anda ingin anak taat kepada batasan yang diberikan orang tuanya, belajarlah untuk mendengarkan dan mengerti mereka sebagaimana mereka berusaha mendengarkan Anda.

Ingatlah bahwa bila Anda ingin sukses dalam menerapkan aturan baru, berteriak terus-menerus atau bahkan memberikan hukuman kepada anak tidak akan berhasil untuk membuat mereka patuh.

[RVS]

Tumbuh Kembang AnakOrang TuaAnak

Konsultasi Dokter Terkait