Kesehatan Anak

Kenali Gangguan Menelan pada Anak

dr. Anita Amalia Sari, 04 Mar 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak sering muntah atau tersedak saat makan? Bisa jadi ia mengalami gangguan menelan. Kenali ciri-ciri gangguan ini.

Kenali Gangguan Menelan pada Anak

Gangguan menelan atau makan dalam istilah medis dikenal sebagai disfagia. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja mulai dari bayi hingga lansia. Gangguan menelan dapat menyebabkan masalah kesehatan, gangguan belajar hingga kemampuan sosial anak. Kondisi ini dapat terjadi sebelum lahir, saat lahir maupun sesudah lahir.

Penyebab dari gangguan menelan bisa bermacam-macam, mulai dari bayi lahir prematur, bibir sumbing, pembesaran amandel hingga masalah yang lebih kompleks seperti gangguan pada saraf otak seperti palsi serebral.

Sebagian anak yang mengalami disfagia kesulitan menelan jenis makanan atau cairan tertentu. Sedangkan sebagian lainnya ada yang tidak dapat menelan makanan sama sekali. Gangguan makan dan menelan  dapat terjadi sejak proses penerimaan makanan dan cairan di mulut hingga masuknya makanan ke dalam lambung dan usus.

Proses menelan pada anak

Sebelumnya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai proses menelan, yaitu sebagai berikut:

  1. Fase persiapan oral, yaitu fase saat persiapan makanan di dalam rongga mulut dengan menghisap atau mengunyah makanan dan cairan.
  2. Fase oral, yaitu tahapan pergerakan makanan ke belakang rongga mulut.
  3. Fase faring, yaitu tahap permulaan menelan makanan. Anak-anak perlu menutup saluran napasnya agar makanan tidak masuk ke saluran napas karena dapat menyebabkan anak tersedak
  4. Fase esofagus, yaitu saat kerongkongan (saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung) membuka dan menutup, sehingga makanan dapat diremas dan berjalan ke lambung. Pada kondisi ini anak bisa muntah jika terjadi gangguan pada kerongkongan.

Gangguan menelan dapat terjadi pada salah satu atau keempat fase menelan tersebut.

Anak sejak bayi sudah mulai belajar tahap menelan. Pada awalnya anak akan belajar menghisap, makan makanan padat dan minum menggunakan gelas. Tentunya anak akan mengalami kesulitan pada awalnya, karena mereka sedang dalam proses belajar. Minuman dapat tumpah, makanan dapat ‘dilepeh’ keluar kembali atau mengalami gagging atau kelolodan.

Hal-hal tersebut wajar terjadi dan akan membaik seiring berjalannya waktu. Namun, berbeda dengan anak yang memang mengalami gangguan menelan. Mereka akan terus mengalami kesulitan. Bahkan beberapa anak hanya mau makan makanan tertentu dan butuh waktu sangat lama untuk makan.

Ciri gangguan menelan pada anak

Berikut ialah beberapa gejala sulit menelan pada anak yang perlu Anda ketahui:

  1. Melengkungkan punggung ketika menyusu
  2. Nangis atau menolak saat menyusu
  3. Penurunan respon ketika menyusu atau makan
  4. Gangguan napas saat makan atau minum
  5. Menolak untuk makan atau minum
  6. Kesulitan mengunyah makanan dengan tekstur yang sesuai dengan usianya. Misal, hanya mau makan makanan dengan tekstur tertentu, seperti makanan halus atau makanan garing.
  7. Butuh waktu lama untuk makan
  8. Ada gangguan mengunyah
  9. Batuk atau tersedak saat makan
  10. Mengeluarkan banyak air liur (ileran) atau keluar cairan dari mulut serta hidung
  11. Hidung mampet saat makan
  12. Suara serak atau berat saat atau sesudah makan
  13. Sering muntah
  14. Berat badan tidak naik atau tidak bertambah tinggi (failure to thrive)

Menurut American Speech-Language-Hearing Association, tidak semua gejala gangguan menelan di atas akan muncul pada anak yang mengalaminya. Gejala  yang perlu diwaspadai ialah sering muntah, tersedak atau batuk saat makan dan penolakan untuk memakan makanan yang kasar atau keras.

Anak dengan gangguan menelan bisa membutuhkan lebih dari 30 menit untuk menghabiskan makanan. Mereka bisa saja mengalami gangguan makan dan napas secara bersamaan hingga mengeluarkan cairan dari mulut dan hidung saat makan.

Bahaya Gangguan Menelan

Bila dibiarkan, gangguan menelan pada anak dapat menyebabkan aspirasi, yaitu masuknya makanan atau cairan ke saluran napas. Aspirasi makanan dapat menyebabkan infeksi paru seperti pneumonia dan atau gangguan paru serius lainnya yang membutuhkan penanganan medis segera.

Selain itu, anak dengan gangguan menelan cenderung mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya akibat dari nutrisi yang buruk karena makanan yang masuk tidak mencukupi kebutuhan. Dehidrasi  atau kekurangan cairan tubuh juga dapat terjadi sebagai akibat dari gangguan menelan.

Dalam jangka panjang, anak dengan gangguan menelan yang tidak ditangani dengan baik dapat merasa bahwa waktu makan itu sangat membuat stres, sehingga dapat berujung pada gangguan perilaku.

Dengan mengenali ciri gangguan menelan pada anak sejak dini, maka dapat mengurangi rIsiko adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan di kemudian hari. Selain itu juga agar dapat dilakukan penanganan cepat untuk mencegah terjadinya aspirasi makanan yang dapat menyebabkan infeksi paru. Oleh sebab itu, bila anak sering muntah atau tersedak saat makan, segera periksakan kondisi anak Anda ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan tepat.

[NP/ RVS]

AnakInfeksi paruMenelanGangguan MenelanDisfagia

Konsultasi Dokter Terkait