Seks

Kondom Picu Keputihan pada Wanita? Ini Faktanya

dr. Kartika Mayasari, 09 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gunakan kondom untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Kondom Picu Keputihan? Cari tahu selengkapnya di sini!

Kondom Picu Keputihan pada Wanita? Ini Faktanya

Keputihan yang dialami wanita memang bisa sangat mengganggu. Penyebab keputihan bisa bermacam-macam. Namun, apakah kondom dapat menjadi salah satu pemicunya?

Keputihan yang normal adalah keputihan yang tidak menimbulkan bau, berwarna putih bening, dan tidak disertai keluhan gatal dan rasa terbakar pada vagina. Ada beberapa keadaan yang dapat menyebabkan keputihan, seperti siklus haid, stres, kelelahan, kurang istirahat, kehamilan, dan pemakaian kontrasepsi. Jadi saat Anda berada dalam keadaan tersebut, wajar saja bila keputihan terjadi.

Sementara itu, keputihan yang tidak normal adalah keputihan yang disertai keluhan-keluhan lain. Biasanya keluhan itu berupa perubahan warna keputihan menjadi warna hijau atau kuning, rasa gatal, rasa terbakar ada vagina. Biasanya keputihan yang tidak normal juga ditambah dengan bau yang tidak sedap.

Penyebab keputihan yang abnormal adalah jamur, infeksi virus, serta infeksi bakteri. Ketiganya memerlukan penanganan yang berbeda. Jika Anda mengalami keputihan yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan tertentu, kemungkinan besar terapi tersebut kurang tepat untuk kondisi Anda.

Alergi Kondom Lateks

Ternyata, selain penyebab yang telah diuraikan di atas, ada satu pemicu keputihan lainnya yang jarang diketahui oleh wanita, yakni adanya alergi kondom lateks. Banyak wanita yang tidak menyadari hal ini, karena memang jarang sekali terjadi alergi kondom lateks yang menyebabkan keputihan.

Jika Anda dan pasangan terbiasa menggunakan kondom lateks saat berhubungan seksual dan sering mengalami keputihan, terutama sesaat setelah berhubungan seksual, kemungkinan penyebabnya adalah karena alergi bahan dasar dari kondom tersebut.

Gejala alergi kondom lateks biasanya ringan. Namun, paparan lateks secara berulang dapat menyebabkan reaksi yang parah, khususnya untuk Anda yang alergi. Anda bisa mengalami sensasi terbakar, ruam, gatal-gatal, lepuh yang menggelembung, bahkan yang terparah adalah anafilaksis (reaksi alergi berat yang fatal).

Untuk itu, periksakan diri ke dokter saat terjadi keputihan yang memang sangat mengganggu. Hal ini dikarenakan terapi keputihan dari setiap penyebab berbeda-beda.

Artikel Lainnya: Pakai Kondom saat Berhubungan Seks Bikin Tidak Nikmat, Benarkah?

Terapi untuk Alergi Kondom Lateks

Cara Memilih Ukuran Kondom yang Tepat

Terapi yang biasanya diberikan tidak berbeda dengan alergi yang lain. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghindari bahan alergen yang menyebabkan Anda alergi. Dalam hal ini adalah kondom yang berbahan lateks.

Jika memang tetap ingin menggunakan kondom, Anda bisa memilih kondom berbahan poliuretan, kondom berbahan polisuprena, atau kondom khusus wanita.

Terapi yang kedua adalah memberikan antihistamin atau antialergi, terutama jika Anda memiliki keluhan gatal yang mengganggu. Dan yang terakhir adalah dengan berkonsultasi ke dokter untuk mencari penyebab pasti dan diberikan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.

Jika memang Anda sudah tidak bisa lagi menggunakan kondom, jangan khawatir. Anda tetap bisa menggunakan kontrasepsi lain, seperti IUD, pil KB, suntik atau dengan susuk. Namun, perlu diingat bahwa kontrasepsi hormonal memiliki efek samping yang dapat memengaruhi siklus haid. Dan tidak menutup kemungkinan juga akan mengalami keputihan.

Karena itu, untuk pemilihan jenis kontrasepsi, perlu dibicarakan lebih lanjut dengan dokter spesialis kebidanan agar sesuai dengan keadaan Anda. Setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap alat kontrasepsi. Anda tidak bisa membandingkan keadaan Anda dengan orang lain.

Anda merasa keputihan yang dialami disebabkan oleh alergi kondom lateks? Ada beberapa cara untuk menanganinya, seperti menggunakan kondom berbahan nonlateks, terapi antihistamin, atau langsung berkonsultasi dengan dokter.

[RS/ RVS]

Alat KontrasepsiinfeksiKondomVaginaKeputihan

Konsultasi Dokter Terkait