Kehamilan

Kehamilan Bisa Turunkan IQ Ibu, Benarkah?

dr. Andika Widyatama, 14 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berikut ini penjelasan bagaimana kehamilan dapat memengaruhi fungsi otak ibu.

Kehamilan Bisa Turunkan IQ Ibu, Benarkah?

Kehamilan merupakan momen yang dinantikan oleh setiap pasangan yang ingin memiliki keturunan. Tidak jarang berbagai persiapan dilakukan demi kelancaran masa kehamilan dan untuk mendapatkan keturunan yang berkualitas. Namun, saat hamil, fungsi otak Ibu bisa jadi menurun.

Kehamilan dan fungsi otak yang menurun

Saat hamil, secara kasat mata banyak perubahan fisik yang bisa terlihat pada ibu hamil, di antaranya pembesaran ukuran perut, penambahan berat, hingga pembengkakan pada kaki. Selain itu, terdapat pula perubahan dalam tubuh yang jelas terjadi akibat kerja hormon. Beberapa hormon yang berperan dalam kelangsungan masa kehamilan yaitu hormon human chorionic gonadotropin (hCG), human placental lactogen (hPL), estrogen, dan progesteron.

Di sisi lain, ternyata kehamilan dapat memberikan pengaruh terhadap otak ibu yang sedang mengandung. Sebuah penelitian di University of Barcelona melakukan pemeriksaan menggunakan resolusi tinggi Magnitude Resonance Imaging (MRI) pada 25 wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan.

Setelah para wanita tersebut melahirkan, mereka kembali diperiksa dengan MRI. Sebagai perbandingan, pemeriksaan MRI juga dilakukan pada 20 wanita yang belum pernah melahirkan. Hasilnya, pada wanita yang baru melahirkan terlihat berkurangnya substansi abu-abu (gray matter) pada beberapa area di otaknya.

Gray matter tersebut berkaitan dengan kemampuan kognisi sosial, yaitu suatu bentuk dari kecerdasan emosional. Hal tersebut berkaitan pula dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.

Berkurangnya atau kehilangan bagian gray matter di beberapa area otak belum bisa dipastikan apakah menurunkan fungsi otak. Masih ada beberapa kemungkinan. Bisa saja kondisi tersebut merupakan cara sel-sel otak untuk bekerja lebih efektif.

Dugaan ini timbul berdasarkan kerja otak pada usia remaja. Pada pertumbuhan masa remaja, bagian otak yang lebih lemah akan dieliminasi agar kerja sel-sel otak lebih efektif dan spesifik.

Faktanya, hasil tes kognitif yang dilakukan pada partisipan yang sedang melakukan pemeriksaan MRI, tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu.

Meskipun demikian, setelah memasuki masa kehamilan, para wanita yang sedang mengandung memiliki respon yang tidak terlalu baik pada sesi belajar. Padahal, menurut para peneliti tingkat kesulitannya masih dalam batas normal.

Selain itu, berkurangnya gray matter di otak ibu hamil, juga melibatkan korteks prefrontal dan temporal. Kedua area ini berperan dalam perilaku dan daya ingat seseorang.

Penyebab fungsi otak ibu hamil menurun

Menurut ilmuwan dari Albert Einstein College of Medicine, penelitian yang dilakukan tersebut masih minim partisipan. Kondisi ini membuat sulit memastikan perubahan penurunan fungsi otak yang terjadi pada otak saat hamil.

Perubahan tersebut bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti menyusui setelah melahirkan atau faktor stres. Penurunan kadar hormon esterogen secara cepat saat hamil juga diduga bisa menyebabkan perubahan pada jaringan otak.

Dengan demikian, belum dapat dipastikan bahwa kehamilan dapat menurunkan IQ ibu yang sedang mengandung. Berdasarkan penjelasan di atas, belum ada cukup penelitian yang dapat menjelaskan secara signifikan mengenai perubahan fungsi otak yang terjadi pada ibu hamil secara keseluruhan.

Terlepas dari hal tersebut, tak hanya soal fungsi otak, penting bagi ibu hamil untuk terus menjaga kesehatannya dengan melakukan kontrol kehamilan secara teratur. Selain itu, ibu hamil juga harus mencukupi kebutuhan gizi, serta menghindari berbagai hal yang dapat membahayakan kehamilannya, seperti konsumsi alkohol dan rokok.

[NP/ RVS]

KehamilanOtakIQIbu HamilHamil

Konsultasi Dokter Terkait