Diet dan Nutrisi

Buka Puasa, Lebih Sehat Minum Air Kelapa atau Teh Manis?

Bobby Agung Prasetyo, 16 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat berbuka puasa, pasti yang terbayang adalah es teh manis atau air kelapa. Kira-kira, mana yang lebih sehat? Simak selengkapnya di sini.

Buka Puasa, Lebih Sehat Minum Air Kelapa atau Teh Manis?

Tak terasa, besok sudah masuk bulan puasa! Nuansa buka puasa yang intim dan akrab akan Anda alami dalam waktu dekat. Tak hanya itu, menjelang jam berbuka puasa pastinya Anda akan bergegas menyiapkan atau membeli makanan dan minuman untuk berbuka. Biasanya, yang pertama kali diburu sebagian besar orang untuk melepas dahaga adalah es teh manis atau air kelapa. Di antara keduanya, mana yang lebih sehat?

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, dari KlikDokter, puasa di bulan Ramadan memberikan manfaat baik bagi tubuh, antara lain:

  • Berat badan ideal. Saat puasa, jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit daripada yang dikeluarkan. Di luar bulan puasa, rata-rata makanan yang terkonsumsi berlebihan sekitar 30 persen dari kebutuhan kalori Anda seharusnya. Namun jika Anda berpuasa, Anda dapat mengurangi jumlah yang Anda makan sebesar 22 persen. Itu pun Anda masih surplus atau kelebihan kalori sekitar 8 persen lebih dari yang Anda butuhkan. Dapat membantu menurunkan berat badan, ya, tapi puasa tetap bukan jalan pintas untuk menjadikan Anda lebih kurus.
  • Menurunkan gula darah. Penelitian membuktikan bahwa puasa membuat kadar gula darah cenderung menurun dan lebih stabil. Selain itu, insulin alias hormon pengatur gula darah juga dapat berfungsi lebih optimal. Ini berarti puasa merupakan kegiatan yang baik untuk para penderita diabetes.
  • Mencegah darah tinggi. Orang-orang yang menjalankan ibadah puasa cenderung memiliki tekanan darah yang stabil. Dengan demikian, kesehatan jantung secara umum juga menjadi lebih baik.
  • Kolesterol. Berpuasa membuat kadar kolesterol (lemak darah) menurun, terutama kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Sebaliknya, kolesterol baik (HDL) didapati meningkat.

Begitu banyak manfaat puasa, tapi Anda tidak akan mendapatkan kebaikan secara optimal jika tidak diimbangi dengan asupan yang sehat. Saat buka puasa misalnya, biasanya Anda akan langsung menyambar minuman dingin seperti es teh manis atau es kelapa. Di antara keduanya, maka yang lebih sehat sebagai minuman berbuka?

Kandungan di balik air kelapa dan es teh manis

Berbagai kudapan buka puasa punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Salah satu yang memiliki kelebihan adalah air kelapa.

“Air kelapa ternyata mengandung elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh ketika berpuasa. Setelah elektrolit kembali seperti semula, maka tubuh Anda akan terasa segar kembali. Yang perlu Anda perhatikan adalah kandungan gula di dalam air kelapa yang Anda beli di luar,” terang dr. Kartika Mayasari dari KlikDokter

Saran dr. Kartika adalah, jika Anda membeli air kelapa atau es kelapa, minta penjualnya untuk tidak mencampur air kelapa dengan gula. Jika Anda ingin yang manis-manis, minta penjual hanya menambahkan sedikit gula. Pada dasarnya air kelapa sudah memiliki rasa manis yang natural.

Lalu, bagaimana dengan teh manis? Menurut keterangan dari dr. Kartika, kandungan kafein di dalam teh manis justru dapat membuat tubuh menjadi lebih dehidrasi. Kafein dalam teh ini mempunyai zat yang bersifat diuretik atau dapat memicu Anda untuk sering buang air kecil.

Oleh karena itu, saat Anda mengonsumsi minuman yang berkafein, maka hal itu akan membuat cairan tubuh semakin hilang. Berdasarkan fakta medis, tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman mengandung berkafein saat berbuka puasa.

Jadi bagaimana, sudah menemukan pilihan yang tepat untuk buka puasa, minum air kelapa atau teh manis? Kesimpulannya, air kelapa dengan sedikit atau tanpa kandungan gula lebih baik untuk dijadikan pelepas dahaga saat berbuka puasa. Setelah puas minum, jangan lupa untuk melanjutkannya dengan menu buka puasa lainnya yang sehat, dan tidak berlebihan, ya!

[RN/ RVS]

Buka PuasaTeh ManispuasagiziAir KelapaBulan Ramadan

Konsultasi Dokter Terkait