HomeInfo SehatPernapasanApakah Penderita TBC Bisa Sembuh Total? Tergantung Hal Ini
Pernapasan

Apakah Penderita TBC Bisa Sembuh Total? Tergantung Hal Ini

dr. Bobtriyan Tanamas, 12 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit tuberkulosis atau TBC dapat disembuhkan dan dicegah. Simak penjelasan lengkapnya.

Apakah Penderita TBC Bisa Sembuh Total? Tergantung Hal Ini

Kasus penyakit tuberkulosis atau TBC di Indonesia masih tinggi. TBC adalah penyakit yang ditularkan melalui droplet atau percikan air liur. Ketika penderita batuk atau bersin, bakteri ikut terbang ke udara dan bisa mengenai orang yang sehat. 

Lalu, apakah penyakit ini dapat disembuhkan secara total? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Sekilas Tentang Tuberkulosis

Penyakit tuberkulosis, atau dikenal dengan TBC, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan paling sering menyerang paru-paru. Kuman ini dapat menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lainnya. Misalnya saat pengidap batuk, berbicara, tertawa, bernyanyi, atau bersin.

TBC terbagi atas dua tipe, yaitu TBC laten dan TBC aktif. Pada TBC laten, Anda memiliki infeksi TBC, tetapi bakteri di dalam tubuh Anda tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. TBC laten tidak menular. 

Artikel Lainnya: Mengenal Tuberkulosis MDR Lebih Dekat

Karena TBC laten bisa berubah menjadi TBC aktif, pengobatan tetap penting dilakukan demi membantu mengendalikan penyebaran TBC. Sekitar sepertiga populasi dunia diketahui memiliki TBC laten.

Sementara pada TBC aktif, kondisi ini membuat Anda benar-benar sakit dan bisa menularkannya kepada orang lain. Tanda dan gejala awalnya (batuk, demam, keringat pada malam hari, penurunan berat badan, dan lain-lain) dapat berlangsung ringan selama berbulan-bulan. 

Hal inilah yang sering kali membuat pengidap tak sadar, dan kemudian terlambat mencari penanganan.

TBC Bisa Sembuh atau Tidak, Tergantung Hal Ini

Baik infeksi TBC laten maupun penyakit TBC aktif diobati dengan antibiotik. Perawatan berlangsung setidaknya enam bulan karena antibiotik bekerja hanya ketika bakteri secara aktif membelah, dan bakteri yang menyebabkan TBC tumbuh sangat lambat. 

Sementara infeksi TBC laten dapat diatasi hanya dengan satu antibiotik, penyakit TBC aktif harus diobati dengan beberapa antibiotik pada satu waktu.

Artikel Lainnya: Kena Tuberkulosis, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah perawatan dimulai, pengidap TBC aktif akan merasa lebih baik setelah sekitar dua hingga empat minggu. Namun demikian, perawatan harus dilanjutkan setidaknya selama enam bulan. Penting bagi pengidap TBC aktif untuk meminum obatnya secara teratur, tepat waktu, dan sesuai anjuran dokter. 

Seluruh program antibiotik juga harus diselesaikan untuk menyembuhkan TBC aktif secara total. Jika tidak, bakteri TBC dapat kembali muncul, kali ini dalam bentuk yang lebih “bandel” sehingga jauh lebih sulit untuk diobati.

Di samping itu, pengidap TBC aktif mungkin harus dirawat di rumah sakit agar mereka tidak menyebarkan penyakit. Selama masa pengobatan, dokter juga akan melakukan pemantauan dengan tes darah untuk memeriksa hati, tes dahak untuk melihat apakah bakteri rentan terhadap antibiotik yang diminum, dan rontgen dada.

Meski pengidap TBC dapat sembuh sepenuhnya, bakteri TBC mati dengan sangat lambat. Inilah yang membuat obat harus dikonsumsi selama berbulan-bulan. Bahkan ketika pengidap mulai merasa lebih baik, mereka masih bisa memiliki bakteri hidup di tubuh. Jadi, orang tersebut harus terus menjalankan pengobatan sampai semua bakteri mati.

Artikel Lainnya: Mengapa Pengobatan Tuberkulosis Butuh Waktu Lama?

Bagaimana Mencegah TBC?

Langkah utama untuk mencegah terkena TBC adalah dengan melakukan vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib. Vaksin BCG hanya direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa di bawah 35 tahun yang dianggap berisiko terkena TBC.

Mereka yang memiliki risiko tinggi terjangkit TBC adalah petugas medis yang sering bersentuhan dengan sampel darah dan urine, dokter hewan, staf penjara yang bekerja langsung dengan tahanan, pekerja untuk tunawisma, dan petugas layanan kesehatan untuk pengidap TBC.

Selain vaksinasi sebagai tahap pencegahan, Anda dapat menerapkan pola hidup sehat untuk menghindari penyakit TBC. Jika Anda memiliki niat untuk membangun rumah, pastikan bahwa rumah Anda memiliki jendela serta ventilasi, agar memudahkan cahaya matahari untuk masuk ke dalam.

Pastikan Anda tidak meludah di sembarang tempat. Biasakan juga untuk menggunakan masker, terlebih jika Anda sedang batuk maupun bersin. 

Anda juga dapat menerapkan etika batuk, yaitu menutup dengan siku bagian dalam. Siapa pun bisa berisiko terkena TBC, namun dengan menerapkan pola hidup yang sehat diharapkan dapat mencegah paparan dari bakteri TB.

Tuberkulosis, atau TBC, masih menjadi penyakit yang serius, termasuk di Indonesia. Namun bukan berarti tidak dapat disembuhkan dan dicegah. Jika Anda merasa memiliki tanda dan gejala TBC, jangan ragu untuk menemui dokter agar mendapatkan penanganan secepatnya dan tidak menularkannya kepada orang lain.

Jika masih punya pertanyaan seputar topik ini, silakan konsultasikan dengan dokter kami melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter. Gratis!

 [FY/ RS]

TBCTuberkulosis

Konsultasi Dokter Terkait