Diet dan Nutrisi

Diet Alkaline, Perlukah Dicoba?

Ruri Nurulia, 21 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak selebritas Hollywood menerapkan diet alkaline. Sebelum ikut mencobanya, ketahui lebih jauh pola diet ini.

Diet Alkaline, Perlukah Dicoba?

Beberapa tahun belakangan diet alkaline dipuja-puja di kalangan selebritas Hollywood. Diet ini juga dikenal sebagai diet alkaline ash atau diet alkaline-acid atau diet pH. Pola diet ini diyakini dapat membantu menurunkan berat badan dan mencegah berbagai gangguan kesehatan seperti artritis (radang sendi) dan kanker. Beberapa selebritas yang tergila-gila pada diet ini antara lain Victoria Beckham, Gwyneth Paltrow, Anna Faris, dan Kirsten Dunst.

Seputar pH dalam tubuh

Pada dasarnya, diet alkaline mengatur pola makan untuk menyeimbangkan pH dalam tubuh. Dasar teori dari diet ini adalah tubuh menjadi sasaran empuk penyakit jika bersifat asam. Oleh karena itu, Anda membutuhkan makanan alkaline (bersifat basa) yang dapat mempertahankan keseimbangan pH dalam darah.

Kisaran nilai pH adalah dari 0-14 (skala Potential Renal Acid Load atau PRAL), dengan rincian sebagai berikut:

  • 0-7 adalah acidic alias asam
  • 7 adalah netral
  • 7-14 adalah alkaline alias basa atau biasa disebut basic

Kadar pH ideal bagi tubuh adalah 7,35-7,45. Dilansir dari laman Prevention, menurut pendukung diet ini, sebagian besar diet mengonsumsi makanan yang tinggi asam. Manusia memiliki pH darah sekitar 7,35. Program diet ini dibangun atas dasar keyakinan bahwa mengonsumsi makanan dengan asam tinggi, yaitu makanan dengan pH 0-7, dapat merusak keseimbangan sehingga menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti kanker, kerusakan ginjal, dan artritis.

Cara kerja program diet ini adalah menyeimbangkan pH hingga tingkat optimal, lalu membangun sel dan jaringan tubuh, sehingga badan menjadi sehat. Dengan diet ini, berarti juga telah melakukan detoksifikasi, sehingga sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Apa yang boleh dan tak boleh Anda makan?

Boleh: sebagian besar sayur dan buah (khususnya yang rendah gula), kacang kedelai, tofu, beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian, dan legume (kacang polong, lentil), teh hijau, cuka apel, madu organik, rempah-rempah, bawang putih, minyak flax seed, sirup maple, dan lain-lain

Tidak boleh: susu dan berbagai produk olahannya, telur, daging, lobster, tiram, hampir semua padi-padian, makanan olahan, pemanis buatan, lemak hewan, cuka masak, alkohol, serta kafein.

Dari pola makan, bisa dibilang diet ini membutuhkan usaha yang tinggi karena pada dasarnya Anda harus berhenti makan makanan yang biasa Anda makan. Sayur dan buah mungkin bisa dengan mudah Anda dapatkan di pasar atau pasar swalayan. Di sisi lain, Anda akan butuh waktu untuk belajar mengenai persiapan dan cara memasak bahan-bahan segar tersebut. Dikatakan juga diet ini tidak mengharuskan olahraga.

Diet alkaline dapat bermanfaat bagi kesehatan?

Banyak ahli yang skeptis terhadap diet ini. Diet alkaline memang bisa membawa manfaat, tapi mungkin tidak seperti yang dijanjikannya.

Dikatakan oleh Lisa Cimperman, M.S., R.D.N., L.D., ahli diet klinis di University Hospitals Cleveland Medical Center dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics dari Amerika Serikat (AS) kepada Self, apakah makanan dianggap asam atau alkaline itu tergantung pada efek keseluruhannya pada tubuh, atau khususnya efeknya terhadap ekskresi asam urine. Misalnya, lemon adalah makanan asam dengan kandungan pH 2. Namun, ketika lemon dipecah menjadi zat alkaline dalam tubuh dan memberikan urine pH basic, makanan tersebut dianggap alkaline dalam aturan diet tersebut.

Ditambahkan juga oleh Lauri Wright, Ph.D., R.D., L.D., asisten profesor nutrisi di Universitas South Florida, AS, bahwa mengonsumsi makanan berdasarkan skala PRAL mungkin akan mengubah pH urine. Tapi pH urine dapat berubah dengan cepat dan mudah yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Kondisi ini tak bisa dijadikan indikator baik atau buruknya pH tubuh atau kesehatan.

Klaim utama dari diet alkaline yaitu makanan tinggi asam berdampak buruk terhadap pH darah, sangat meragukan. Makanan yang Anda makan tidak mengubah keseimbangan pH darah. Kondisi pH diatur secara ketat oleh paru-paru dan ginjal. Menurut Lauri, pH yang abnormal dikaitkan dengan penyakit berat dan kritis. Paparnya lagi, jika memang pH tubuh Anda terganggu, sekarang mungkin Anda sudah dalam perjalanan ke rumah sakit.

Benarkah diet alkaline dapat melindungi Anda dari kanker?

Salah satu klaim diet alkaline terbesar adalah kemampuannya untuk mencegah kanker sel tumbuh dan berkembang. Baik Lauri maupun Lisa mengatakan bahwa belum ada bukti ilmiah mengenai hubungan antara makanan yang mengandung asam dengan pertumbuhan sel kanker.

Sementara itu, sudah ada banyak studi yang menunjukkan segudang manfaat mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Meningkatkan konsumsi makanan ini berarti akan membuat Anda lebih sehat secara keseluruhan dan menurunkan risiko terkena berbagai macam penyakit karena kandungan yang dimilikinya. Meski demikian, kadar pH tidak ada hubungannya dengan manfaat ini.

Lantas, apa manfaat diet alkaline bagi kesehatan?

Tipe diet ini sebagian besar adalah bersumber dari tumbuh-tumbuhan (plant-based atau pada dasarnya diet vegan). Diet kaya sayur dan buah selalu baik, karena bisa bermanfaat, baik bagi kesehatan kardiovaskular dan berat badan. Diet ini kaya potasium, magnesium, serta vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Diet alkaline juga diketahui rendah sodium, gula, dan lemak.

Menurut Dana Hunnes, Ph.D., M.P.H., R.D., ahli gizi senior dari UCLA Medical Center, AS, masalah akan muncul saat Anda menghilangkan seluruh kelompok makanan, Anda perlu mendapatkan nutrisi dari sumber lain. Diet alkaline tidak memperbolehkan produk olahan susu, telur, daging, dan sebagian besar padi-padian.

Telur adalah sumber protein yang baik, daging tanpa lemak mengandung protein, zat besi, dan vitamin B, sedangkan padi-padian atau biji-bijian utuh merupakan sumber serat dan vitamin B. Intinya, itu semua bisa menjadi nutrisi lengkap, namun butuh perencanaan dan upaya yang benar. Juga, sebetulnya tak ada alasan untuk menghentikan konsumsi makanan sehat yang Anda suka.

Menghentikan konsumsi berbagai kelompok makanan tertentu memang ampuh dalam menurunkan berat badan. Namun, pastikan Anda masih mendapatkan nutrisi makro yang dibutuhkan.

Dianjurkan oleh Dana, jika tujuan diet Anda menurunkan berat badan, pastikan Anda mengonsumsi cukup kalori dan protein nabati dari diet plant-based . Hal ini bertujuan untuk mempertahankan massa otot sekaligus mendorong hilangnya massa lemak.

Karena begitu ketatnya diet alkaline ini, jika Anda merasa bosan dan kembali mengonsumsi kelompok makanan yang dilarang, berat badan pun akan naik lagi. Ini sangat mungkin terjadi jika seseorang “dipaksa” ke pola yang pada dasarnya adalah pola makan vegan.

Seperti apa diet yang tepat?

Diet dilakukan tidak hanya demi mendapatkan postur tubuh yang ideal. Diet adalah cara mengatur pola makan untuk menjaga kesehatan tubuh. Postur tubuh ideal inilah yang menjadi salah satu ciri tubuh yang sehat.

Menurut dr. Ellen Theodora dari KlikDokter, berikut ini adalah syarat dasar dari diet yang sehat dan tepat.

  • Tidak menyingkirkan golongan makanan tertentu. Banyak diet menyingkirkan makanan tertentu yang dianggap “musuh”. Padahal, tubuh tetap membutuhkan nutrisi seimbang sekalipun saat diet. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan oksigen, semua penting untuk tubuh.
  • Tetap memperhatikan kebutuhan tubuh terhadap protein dan lemak. Tubuh membutuhkan 30 gram protein dalam sehari, yang akan digunakan untuk pembentukan dan pertumbuhan sel-sel tubuh. Tidak ada salahnya makan daging, susu, padi-padian, dan kacang-kacangan selama tidak berlebihan. Perhatikan jumlah lemak yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu 50 gram sehari. Ingat, tidak semua lemak itu jahat. Ada banyak nutrisi yang bisa diserap tubuh jika terlarut dalam lemak.
  • Jangan makan hanya pada saat lapar. Diet sehat tetap menganjurkan makan secara teratur dengan menu dan porsi cukup. Tujuannya agar perut tidak benar-benar kosong dan kaget saat diberi makan pada waktu lapar.

Jika menginginkan diet yang sehat, beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain: mengenali tubuh sendiri, makan secara teratur dengan menu dan porsi yang cukup, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, tidak melewatkan sarapan pagi, perbanyak minum air putih, dan tak lupa untuk rutin berolahraga.

Jika Anda berencana untuk diet, apa pun diet yang Anda pilih, konsultasikan lebih dahulu dengan ahli gizi. Tujuannya untuk sama-sama merencanakan diet yang tepat sesuai dengan profil tubuh Anda. Jadi hindari langsung meniru mentah-mentah tren tertentu tanpa mempertimbangkan kondisi tubuh. Jika diet dilakukan dengan tepat, hasilnya pasti akan bisa membuat badan lebih sehat.

[RVS]

Pola MakanNutrisigiziDietArtritisDiet AlkalineKanker

Konsultasi Dokter Terkait