HomeInfo SehatKesehatan UmumFakta Makanan Berpengawet yang Jarang Diketahui
Kesehatan Umum

Fakta Makanan Berpengawet yang Jarang Diketahui

dr. Vika Damay, 03 Agu 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Karena sering ditemui di kehidupan sehari-hari, simak yuk fakta-fakta penting seputar makanan berpengawet berikut ini!

Fakta Makanan Berpengawet yang Jarang Diketahui

Pengawet adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau memperlama proses makanan menjadi basi atau busuk. Pengawet sering kali digunakan dalam produksi makanan dan minuman, terutama dalam kemasan.

Penggunaan pengawet sudah ada sejak zaman dahulu kala. Caranya dengan pengapasan, pengacaran, pengeringan, dan lain-lain. Penggunaan garam seperti pada ikan asin juga kerap dilakukan.

Proses pengawetan bisa juga secara kimiawi, yaitu fermentasi. Proses ini menggunakan bantuan kuman untuk mengubah satu bahan makanan menjadi bahan makanan lainnya seperti pada roti, keju, atau tape.

Sayangnya, terkadang makanan berpengawet dianggap menakutkan dan tidak sehat oleh masyarakat. Padahal, tidak selalu demikian, lho. Yuk, simak fakta tentang pengawetan makanan berikut ini.

1. Pengawet Masa Kini

Tahukah Anda bahwa kini terdapat beberapa zat kimia yang bisa digunakan sebagai bahan pengawet?

Zat kimia yang digunakan sebagai pengawet memiliki berbagai jenis dan fungsi dari masing-masingnya pun berbeda. Beberapa contohnya, yaitu:

  • Sulphite, misalnya sulphur dioxide. Senyawa ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan sering digunakan dalam produk wine, buah kering, dan produk dari kentang.
  • Sorbic acid dan senyawa sorbat lainnya sering kali digunakan dalam pengawetan keju, wine, buah kering, dan masih banyak lagi.
  • Nitrit dan senyawa nitrat banyak digunakan dalam produk daging olahan untuk melindungi dari bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan botulisme. Contoh produk yang mungkin menggunakan pengawet jenis ini adalah sosis, bacon, ham, keju, dan masih banyak lagi.
  • Benzoic acid dan benzoat digunakan sebagai antibakteri dan antijamur dalam produk makanan, misalnya pada acar sayuran, selai, aneka saus, manisan buah, dan lain-lain.
  • Natamycin, sering digunakan pada berbagai produk sosis dan keju.

Artikel Lainnya: Makanan dengan Pengawet Picu Gangguan Kesehatan Anak

2. Amankah Dikonsumsi?

Mendengar makanan berpengawet, Anda mungkin langsung beranggapan bahwa makanan tersebut tidak baik bagi kesehatan. Padahal tidak sepenuhnya benar, lho.

Fakta pengawetan makanan berikutnya yang perlu Anda ketahui, yaitu pengawet telah melewati beberapa tahapan pemeriksaan hingga diberi izin untuk dipasarkan.

Komite gabungan ahli bahan tambahan pangan atau JECFA yang dikelola bersama Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) melakukan penilaian risiko terhadap bahan-bahan pengawet yang beredar di pasaran.

Bahan pengawet umumnya hanya dapat digunakan di pasaran apabila sudah melewati penilaian JECFA. Penilaiannya harus terbukti tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat. 

Selanjutnya, pemerintah mengizinkan bahan tertentu sebagai pengawet berdasarkan hasil penilaian JECFA atau pemeriksaan yang dilakukan sendiri dalam skala nasional. Penggunaannya perlu memperhatikan ADI (acceptable daily intake).

ADI adalah jumlah pengawet yang dapat dikonsumsi setiap hari secara aman semasa hidup, tanpa memberikan efek samping yang merugikan bagi kesehatan.

3. Cara Mengetahui Makanan Berpengawet atau Tidak

Secara internasional, setelah bahan pengawet lolos dari penilaian JECFA, maka akan ditetapkan ADI oleh Codex Alimentarius Commission (CAC). Standar ini menjadi referensi bagi proteksi konsumen dari bahan-bahan yang berbahaya.

Artikel Lainnya: Segudang Bahaya Makanan Berformalin bagi Kesehatan Anda

Pemerintah dapat menggunakan standar ini sebagai acuan regulasi makanan di negaranya masing-masing.

Selain itu, CAC juga membuat standar dan pedoman dalam menentukan label makanan.

Di banyak negara yang menerapkan standar ini, produsen diwajibkan untuk menuliskan bahan pengawet yang digunakan dalam produknya di label produk makanan tersebut. Dengan begitu, konsumen dapat dengan mudah membacanya dalam label makanan.

4. Frozen Food Tidak Selalu Mengandung Bahan Pengawet

Fakta pengawetan makanan berikutnya adalah frozen food bisa saja tidak berpengawet. Frozen food atau makanan beku memang diproses, tapi tidak selalu menggunakan bahan pengawet.

Pembekuan sendiri sudah merupakan proses pengawetan, namun tidak secara kimiawi. Proses pembekuan bisa mengawetkan makanan bahkan sampai berbulan-bulan. Cara pengawetan ini umumnya tidak membutuhkan bahan pengawet.

Nutrisi dan karakteristik makanan yang dibekukan hanya mengalami sedikit perubahan jika pembekuan dilakukan dengan benar. Proses ini juga tidak menghilangan nutrisi penting, tidak seperti pengawetan dengan suhu panas.

Namun, ingatlah bahwa makanan yang sudah dicairkan sebaiknya tidak dibekukan lagi. Karena mikroorganisme pembusuk yang tidak aktif selama pembekuan berpotensi teraktivasi lagi.

Artikel Lainnya: Tips Memilih Makanan Kemasan yang Aman dan Sehat

5. Beberapa Bahan Pengawet yang Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya

Ada beberapa bahan pengawet kimia yang sebaiknya dibatasi konsumsinya menurut Cleveland Clinic dan Berkeley Wellness. Contohnya adalah sodium nitrat yang terdapat pada daging.

Faktanya, pengawetan makanan yang menggunakan sodium nitrat dapat mencetuskan kanker kolon. Ketika nitrat bersentuhan dengan asam lambung, akan terbentuk nitrosamine yang bisa meningkatkan risiko kanker kolon.

Selain itu, di Amerika Serikat, dikatakan bahwa sulfite dapat mencetuskan asma pada beberapa individu.

Contoh lain adalah butylated hydroxyanisole atau BHA yang digunakan untuk mengawetkan mentega, potato chips, sereal, dan biskuit yang berpotensi memicu kanker. 

Walaupun hasil penelitiannya beragam, Anda tetap direkomendasikan untuk membatasi konsumsinya.

6. Haruskah Menghindari Makanan Berpengawet?

Harvard Health Publishing mengatakan bahwa bahan pengawet ada di mana-mana dan sulit untuk dihindari sepenuhnya.

Karena bahaya dari bahan pengawet bergantung pada jumlah konsumsinya, maka usahakan untuk membeli bahan makanan yang fresh. Selain itu, sebaiknya kurangi konsumsi daging yang di proses.

Itu dia fakta-fakta terkait makanan berpengawet. Bahan pengawet memang sulit dihindari penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, Anda bisa batasi jumlahnya dengan mengusahakan untuk selalu mengonsumsi makanan yang segar.

Selain makanan sehat, Anda juga harus mengombinasikannya dengan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga dan istirahat yang cukup. Dengan begitu, kesehatan Anda tetap terjaga.

Untuk tahu informasi seputar kesehatan lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi KlikDokter

[WA]

makananPengawet

Konsultasi Dokter Terkait