Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatPencernaanMengapa Panik Picu Sakit Perut?
Pencernaan

Mengapa Panik Picu Sakit Perut?

dr. Reza Fahlevi, 09 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ini jawabannya, mengapa panik bisa bikin Anda sakit perut, bahkan melilit.

Mengapa Panik Picu Sakit Perut?

Siapa yang tak pernah merasakan panik seumur hidupnya? Anda tentu pernah mengalaminya, dan mungkin hingga menyebabkan sakit perut. Ya, perut yang terasa tak nyaman dan melilit, seolah betul-betul diremas oleh kecemasan.

Selain dapat menimbulkan masalah pada kesehatan jantung, salah satu imbas panik terhadap tubuh memang gangguan saluran cerna. Itulah mengapa tidak jarang Anda temui dalam kehidupan sehari-hari, orang yang panik cenderung lebih sering mengalami sakit perut. Mengapa demikian?

Sakit perut karena panik

Biasanya sakit perut muncul ketika Anda terinfeksi virus atau mengonsumsi sesuatu yang dapat merangsang pengeluaran asam lambung berlebih dan mengiritasi saluran cerna. Misalnya, makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, berlemak, kafein, nikotin, atau alkohol.

Namun, ternyata tidak hanya itu. Pada orang yang sering panik, kadar hormon stres dalam tubuh akan meningkat dan salah satu dampaknya adalah gangguan pada saluran cerna. Hal inilah yang kemudian dapat memicu peningkatan asam lambung dan sakit perut.

Penjelasan lainnya adalah panik dan stres dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot perut, sehingga memicu perenggangan organ dan jaringan dalam rongga perut. Keadaan ini lalu mengakibatkan munculnya sakit perut.

Sakit perut akibat panik terjadi pada orang yang sering panik—termasuk di dalamnya orang dengan gangguan cemas dan obsesif kompulsif. Lebih lanjut, sakit perut akibat panik sulit didiagnosis karena kondisi ini juga dapat disebabkan oleh gangguan lain. Contohnya infeksi, kesalahan pola diet, atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat memicu iritasi lambung.

Untuk itu, jika Anda sering sakit perut, pastikan terlebih dahulu tidak ada gejala infeksi seperti demam, pola makan sudah benar, dan tidak mengonsumsi obat-obat yang memicu iritasi lambung. Bila semua itu sudah dapat disingkirkan, barulah Anda dapat menduga bahwa sakit perut yang Anda alami adalah karena panik. Anda merasa ragu? Berobatlah ke dokter saat Anda mengalami sakit perut.

Selain sakit perut, beberapa masalah saluran cerna yang dapat muncul akibat panik adalah:

● Gangguan pencernaan

Panik dan stres dapat memengaruhi kadar asam lambung dan hormon pencernaan. Gangguan keseimbangan pada hormon pencernaan ini bisa menyebabkan gangguan seperti kembung, sakit perut, hingga mual dan muntah.

● Irritable bowel syndrome (IBS)

Panik dikaitkan dengan salah satu penyebab IBS, yang merupakan gangguan pada usus yang bersifat kronis. Biasanya muncul gejala berupa sering diare yang kadang disertai darah dan sakit perut kronis. 

Jika panik terjadi terus-menerus, dampak terhadap saluran cerna akan makin buruk. Gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan tukak pada usus dapat terjadi. Hal ini tentunya akan memberikan efek yang lebih negatif terhadap tubuh, karena tukak lambung atau usus dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna.

Selain itu, tukak lambung dan tukak usus lebih sulit disembuhkan. Jadi sedapat mungkin masalah saluran cerna akibat panik harus dicegah dan segera diatasi.

Saat sakit perut terjadi, Anda dapat memperbanyak asupan air putih, kompres hangat pada perut, atau minum obat antasida. Akan tetapi, cara-cara tersebut hanya meringankan gejala sementara. Melakukan kegiatan relaksasi seperti berendam air hangat, mendengar musik klasik, aromaterapi, rutin berolahraga, serta berpikir positif, merupakan beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, untuk mengurangi panik.

[RS/ RVS]

panikGugupIritasi LambungSakit PerutGangguan Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait