Pernapasan

Bahaya Gangguan Pernapasan Akibat Letusan Gunung Merapi

dr. Ellen Theodora, 14 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada bahaya gangguan pernapasan yang bersembunyi di balik letusan Gunung Merapi. Temukan kiat menghindarinya di sini.

Bahaya Gangguan Pernapasan Akibat Letusan Gunung Merapi

Baru-baru ini, gunung Merapi kembali berulah dan mengeluarkan asap yang membumbung tinggi di atas langit Yogyakarta. Dampak yang ditimbulkan di antaranya adalah gangguan kesehatan berupa gangguan pernapasan, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar pegunungan tersebut.

Bahaya semburan asap Gunung Merapi

Semburan asap dari gunung Merapi mengeluarkan asap, gas karbon dioksida, sulfur, asam, dan juga debu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan ketika terhirup. Debu ini sangat halus dan berukuran kecil, sehingga berisiko mengganggu pernapasan –tak hanya pernapasan bagian atas namun juga sistem pernapasan bawah.

Situasi tersebut bisa menimbulkan iritasi saluran napas atau adanya gangguan pernapasan pada paru. Penyakit yang paling banyak terjadi karena adalah adanya infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Kondisi ini mengganggu pernapasan mulai dari hidung, trakea bahkan paru-paru.

Infeksi saluran pernapasan ini diawali dengan gejala batuk, pilek, demam, dan dapat bervariasi bagi beberapa orang. Dampak ini bisa berlangsung secara langsung dan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Namun ada juga yang bersifat kronis secara berkepanjangan. Di samping itu, ada pula serangan infeksi saluran pernapasan bawah yang mungkin terjadi seperti pneumonia dan bronkitis.

Jika keadaan semakin tidak terkontrol, peradangan pada paru-paru pun tidak dapat terhindarkan. Gejala yang lebih spesifik meliputi sesak napas, iritasi pada mata, demam tinggi, hingga ditandai dengan penumpukan abu dalam paru-paru. Dari hal tersebut biasanya akan terjadi penurunan fungsi paru dan penyakit paru yang kronik. Gangguan ini tidak dapat disepelekan karena dapat menyebabkan kematian.

Kiat terhindar dari infeksi saluran pernapasan

Selain gangguan pernapasan, bagian lain yang dapat terpengaruh dari debu akibat letusan gunung Merapi adalah kulit dan mata. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan upaya pencegahan selama gunung berapi aktif agar tidak terkena penyakit ini.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Hindari keluar rumah jika tidak ada keperluan

Buatlah daftar prioritas kegiatan untuk mengurangi frekuensi keluar rumah, jika kegiatan Anda tak mengharuskan Anda untuk selalu berada di luar rumah.

2. Selalu gunakan pelindung tubuh

Gunakan masker dan helm jika terpaksa harus keluar rumah untuk mengurangi faktor risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan.

3. Mengontrol asupan makan

Konsumsi menu makanan yang sehat dan bergizi imbang agar tubuh Anda senantiasa mendapatkan perlindungan dari zat gizi lewat makanan.

4. Mencuci sayur dan buah sebelum dikonsumsi

Sayur dan buah yang Anda beli atau panen dari kebun bisa saja mengandung debu vulkanik. Ada baiknya Anda mencuci bersih sayur dan buah terlebih dahulu agar lebih aman untuk dikonsumsi.

5. Cuci tangan sebelum makan

Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau setelah selesai melakukan kegiatan apa pun. Hal ini untuk membersihkan tangan Anda dari zat atau bakteri yang menempel di tangan.

Letusan gunung Merapi memang membawa bahaya bagi kesehatan yang tak boleh dianggap remeh. Selain dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan, material dari debu vulkanik juga bisa menyebabkan masalah pada mata dan kulit. Jangan sungkan untuk segera mencari pengobatan ke tenaga medis terdekat atau puskesmas jika Anda terkena berbagai permasalahan di atas.

[NP/ RH]

gangguan pernapasanGunung MerapiLetusan Gunung MerapiLetusan Gunung

Konsultasi Dokter Terkait