Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatGigi MulutMana Lebih Bahaya, Karies Gigi atau Gigi Berlubang?
Gigi Mulut

Mana Lebih Bahaya, Karies Gigi atau Gigi Berlubang?

drg. Callista Argentina, 04 Mei 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Banyak sekali informasi tentang karies gigi dan gigi berlubang. Apa perbedaan antara keduanya? Lalu apa saja bahayanya?

Mana Lebih Bahaya, Karies Gigi atau Gigi Berlubang?

Pernahkah Anda melihat bercak putih atau cokelat pada gigi namun tidak sakit? Lalu beberapa saat kemudian, gigi itu rapuh dan pada akhirnya menjadi gigi berlubang dan sakit?

Jika jawabannya iya, maka sebenarnya Anda sudah pernah mengalami yang namanya karies gigi. Karies gigi yang tidak dirawat sering kali berubah menjadi gigi berlubang.

Kedua fase ini sama-sama merusak gigi, namun sebenarnya bisa dicegah. Asalkan  Anda bisa mengerti perbedaannya serta cara untuk mencegahnya. Untuk mempelajari perbedaan antara karies gigi dan gigi berlubang, baca selengkapnya di sini!

Karies Gigi

Pernahkah Anda ketiduran lalu bangun dan mendapati rongga mulut kering serta asam karena belum sikat gigi? Kondisi kering pada rongga mulut disebabkan oleh menurunnya produksi air liur saat tidur. Sedangkan asamnya merupakan hasil produksi dari kuman yang sedang mencerna sisa makanan yang tersisa di sela-sela gigi.

Artikel Lainnya: Karies Gigi dan Gigi Berlubang, Apa Bedanya?

Jika mulut asam terjadi berulang-ulang, lama kelamaan mineral gigi akan larut dan terjadilah proses karies gigi.

Karies gigi tergolong penyakit kronis yang ditandai dengan munculnya bercak putih atau cokelat pada permukaan email gigi. Tapi dari luar gigi terlihat masih utuh.

Walau karies gigi kebanyakan terjadi pada anak-anak, para remaja dan orang dewasa yang banyak mengonsumsi makanan yang manis-manis dan lengket, akan mudah mengalami karies gigi. Risiko karies gigi akan meningkat jika Anda tidak menyikat gigi secara teratur dan akurat.

Jika tak segera ditangani, bahaya karies gigi akan terjadi. Karena lama kelamaan gigi akan keropos, rapuh, dan mudah patah. Terkena sedikit tekanan saja, maka bisa membuat struktur gigi hancur sehingga terjadilah gigi berlubang.

Artikel Lainnya: Mengatasi Lubang Gigi Tanpa Bor, Caranya?

Gigi Berlubang

Gigi berlubang biasanya dimulai dari lapisan email gigi, yaitu lapisan paling luar dari permukaan gigi. Pada tahap awal, gigi berlubang umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun.

Jikapun terdapat tanda dan gejala, biasanya orang tersebut merasakan hal-hal berikut ini:

  • Sering ada sisa makanan yang tersangkut di lubang gigi setelah makan
  • Ngilu saat menggigit makanan tertentu
  • Rasa tidak nyaman atau sakit di dalam mulut
  • Ngilu saat terkena makanan atau minuman panas maupun dingin
  • Bau mulut kurang sedap.

Jika lubang gigi tidak terdeteksi di tahap awal, maka bisa menimbulkan kerusakan di lapisan bawahnya, yaitu dentin. Inilah bahaya gigi berlubang yang harus diwaspadai. Sebab pada tahap inilah, akan mulai menimbulkan rasa ngilu dan sakit.

Gigi Berlubang dan Karies Gigi, Mana yang Lebih Berbahaya?

Bila dibandingkan, karies gigi dan gigi berlubang sama-sama memiliki potensi membahayakan karena merusak gigi.

Karies gigi dapat bersarang di mulut dalam waktu lama tanpa Anda sadari. Sedangkan gigi berlubang dapat menimbulkan rasa ngilu dan sakit pada lubang gigi, yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Artikel Lainnya: Membiarkan Gigi Berlubang Terlalu Lama? Ini Akibatnya!

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi, meskipun tidak mengalami gejala sakit gigi.

 

Atasi Karies Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Dengan berkembangnya teknologi di dunia kedokteran gigi, kini ada beberapa cara untuk mencegah karies gigi sekaligus gigi berlubang. Namun, ada juga cara-cara sederhana yang bisa digunakan untuk menghentikan karies gigi, antara lain:

1. Periksakan Gigi ke Dokter Gigi

Pertama-tama, dokter gigi akan menilai apakah Anda termasuk golongan orang yang mudah terkena risiko karies gigi atau tidak.

Misalnya dilihat dari kebiasaan sering mengonsumsi makanan yang manis, sering lupa sikat gigi, terlihat gigi-gigi lainnya sudah banyak tambalan gigi atau gigi-gigi yang rusak.

Sehingga setiap orang pun jadinya akan mendapatkan perawatan yang berbeda-beda, tergantung kondisi dan lubang gigi yang dimilikinya.

Artikel Lainnya: Gigi Berlubang, Segera Cabut atau Cukup Dirawat?

2. Pemberian Fluoride

Pemberian fluoride dosis tinggi dapat dilakukan di dokter gigi. Namun, penggunaan untuk anak-anak perlu diperhatikan supaya tidak menyebabkan fluorosis (akibat terlalu banyak menelan fluoride).

3. Batasi Konsumsi Asupan Manis

Kurangilah konsumsi minuman dan makanan manis untuk menjaga kesehatan gigi. Anda bisa meningkatkan konsumsi susu dan produk olahan susu lainnya. Misalnya dengan makan keju setelah makan makanan yang manis, karena bisa menetralkan asam di dalam mulut.

4. Kunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet bebas gula selama 20 menit, dapat mengurangi risiko karies gigi.

5. Melakukan Tindakan di Dokter Gigi

Melakukan tindakan pemberian lapisan sealant di dokter gigi juga penting, khususnya untuk gigi-gigi yang dinilai rentan terkena karies gigi.

6. Pemberian Vitamin Gigi

Pemberian vitamin gigi yang mengandung CPP-ACP di dokter gigi dapat mengembalikan mineral gigi yang hilang, sehingga permukaan gigi tidak jadi keropos.

Dengan memahami perbedaan karies gigi dan gigi berlubang, diharapkan Anda dapat melakukan pencegahan sejak dini. Sehingga, kesehatan gigi serta mulut bisa terus terjaga. 

Tak ada salahnya juga untuk selalu waspada, karena karies gigi dapat menyerang kapan saja, kepada siapa saja. Untuk info kesehatan gigi lainnya bisa didapatkan melalui aplikasi KlikDokter!

[FY/ RS]

GigiGigi dan MulutKaries GigiGigi berlubang

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter