Sehat dan Bugar

Hindari Destinasi Wisata Ini agar Terhindar dari Malaria

Bobby Agung Prasetyo, 30 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tapi awas, kalau salah pilih lokasi, Anda bisa-bisa malah tertular malaria.

Hindari Destinasi Wisata Ini agar Terhindar dari Malaria

Liburan adalah momen berharga untuk menyegarkan tubuh dan pikiran, yang dapat Anda lakukan baik seorang diri, bersama pasangan, sahabat, atau keluarga. Perencanaan destinasi wisata adalah hal yang krusial. Pasalnya, salah pilih destinasi atau tidak membekali diri dengan informasi lengkap, bisa mengakibatkan liburan yang seharusnya menyenangkan  jadi membahayakan. Ya, sejumlah kawasan baik di dalam negeri maupun di luar negeri masih merupakan daerah endemis tinggi malaria. Anda tentu tidak ingin terkena penyakit ini, bukan?

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit Plasmodium. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, malaria dapat menimbulkan komplikasi berat yang bisa berujung pada kematian.

“Infeksi malaria dapat terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk saja. Penyakit ini tidak menular secara langsung dari satu individu ke individu lainnya, tapi dapat terjadi apabila ada kontak dengan darah penderita, misalnya seorang ibu hamil menularkannya kepada janin dalam kandungan,” ujar dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2015 terdapat 214 juta kasus malaria baru di seluruh dunia dan 438 ribu di antaranya berujung pada kematian. Wilayah dengan angka kematian tertinggi adalah Afrika, yaitu sebanyak 90 persen, lalu diikuti oleh Asia Tenggara sebanyak 7 persen. Data tersebut bisa menjadi alarm bagi Anda untuk berhati-hati dalam memilih destinasi wisata.

1. Benua Afrika

Hingga kini, negara-negara di benua Afrika merupakan salah satu tujuan wisata favorit bagi Anda yang mendambakan lokasi eksotis dan alam liar yang kaya flora dan fauna. Iklimnya pun terbilang hangat dan bersahabat, terlebih jika rencana negara tujuan Anda adalah Afrika Selatan, Kenya, atau Zimbabwe.

Menurut WHO, benua Afrika merupakan kawasan daerah yang paling menderita akibat malaria di seluruh dunia. Tahun 2015, di Afrika sub-Sahara terdapat 90 persen penderita malaria dan 92 persennya berujung pada kematian.

Berdasarkan penelitian, orang-orang yang selama ini tinggal di daerah non endemik malaria memiliki ketahanan tubuh yang lebih rendah terhadap penyakit tersebut. Oleh karena itu, saat orang tersebut pergi berkunjung ke negara atau kawasan endemik malaria, risiko tertular pun akan lebih besar.

Beberapa negara di benua Afrika adalah kawasan yang rentan penyebaran wabah malaria. WHO tengah berupaya mengatasi persoalan ini dengan cara uji coba pemberian vaksin pada anak-anak di negara-negara seperti Ghana, Kenya, dan Malawi tahun ini.

2. Asia Tenggara

Selain pergi lintas benua, pilihan orang Indonesia biasanya negara tetangga alias negara-negara di kawasan Asia Tenggara sebagai destinasi wisata. Padahal, di Thailand misalnya, sedang viral wabah malaria yang tak kunjung mereda, bahkan setelah diberi obat. Kota perbatasan Bo Rai di Thailand yang sempat menjadi persinggahan penyelundupanan bagi pemberontak Khmer Merah Kamboja, menjadi “medan pertempuran” baru untuk melawan penyakit malaria kebal obat yang mengancam. Kondisi ini tentunya bisa jadi mengancam upaya global dalam pemberantasan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles ini.

"Yang kami khawatirkan adalah pasien yang terkena malaria bepergian ke berbagai negara berisiko menyebarkan infeksi tersebut. Kami tidak dapat menindaklanjuti agar minum obat sebagaimana mestinya karena mereka terus melintasi perbatasan antara kedua negara (Thailand dan Kamboja)," kata Vicharn Phatirat, seorang petugas kesehatan, seperti dilansir di laman Liputan6.com.

Lalu di Kamboja, wabah malaria super menyerang penduduknya pada 2008 silam dan kini telah menyebar ke Thailand, Laos, hingga Vietnam Selatan. Beberapa negara lain juga memiliki risiko serupa, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, selalu gunakan perlindungan terhadap nyamuk dan senantiasa menjaga kesehatan saat hendak berkunjung ke negara-negara tersebut.

3. Indonesia Timur

Setelah melanglang buana ke benua Afrika dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, kini saatnya berkaca pada problematika dari negeri sendiri. Ya, perlu diketahui bahwa Indonesia termasuk negara dengan penyebaran wabah malaria yang memprihatinkan, khususnya di wilayah Timur.

Kembali melansir dari Liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi, menyebutkan tiga provinsi dengan kasus malaria tertinggi di Indonesia. Ketiganya berada di kawasan timur.

"Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat termasuk zona merah. Endemis malarianya masih sangat tinggi," kata Jane di Gedung Kementerian Kesehatan, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Data Kementerian Kesehatan terkait malaria diambil pada tahun 2017 silam. Sebanyak 21 dari 29 kabupaten/ kota di Papua rawan kasus malaria. Di Nusa Tenggara Timur, ada 7 dari 22 kabupaten/ kota yang endemik malaria. Dari 13 kabupaten/ kota di Papua Barat, ada 6 kabupaten/ kota yang endemik malaria.

Mengingat kawasan Indonesia Timur yang eksotis, tentu penyebaran malaria di sana sangat disayangkan. Sejumlah upaya tengah dilakukan oleh pemerintah terkait peredaman wabah malaria yang menyebar di sana.

Kunjungan ke beberapa lokasi liburan di atas perlu Anda tunda demi menghindari wabah malaria. Meski demikian, jika pesona destinasi wisata tersebut begitu menggoda untuk Anda datangi, maka jaga diri baik-baik dan berikan perlindungan maksimal untuk mencegah tertular malaria saat berada di sana. Anjuran dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, Anda dapat menjaga diri dari wabah tersebut dengan cara menggunakan losion antinyamuk saat beraktivitas, memasang obat antinyamuk, memakai pakaian yang menutupi bagian tubuh dengan baik dan berwarna cerah, atau adanya kelambu di kamar tidur saat hendak beristirahat.

[RN/ RVS]

WisataPencegahan malariaHari Malaria SeduniaMalaria

Konsultasi Dokter Terkait