HomeGaya hidupSeksCara Pakai Kondom yang Benar
Seks

Cara Pakai Kondom yang Benar

Rieke Saras, 04 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Efektivitas kondom sangat bergantung pada bagaimana cara Anda memakainya.

Cara Pakai Kondom yang Benar

Kondom merupakan alat yang efektif untuk mencegah kehamilan maupun penyakit menular seksual. Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengerti bagaimana cara memakai kondom yang tepat. Menurut Planned Parenthood, jika digunakan dengan benar setiap kali berhubungan seksual, kondom 98% efektif untuk menghindari kehamilan.

Cara terbaik agar pemakaian kondom menjadi efektif adalah dengan memakainya secara benar setiap kali Anda berhubungan seksual (baik itu penetrasi vagina, seks anal, dan seks oral). Supaya tidak bingung, ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

  1. Buka kemasan kondom memakai jari-jari Anda. Jangan merobeknya dengan sesuatu yang tajam, seperti gunting atau gigi.
  2. Sebelum Anda menggunakannya, pastikan kondom tidak terbalik. Bila Anda salah dan kondom sudah menempel pada ujung penis, segera ganti dengan yang baru. Untuk mengetahui kondom berada di sisi yang tepat, bagian ujungnya akan terlihat menyembul seperti topi kecil. 
  3. Tekan ujung kondom di antara jari telunjuk dan jempol dan letakkan di kepala penis Anda yang sudah ereksi. Sisakan sedikit ruang pada ujung kondom untuk mewadahi air mani. Ini juga penting untuk mengeluarkan udara yang kemungkinan terperangkap di sana (udara yang terperangkap berpotensi membuat kondom sobek).
  4. Buka gulungan kondom ke arah bawah penis hingga membungkus keseluruhan penis.
  5. Lakukan hubungan seksual.
  6. Setelah ejakulasi, segera tarik penis dari tubuh pasangan, jangan tunggu hingga penis “layu”. Lakukan secara perlahan sambil memegang ujung bagian bawah kondom.
  7. Buang kondom yang sudah terpakai ke tempat sampah.

Kiat-kiat menggunakan kondom

Dalam penggunaan kondom, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, seperti:

  • Selalu periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan kondom. Pastikan juga tidak ada lubang di bungkus atau kecacatan produk lainnya. Jika kondom robek, kering, kaku, atau lengket, buanglah.
  • Simpan kondom di tempat yang sejuk, kering, jauh dari benda-benda tajam dan sinar matahari langsung. Jangan menyimpannya di dompet, mobil, atau kamar mandi dalam jangka waktu yang lama (lebih dari 1 bulan), karena panas dan kelembapan yang berlebihan dapat merusak kondom.
  • Hindari menggunakan kondom pria bersamaan dengan kondom wanita. Pemakaian dobel seperti ini tidak serta-merta akan memberikan perlindungan ekstra.
  • Kondom tidak boleh digunakan lebih dari sekali.
  • Ganti kondom dengan yang baru setiap kali Anda berganti jenis hubungan seksual (misalnya, dari seks anal ke penetrasi vagina).
  • Sebagian besar kondom sudah dilumasi sebelumnya, tetapi menambahkan cairan tambahan berbahan dasar air atau silikon dapat membuatnya lebih aman karena membantu mencegah sobek. Teteskan sedikit di kepala penis Anda atau di dalam ujung kondom sebelum Anda memasangnya.
  • Jangan menggunakan pelumas berbahan minyak (petroleum jelly, losion, baby oil, mentega, atau minyak goreng) untuk kondom lateks. Minyak dapat merusak kondom lateks.
  • Jika penis Anda “layu” saat memakai kondom, tak perlu khawatir karena ini hal yang umum. Namun, bila ini terjadi, Anda harus mengganti kondom dengan yang baru.
  • Untuk perlindungan ganda, kombinasikan penggunaan kondom dengan jenis kontrasepsi lainnya, seperti pil, IUD, dan sebagainya. Menerapkan metode sanggama terputus (menarik penis dari vagina sebelum mencapai klimaks dan ejakulasi) juga dapat membantu menurunkan risiko kehamilan.
  • Apabila Anda mengalami “kecelakaan” saat menggunakan kondom (misalnya, kondom robek), dan sedang tidak menggunakan kontrasepsi lainnya, kontrasepsi darurat (morning-after pill) dapat membantu mencegah kehamilan hingga 5 hari setelah berhubungan seksual.

Tak ada salahnya untuk latihan menggunakan kondom sebelum Anda benar-benar memakainya untuk berhubungan seksual. Anda dapat mencoba menempatkan kondom pada penis Anda sendiri, atau pisang, mentimun, atau apa pun yang berbentuk seperti penis. Practice makes perfect, bukan?

[RS/ RVS]

KehamilanKondomPenispenyakit menular seksual

Konsultasi Dokter Terkait