Gigi Mulut

Keuntungan Menggunakan Sikat Gigi Berbulu Halus dan Tipis

drg. Callista Argentina, 05 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sikat gigi soft atau yang berbulu halus ternyata punya banyak kelebihan. Apa saja? Cek selengkapnya tentang kelebihan sikat gigi halus lewat fakta medis di berikut.

Keuntungan Menggunakan Sikat Gigi Berbulu Halus dan Tipis

Menyikat gigi merupakan langkah penting untuk menjaga kebersihan mulut. Namun, agar hasilnya optimal, salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah jenis sikat gigi yang digunakan.

Faktanya, kemampuan sikat gigi untuk membersihkan bagian dalam mulut tergantung dari jenis bulu sikatnya. 

Terdapat 3 jenis sikat gigi yang dijual di pasaran. Ada sikat gigi bulu halus (soft), sedang (medium), dan keras (hard). 

American Dental Association (ADA) merekomendasikan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut (soft) atau sedang (medium).

Selain lebih aman bagi permukaan mulut, penggunaan sikat gigi yang berbulu lembut juga lebih menguntungkan.

Beberapa keuntungan yang bisa Anda raih berkat penggunaan sikat gigi soft, antara lain:

1. Mampu Menghilangkan Bakteri dan Plak

Sikat gigi dengan bulu lembut dan tipis merupakan jenis yang sering direkomendasikan oleh dokter gigi. Sikat tipe tersebut dinilai mampu menghilangkan plak dan bakteri. 

Pasalnya, sikat gigi soft dapat menjangkau saku gusi, yaitu tempat tumbuhnya karang gigi, tanpa membuat gusi berisiko iritasi atau luka.

Selain itu, sikat berbulu lembut juga lebih aman dan efektif jika digunakan untuk membersihkan bagian interdental alias dinding pertemuan antara gigi yang satu dengan lainnya. 

2. Tidak Mengiritasi Gusi

Beberapa sikat gigi berbulu keras (hard) terbukti dapat mengiritasi dan berisiko menyebabkan gusi turun (resesi gusi). 

Kondisi gusi turun dapat membuat Anda mengalami kondisi gigi sensitif, yang terasa ngilu apabila terpapar dingin atau panas. 

Di samping itu, gusi yang teriritasi juga biasanya akan dilewati ketika menyikat gigi guna menghindari rasa sakit. Sayangnya, hal tersebut membuat bagian tersebut berisiko mengalami penumpukan plak.

Artikel Lainnya: Jangan Asal, Ini Cara Memilih Sikat Gigi yang Baik dan Benar

3. Tidak Merusak Permukaan Gigi

Sikat gigi berbulu keras (hard) dapat pula menyebabkan lapisan pelindung gigi (enamel) terkikis. Risiko ini meningkat apabila Anda menyikat dengan gerakan yang kuat dan kencang.

Maka dari itu, akan lebih baik jika Anda menggunakan sikat gigi berbulu lembut. Praktikkan pula cara menyikat gigi yang benar, agar kebersihan rongga mulut Anda senantiasa optimal.

4. Aman Digunakan Gigi Sensitif

Sikat gigi berbulu halus cukup aman untuk digunakan oleh penderita gigi sensitif atau mereka yang mengalami gusi turun

Dengan pakai bulu sikat yang lembut, Anda tidak akan merasa ngilu ketika menyikat gigi. Selain itu, penggunaan sikat gigi soft juga dapat membuat Anda terhindar dari risiko terkikisnya permukaan email gigi.

Artikel Lainnya: Tips Menyikat Gigi untuk Gigi Sensitif

5. Lebih Nyaman Digunakan

Sikat gigi lembut (soft) berisiko lebih rendah untuk merusak lapisan email gigi daripada sikat gigi berbulu keras (hard).

Selain itu, penggunaan sikat gigi berbulu halus juga membuat gusi terhindar dari risiko iritasi dan rasa sakit. 

Jadi, apakah Anda sudah menggunakan sikat gigi yang lembut? Jika ya, Anda bisa melanjutkan penggunaannya.

Agar lebih aman dan efektif, pastikan sikat gigi berbulu lembut yang Anda pilih juga memilih ukuran kepala kecil. Sikat gigi dengan bentuk dan ukuran ujung kecil dapat mengakses bagian mulut yang sulit dijangkau.

Tak berhenti di situ, Anda pun harus paham cara merawat sikat gigi dengan benar. Setelah digunakan, bilas seluruh sikat gigi menggunakan air bersih, lalu biarkan udara membuatnya kering dengan sendirinya.

Sikat gigi tidak perlu ditempatkan dalam wadah tertutup. Sebab, wadah sikat gigi yang tertutup dapat membuat kondisi sikat gigi menjadi lembap. Hal ini membuat kuman semakin mudah berkembang biak.

Hal yang tak kalah penting, Anda pun mesti meletakkannya dalam posisi tegak, dan saling berjauhan dengan sikat gigi lainnya. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran bakteri di antara sikat gigi.

Jangan sungkan untuk mengganti sikat gigi setidaknya setiap 3 bulan, atau ketika bulunya sudah mekar (rusak). Sikat dengan kondisi demikian sudah tidak efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Punya pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut? Ingin tahu fakta lain seputar masalah kesehatan lain? Anda bisa berkonsultasi dengan memanfaatkan layanan tanya dokter di LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Sikat GigiGigiMulut

Konsultasi Dokter Terkait