Reproduksi

Penis Bercabang, Kelainan yang Berbahaya pada Kelamin Pria

dr. Sara Elise Wijono MRes, 22 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diphallia adalah kelainan pada penis yang menyebabkan pria lahir dengan dua penis atau penis bercabang. Yuk, kenali kondisi ini lebih jauh.

Penis Bercabang, Kelainan yang Berbahaya pada Kelamin Pria

Pada tahun 2014, dunia maya sempat digegerkan dengan pengakuan seorang pria Amerika yang menyatakan memiliki penis bercabang. Ia membeberkannya lewat Reddit, sebuah forum komunitas online. Nyatanya, pengakuan pria tersebut bukanlah fenomena pertama di dunia.

Kondisi langka ini pertama kali ditemukan oleh Johannes Jacob Wecker di tahun 1609. Tercatat ada sekitar 100 kasus dalam literatur medis. Meskipun nyatanya, hasil penelitian menyebutkan bahwa sekitar 600-700 pria di bumi memiliki dua penis. 

Pria pemilik penis bercabang tersebut pun menerbitkan sebuah buku berjudul Double Header: My Life with Two Penises

Dalam buku tersebut, ia mengungkapkan pengalamannya tidur dengan lebih dari 1.000 orang sepanjang hidupnya. Dan tentu saja, sebagian besar orang yang pernah berhubungan dengannya terkejut saat mengetahui “keunikannya” tersebut.

Apa Itu Penis Bercabang?

Dalam dunia kedokteran, kondisi pria lahir dengan dua penis disebut dengan diphallia. Kondisi genetik ini tergolong langka dan lebih dikenal dengan istilah duplikasi penis. Para ahli mengelompokkan diphallia menjadi tiga jenis berdasarkan karakteristiknya. 

Artikel lainnya: Ini 5 Kelainan yang Dapat Terjadi pada Penis

Bentuk diphallia yang paling umum adalah dua penis yang identik normal, utuh sama besar, serta berdampingan namun terpisah (tidak berasal dari satu cabang).

Duplikasi penis yang paling jarang ditemukan adalah kepala penis yang kembar atau satu batang penis memiliki dua kepala. Selain itu, ada juga duplikat penis yang berukuran lebih kecil dan berlokasi tepat di atas penis utama. 

Sering kali, penderita penis bercabang juga memiliki cacat bawaan lainnya. Misalnya saja letak saluran kencing tidak normal (hipospadia), penambahan uretra (saluran kencing) pada kedua penis atau bisa juga tidak ditemukan uretra pada keduanya, tidak ada anus, posisi buah zakar yang tidak normal, dan lainnya. 

Dari segi fungsi, umumnya penderita penis bercabang ini dapat menggunakannya untuk berkemih, ereksi, dan ejakulasi. Bahkan pada beberapa kasus, tidak ditemui masalah dalam berhubungan intim dan tetap dapat memiliki keturunan. 

Artikel lainnya: Penis Mati Rasa, Apa Penyebabnya?

Apa Penyebab Penis Bercabang?

Diphallia adalah kondisi genetik. Sebagian ahli menduga bahwa diphallia disebabkan oleh ketidaknormalan ekspresi gen homeobox, yakni DNA yang mengatur pola perbedaan bentuk tubuh pada minggu keempat perkembangan janin. 

Beberapa peneliti juga mengatakan bahwa paparan obat-obatan, infeksi, atau masalah lain yang terjadi di usia kehamilan antara 23 dan 25 hari dapat menyebabkan diphallia. Karena fase tersebut sangat penting bagi perkembangan janin.

Adakah Bahaya dari Penis Bercabang?

Menurut ahli, penis bercabang menyebabkan peningkatan risiko terjadinya spina bifida, yakni suatu kondisi ketika tulang belakang tidak terbentuk sempurna.

Kondisi ini membuat isi tulang belakang keluar dari kulit pada bagian punggung. Padahal, tulang belakang dirancang untuk melindungi sumsum tulang belakang.

Artikel lainnya: Penis Lecet, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya

Selain itu, penderita diphallia juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran kencing. Sebab, saluran kencing yang ada menjadi lebih rumit. Pada sebagian penderita, kedua penis dapat berfungsi secara normal, namun juga dikhawatirkan terjadi gangguan hormonal.

Meski demikian, penis bercabang dapat diangkat melalui prosedur bedah, yakni dengan menghilangkan salah satu penis (umumnya yang berukuran lebih kecil). Namun, hasil akhir dari proses medis yang dilakukan bisa jadi tidak menentu.

Jika anak laki-laki terlahir dengan kemaluan ganda, biasanya salah satu penis akan dipotong saat masih bayi. Hanya saja, mereka bisa berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah ginjal dan saluran cerna. Akibatnya, pada masa balita lebih rentan terkena infeksi dan meninggal.

Penis bercabang merupakan kondisi genetik yang sangat langka. Hingga kini belum ditemukan penyebab pasti dari diphallia serta cara tepat untuk mencegahnya, karena kasusnya pun masih jarang terjadi.  

Bagi Anda yang punya pertanyaan seputar kesehatan alat kelamin, dapat bertanya langsung kepada dokter kami. Gunakan layanan Live Chat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[NWS/ RS]

Penispenis bercabang

Konsultasi Dokter Terkait