Kesehatan Anak

Kapan Anak Boleh Konsumsi Makanan Pedas?

dr. Reza Fahlevi, 25 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak boleh saja mengonsumsi makanan pedas. Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi, ya.

Kapan Anak Boleh Konsumsi Makanan Pedas?

Pedas sudah menjadi bagian dari cita rasa masakan khas Indonesia. Siapa pun boleh menikmati, termasuk anak. Akan tetapi, tak sedikit orang tua yang merasa khawatir saat si Kecil mengonsumsi makanan pedas. Apakah Anda salah satu orang tua yang demikian?

Tidak dimungkiri, makanan pedas memang menambah selera makan. Meskipun demikian, makanan pedas juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, apalagi bila dikonsumsi secara berlebihan. Terlebih, bagi mereka yang punya kondisi kesehatan tertentu. Makanan jenis ini juga dapat memperburuk penyakit yang ada.

Mengenal rasa pedas

Rasa pedas sebenarnya muncul akibat adanya iritasi dalam rongga mulut, yang disebabkan oleh zat capcaisin pada cabai. Di mulut, reseptor rasa pedas sama dengan reseptor rasa panas. Itulah sebabnya, saat merasa pedas, mulut Anda juga akan terasa panas.

Rasa panas yang muncul saat Anda mengonsumsi makanan pedas akan memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon adrenalin. Keadaan ini menyebabkan pembuluh darah melebar dan jantung berdetak lebih cepat. Ujung-ujungnya, Anda akan mengeluarkan keringat.

Tak hanya adrenalin, rasa panas akibat konsumsi makanan pedas juga memicu tubuh untuk memproduksi hormon endorfin. Karenanya, Anda akan merasa senang hingga ketagihan saat merasakan sensasi pedas di mulut.

Namun di balik itu, makanan pedas juga turut memicu produksi asam di lambung. Jadi, jika makanan jenis ini dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, risiko kejadian penyakit pada lambung akan meningkat berlipat ganda.

Efek makanan pedas pada anak

Anak sudah mulai merasakan pedas saat masih berasa di dalam kandungan. Rasa pedas itu berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan.

Kemudian, saat memasuki masa menyusui, anak juga sedikit banyak terpapar oleh rasa pedas. Ini karena ASI yang diproduksi oleh ibu yang gemar konsumsi makanan pedas akan memiliki rasa serupa.

Jadi, anak sudah boleh konsumsi makanan pedas sejak dilahirkan? Tidak. Menurut para ahli, anak dikatakan siap menerima rasa pedas dari makanan saat berusia lebih dari 1 tahun. Pemberian makanan pedas pada anak di bawah usia tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah saluran cerna, seperti diare hingga saluran cerna tersumbat.

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin memberikan makanan pedas pada anak di atas usia 1 tahun. Di antaranya:

  1. Saat mulai memberikan makanan pedas, jangan berikan peringatan dalam bentuk apa pun pada anak. Ini bertujuan agar si Kecil tidak banyak bertanya atau menolak makanan tersebut.
  2. Tunjukkan pada anak bahwa makanan pedas yang Anda berikan terasa sangat enak, sehingga mereka semakin penasaran untuk mencobanya.
  3. Perkenalkan makanan pedas dengan jumlah dan derajat kepedasan yang bertahap, agar lidah dan saluran cerna anak dapat beradaptasi dengan baik.
  4. Perkenalkan makanan pedas yang memiliki tingkat kepedasan merata, seperti nasi goreng. Ini agar anak tidak pilih-pilih untuk hanya mengonsumsi bagian yang tidak pedas saja.
  5. Siapkan makanan cadangan jika anak menolak atau tidak suka mengonsumsi makanan pedas.
  6. Berikan pengawasan penuh saat anak mengonsumsi makanan pedas. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah masuknya cabai ke mata atau hidung si Kecil.
  7. Pantau toleransi saluran cerna si Kecil setelah mencoba makanan pedas, seperti memantau ada atau tidaknya gejala sakit perut, muntah, atau diare.

Jadi, sudah siapkah anak Anda untuk mengonsumsi makanan pedas hari ini? Perhatikan apa saja yang sudah disampaikan di atas, ya!

[NB/ RVS]

AnakMakanan PedasmuntahDiareSakit Perut

Konsultasi Dokter Terkait