Kenapa Saat Puasa Sebaiknya Mandi Tak Lebih dari 5 Menit?

Puasa, khususnya saat cuaca panas terik, pasti membuat Anda ingin cepat pulang dan mandi berlama-lama. Salah satu keluhan yang paling sering dirasakan saat bulan Ramadan adalah kulit kering. Kondisi ini terjadi karena ketika Anda berpuasa, tubuh akan kekurangan asupan air selama lebih dari 12 jam. Apalagi ditambah dengan cuaca yang panas. Akibatnya, terjadilah dehidrasi yang dapat berimbas pada kondisi kulit yang kering. Katanya, kondisi ini bisa jadi semakin parah jika Anda mandi lebih dari 5 menit. Apa hubungannya?

Menurut dr. Melyawati Hermawan, Sp.KK, dari KlikDokter, aktivitas mandi perlu diperhatikan. Mandi terlalu lama ataupun terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami pada kulit. Semakin lama kontak kulit dengan air, maka air akan semakin melarutkan lemak (yaitu penjaga kelembapan kulit) pada kulit sehingga kulit pun jadi kering.

Selain itu, perhatikan juga air untuk mandi yang dipakai. Jika Anda tidak terlalu suka mandi dengan air yang dingin, mandilah dengan air yang hangat. Tapi jangan gunakan air yang terlalu panas. Air mandi yang terlalu panas dapat lebih mudah menghilangkan minyak dari permukaan kulit dibandingkan dengan air hangat. Akibatnya akan dengan cepat membuat kulit terasa kering. Sebagai panduan, jangan sampai suhu air untuk mandi melebihi panas dari suhu tubuh Anda.

Nah, sampai sini terjawab sudah mengapa mandi lebih dari 5 menit tidak dianjurkan, khususnya bagi Anda yang memang punya masalah kulit kering atau mengalami dehidrasi.

Normalnya, Anda akan kehilangan cairan tubuh antara 1000-4500 ml/hari melalui keringat, buang air besar, atau dan buang air kecil. Karena itu, Anda disarankan untuk minum minumal 8 gelas per hari untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Namun, ketika bulan puasa Anda harus menunggu waktu berbuka untuk bisa minum air. Akibatnya, tak sedikit orang yang mengalami dehidrasi.

Kondisi dehidrasi yang Anda rasakan akan semakin parah jika Anda juga memiliki kebiasaan mandi terlalu lama dengan air panas. Selain itu, penggunaan sabun yang tidak mengandung pelembap bisa mengakibatkan kulit kering jadi makin parah.

Cara mencegah kulit kering saat berpuasa

Seringnya, banyak orang saat berpuasa hanya minum sedikit air baik pada saat sahur maupun berbuka puasa. Padahal, kebutuhan air untuk tubuh akan terpenuhi dengan asupan cairan minimal 8 gelas per hari. Agar kulit tidak kering saat berpuasa, berikut ini adalah beberapa tipsnya.

• Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan 8 gelas air per hari. Jumlah ini bisa disiasati dengan mengonsumsi buah-buahan (apel, semangka, anggur, melon, dan lain-lain) yang kaya cairan sekaligus mudah dicerna atau makanan berkuah. Hindari minuman bersoda dan berkafein karena bersifat diuretik sehingga akan menyebabkan kebutuhan tubuh akan air meningkat.
• Perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar berbagai warna dan variasi. Kandungan vitamin dan mineral di dalamnya akan memastikan kulit Anda selalu dalam keadaan terhidrasi.
• Ingat, seperti yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya tidak mandi lebih dari 5 menit dengan air panas.
• Pilih sabun yang berpelembap. Selain dapat membersihkan kotoran, sabun berpelembap dapat menggantikan pelembap alami kulit yang hilang pada proses pembersihan.
• Setelah mandi, gunakan pelembap segera untuk menjaga hidrasi kulit dari dalam. Gunakan losion ketika kulit masih terasa lembap dan dingin. Hal ini dilakukan untuk mengunci kelembapan di kulit secara efektif. Pada pagi dan siang hari, jangan lupa untuk menggunakan pelembap yang mengandung tabir surya dengan SPF minimal 30 agar kulit terlindungi dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Puasa di bulan Ramadan bisa menjadi tantangan tersendiri dalam hal menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi dengan baik. Selain dengan pola makan yang sehat, penuhi kebutuhan cairan tubuh, gunakan pelembap setelah mandi, dan jangan mandi lebih dari 5 menit! Tak hanya itu, pastikan untuk beristirahat cukup supaya kulit punya waktu untuk regenerasi.

[RVS]