Kesehatan Umum

Kenali Penyebab Sakit Kepala Berdasarkan Lokasinya

dr. Muhammad Isman S, 17 Jul 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah kamu, jenis sakit kepala bisa dibedakan berdasarkan letaknya? Penyebab dan penanganannya pun dapat berbeda-beda. Mari simak selengkapnya di artikel ini.

Kenali Penyebab Sakit Kepala Berdasarkan Lokasinya

Sakit kepala adalah keluhan yang umum dialami oleh banyak orang. Sakit kepala bukanlah penyakit, melainkan gejala yang mengindikasikan adanya suatu penyakit.

Ada macam-macam sakit kepala, mulai dari yang berhubungan dengan kepala dan struktur di dalamnya, hingga hal-hal lain yang bersifat umum

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, kamu harus mengetahui dengan jelas apa jenis sakit kepala tersebut. 

Karena, sakit kepala di setiap bagian memiliki penyebab yang berbeda sehingga penanganannya pun berbeda. Berikut adalah penjelasan terkait jenis-jenis sakit kepala berdasarkan letaknya.

1. Sakit Kepala Tegang (Tension Headache)

Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur, Ini Penyebabnya (Anutr Yossundara/Shutterstock)

Sakit kepala tipe ini adalah yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang. 

Bagaimana tidak, sakit kepala tipe tegang dapat disebabkan oleh berbagai hal yang umum dialami sehari-hari, seperti stres, pola tidur yang buruk, perubahan pola makan, masalah penglihatan, dan postur tubuh yang kurang baik (terutama leher).

Sakit kepala tipe tegang paling sering timbul di dahi dan tengkuk pada kedua sisi kepala (kiri dan kanan), serta terasa seperti ditekan, diperas, atau kencang. 

Meskipun lebih sering dialami, intensitas nyeri pada sakit kepala jenis ini umumnya sebatas ringan-sedang, dan terjadi dalam waktu yang lebih singkat.

Artikel Lainnya: Ini Penyebab Anda Sakit Kepala Setelah Orgasme

2. Migrain

Ini adalah tipe sakit kepala yang lebih banyak dialami oleh wanita. Nyerinya memiliki ciri khas tersendiri, yaitu berdenyut dan hanya dirasakan di satu sisi kepala. 

Meskipun dapat pula dirasakan di kepala bagian depan dan atas, migrain lebih sering muncul di samping kepala.

Tidak seperti sakit kepala tegang yang umumnya dipengaruhi oleh faktor stres, migrain biasanya berhubungan dengan hormonal (misalnya menstruasi) dan makanan (misalnya kafein, alkohol, keju).

Migrain dapat berlangsung lama (jam bahkan hari) dan memiliki intensitas sedang-berat. Bau-bau yang merangsang, cahaya yang terlalu terang, serta suara yang terlalu berisik juga bisa memperparah migrain. 

Sebelum timbul migrain, sebagian orang biasanya mengalami kejadian pendahulu, yang disebut dengan aura. Selain itu, migrain dapat disertai dengan gejala mual dan muntah. 

Artikel Lainnya: Pilihan Obat Sakit Kepala yang Bisa Ditemukan di Apotek

3. Sakit Kepala Cluster

Apabila kamu seorang perokok dan gemar minum alkohol, hati-hati terkena sakit kepala cluster. 

Berdasarkan letaknya, sakit kepala jenis ini umumnya dialami di satu sisi, tepatnya di belakang mata.

Intensitas sakit kepala cluster tergolong sangat berat, dan terasa seperti ditusuk-tusuk. Selain itu, dapat pula dibarengi dengan mata merah, berair, dan hidung tersumbat. Nyeri tersebut bisa berlangsung 10 menit hingga 3 jam.

4. Sakit Kepala Karena Sinusitis

Ilustrasi Perbedaan Vertigo dengan Sakit Kepala Biasa

Kamu punya sinusitis? Sering berulang kali mengalami pilek, hidung tersumbat, atau meler yang disertai dengan cairan berwarna kuning kehijauan? Bisa jadi kamu mengalami sakit kepala karena sinusitis.

Sakit kepala akibat sinusitis terjadi karena penumpukan cairan di rongga sinus, yang menyebabkan tekanan di dalam rongga tersebut meningkat. 

Sakit kepala jenis ini dapat dialami di dahi, area dalam mata, dan pipi. Nyeri di wajah umumnya akan bertambah apabila ditekan.

Artikel Lainnya: Mengapa Botox Digunakan untuk Mengobati Migrain?

5. Sakit Kepala Karena Infeksi Telinga

Terakhir, sakit kepala yang disebabkan oleh infeksi telinga. Berdasarkan letaknya, terkadang sakit kepala ini muncul di bagian belakang dari telinga. 

Jika hal itu yang terjadi, maka salah satu kecurigaan terbesar adalah adanya infeksi pada bagian telinga.

Untuk itu, kamu juga harus memperhatikan gejala-gejala lain yang biasanya menyertai bila terjadi gangguan pada telinga.

Misalnya, masalah pendengaran, adanya bunyi “tiiit” yang berkepanjangan atau dikenal dengan tinnitus, hingga keluarnya cairan dari telinga. 

Pada umumnya, sakit kepala dapat hilang dengan sendirinya. Jikapun memerlukan pengobatan, umumnya bisa disembuhkan dengan obat yang dijual bebas. 

Meski demikian, jika sudah terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama atau terasa nyeri yang hebat, kamu harus berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selalu #JagaSehatmu, ya! Apabila ingin konsultasi seputar masalah kesehatan, kamu dapat menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

[RS]

MigrainSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait