Kesehatan Umum

Badan Lemas karena Diet? Ini Solusinya

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 22 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diet memang bisa menyehatkan, tapi cara diet yang kurang tepat justru dapat mengakibatkan badan lemas, lho!

Badan Lemas karena Diet? Ini Solusinya

Ada banyak pola diet yang  dapat Anda jalani sebagai gaya hidup sehat atau untuk menurunkan berat badan. Saat ini, berkat internet, segala informasi seputar diet dapat diketahui dengan cepat dan mudah. Meski demikian, semua informasi tersebut perlu disaring dengan bijak. Baik program diet ekstrem maupun diet sederhana, dapat membuat badan lemas dan tidak bertenaga, jika Anda melakukannya secara salah.

Badan lemas dapat disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa faktor penyebab badan lemas antara lain kurangnya asupan makan, kurang minum air putih, aktivitas berlebihan, kurang istirahat, adanya kondisi infeksi, anemia, gangguan hormon, atau gangguan tekanan darah rendah. Saat menjalani diet, beberapa hal tersebut dapat meningkatkan risiko badan terasa lemas.

Kenali penyebab badan lemas

Dalam kondisi diet yang ekstrem misalnya, saat Anda mengurangi jumlah asupan makanan cukup banyak dalam waktu singkat, tubuh dapat mengalami kondisi hipoglikemia atau kekurangan glukosa dalam darah. Padahal, glukosa adalah salah satu sumber kalori untuk energi tubuh. Kekurangan glukosa akan menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, dan keringat dingin.

Tubuh juga dapat mengalami tekanan darah rendah, bahkan anemia, akibat turunnya jumlah asupan makanan secara drastis. Akibatnya, oksigen yang diedarkan dalam darah menjadi berkurang, terutama yang menuju ke otak. Kurangnya oksigen ini dapat menimbulkan pandangan seperti berkunang-kunang dan ingin pingsan.

Faktor-faktor yang disebutkan di atas juga akan diperburuk oleh kurangnya olahraga dan penggunaan obat-obatan pelangsing. Kebanyakan obat-obatan pelangsing bekerja dengan cara mempercepat proses pencernaan dan buang air besar, serta menguras air sehingga berat badan yang dengan cepat berkurang kebanyakan berasal dari air yang terbuang.

Kondisi ini dapat berujung pada dehidrasi yang menimbulkan gejala lemas, pusing, dan skenario terburuknya adalah merusak fungsi ginjal. Kurangnya olahraga dapat membuat fungsi peredaran darah dan oksigen, serta metabolisme menjadi tidak maksimal. Pada akhirnya, asupan yang sudah sedikit karena diet menjadi semakin tidak efektif distribusinya.

Solusi agar tetap segar dan sehat saat diet

Agar Anda tetap bisa menjalani program diet dengan nyaman tanpa membuat badan menjadi lemas hingga mengganggu aktivitas, terapkan beberapa tip ini.

  • Lakukan secara bertahap

Jangan melakukan perubahan ekstrem dalam pola makan dan aktivitas, karena tubuh akan kesulitan untuk menyesuaikan. Ubah pola makan secara bertahap, dengan cara mengurangi porsi makan sedikit demi sedikit, hingga mencapai porsi yang sesuai dengan profil tubuh dan aktivitas Anda.

Ganti juga sumber bahan makanan satu persatu dengan bahan makanan yang lebih sehat dari kategori gizi yang sama. Misalnya, untuk protein, ganti paha ayam dengan dada ayam atau ikan. Atau untuk karbohidrat, ganti nasi putih dengan nasi merah, dan sebagainya.

Begitu pula dengan olahraga. Jika Anda baru akan memulai olahraga secara rutin, lakukan secara bertahap. Mulailah dengan kombinasi latihan dan gerakan yang paling sederhana. Tambah beban latihan dan durasi seiring berjalannya waktu sesuai kemampuan, hingga akhirnya mencapai program latihan paling maksimal yang bisa Anda jalani.

Jangan mengincar penurunan berat badan secara drastis dalam waktu singkat. Penurunan berat badan yang drastis berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Penting untuk diketahui bahwa penurunan berat badan yang wajar adalah sekitar 0.5 kg/minggu atau 2-2.5 kg/bulan.

  • Asupan mineral

Meski banyak anjuran untuk mengurangi garam saat sedang diet, asupan garam tetap dibutuhkan untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh. Saat diet atau menjalani program menurunkan berat badan, tubuh akan kehilangan banyak air, baik akibat kurang asupan atau tingginya aktivitas fisik. Oleh karena itu, asupan garam tetap diperlukan untuk menjaga keseimbangan ini.

Mineral lain seperti kalium, juga diperlukan untuk menjaga agar badan tidak terasa lemas. Kurangnya kalium dapat mengakibatkan kelemahan otot dan meningkatkan risiko kram. Olah karena itu, pastikan asupan mineral Anda tercukupi meski sedang diet.

  • Olahraga

Cara menurunkan berat badan terbaik adalah dengan mengombinasikan diet dengan olahraga secara rutin. Memotong asupan makanan memang cara tercepat untuk menurunkan berat badan, tapi itu bukanlah cara paling efektif. Turunnya berat badan akibat diet ekstrem akan membuat tubuh mudah kembali gemuk dalam waktu singkat, khususnya saat Anda berhenti diet. Badan pun akan cenderung lemas akibat asupan makanan yang sedikit dan tidak terdistribusi dengan maksimal karena sirkulasi yang kurang baik.

Dengan kombinasi diet dan olahraga secara seimbang, berat badan akan turun dan terjaga dengan stabil dan tetap sehat. Terapkan olahraga rutin yang terdiri dari olahraga aerobik seperti lari atau bersepeda. Anda juga bisa mengombinasikannya dengan olahraga yang melatih dan membentuk otot seperti plank dan push-up. Lakukan secara teratur minimal 3 kali seminggu, selama 30-60 menit setiap sesi.

Melakukan diet secara tepat amatlah penting, untuk mencapai berat badan yang diinginkan secara sehat. Selain itu juga untuk menghindari terganggunya aktivitas akibat badan lemas. Jika Anda merasa kesulitan mengatur diet, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk mendapatkan pola diet yang sesuai untuk profil tubuh Anda.

[RN/ RVS]

Menurunkan Berat BadanDietOlahragaBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait