HomeInfo SehatPencernaanHati-hati Ancaman Sakit Perut di Musim Kemarau
Pencernaan

Hati-hati Ancaman Sakit Perut di Musim Kemarau

Novita Permatasari, 04 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Musim kemarau ditandai dengan cuaca yang panas dan kering, serta datangnya berbagai penyakit, termasuk sakit perut. Ini solusinya.

Hati-hati Ancaman Sakit Perut di Musim Kemarau

Cuaca yang kurang bersahabat di musim kemarau menjadi momok tersendiri bagi Anda yang aktif berkegiatan. Waktu pun akan terasa lebih lama berganti karena matahari yang bersinar terik dan udara yang panas. Hati-hati, kondisi seperti ini berisiko membuat Anda sakit perut jika tidak disiasati dengan baik.

Kemarau dan sakit perut

Menurut dr. Melyarna Putri dari KlikDokter, cuaca juga berperan penting terhadap tubuh manusia. Nyatanya, perubahan suhu udara, musim, dan iklim memang memiliki pengaruh terhadap timbulnya penyakit.

“Perubahan iklim akan mengakibatkan perubahan biologis secara langsung ataupun tidak dan hal ini menyebabkan transmisi beberapa penyakit infeksi,” terangnya.

Cuaca yang sangat kering pada musim kemarau ternyata memiliki dampak terhadap aktivitas organisme pembawa penyakit seperti kutu, lalat, dan nyamuk. Selain itu, perubahan iklim turut mengubah kebiasaan manusia sendiri, sehingga lebih mudah terpapar oleh organisme penyebab penyakit, terutama untuk kasus sakit perut.

Oleh sebab itu, dr. Mely menyarankan Anda agar berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman untuk menjaga tubuh tetap aktif dan bugar selama musim kemarau.

Tips menghindari sakit perut saat kemarau

Bagi masyarakat Indonesia yang hidup di daerah tropis, musim kemarau adalah saatnya untuk meningkatkan upaya dalam menjaga kesehatan. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari sakit perut di musim kemarau:

1. Makan dengan perlahan

Gerard E. Mullin, MD yang merupakan profesor kedokteran dan direktur layanan nutrisi di Johns Hopkins Hospital, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa saat Anda membanjiri perut dengan makanan, maka pencernaan akan semakin melambat.

Kondisi ini kemudian memunculkan gas hingga membuat Anda merasa kembung dan tidak nyaman. Cara terbaik adalah dengan memotong makanan menjadi bagian-bagian kecil dan mengunyahnya secara perlahan.

2. Simpan makanan dengan aman

Cuaca yang panas dan kering memungkinkan bakteri untuk berkembang biak di makanan. Data dari Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan ada sekitar 76 juta kasus penyakit yang ditularkan melalui makanan di Amerika Serikat setiap tahun. Gejala umum yang biasa terjadi adalah diare, muntah, dan masalah pencernaan lainnya.

Makanan panas harus disimpan pada suhu 140 derajat, sedangkan makanan dingin disimpan pada suhu 40 derajat. Untuk makanan yang mudah busuk tidak boleh disimpan pada suhu ruangan selama lebih dari dua jam.

3. Hindari konsumsi makanan yang digoreng dan asam

Untuk mencegah muncul gas, perut kembung, dan gejala masalah pencernaan lainnya, batasi atau bahkan jika memungkinkan, hindari makanan asam dan yang digoreng. Makanan asam akan menyebabkan perut terasa mulas, sedangkan makanan gorengan lebih lama dicerna, sehingga dapat berisiko menyebabkan masalah pencernaan. 

4. Banyak minum air putih

Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan Anda terkena konstipasi dan mual. Jadi, penuhi kebutuhan cairan harian Anda, terutama di saat musim kemarau. Akan lebih baik jika Anda minum sebelum merasakan haus.

Masalah pencernaan seperti sakit perut biasanya cepat berlalu, meski di musim kemarau sekalipun. Jadi, misalnya jika Anda mengalami sakit perut dalam jangka waktu lama, segeralah periksakan diri ke dokter. Karena bisa jadi sakit perut yang Anda alami berkaitan dengan masalah medis lainnya.

[RVS]

musim kemaraupencernaanperutsakitDehidrasiSakit Perut

Konsultasi Dokter Terkait