Saraf

Bisakah Alzheimer Dideteksi dari Tes Darah?

Gerardus Septian Kalis, 11 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menurut hasil sebuah studi, tes darah dapat memprediksi apakah kelak Anda akan menderita Alzheimer.

Bisakah Alzheimer Dideteksi dari Tes Darah?

Penyakit Alzheimer merupakan suatu kondisi saat sebagian sel pada otak sudah tidak berfungsi. Akibatnya, kemampuan otak menurun drastis. Salah satu gejala Alzheimer yang dapat dengan mudah dikenali adalah penurunan daya ingat. Akan tetapi, gejala ini hampir pernah dialami oleh semua orang, sehingga sulit untuk membedakan apakah ini Alzheimer atau hanya lupa biasa. Sampai saat ini, penyebab pasti Alzheimer belum diketahui.

Meski hingga kini penyebab pasti Alzheimer belum diketahui, tapi ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu Alzheimer. Faktor tersebut di antaranya adalah meningkatnya usia, ada anggota keluarga yang menderita Alzheimer, riwayat cedera kepala, serta gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan lain-lain.

Kunci penting: deteksi amyloid beta

Lantas, bagaimana Anda dapat mengenali gejala Alzheimer dengan akurat? Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa tes darah dapat memprediksi apakah Anda bisa mengembangkan Alzheimer di kemudian hari.

Menurut penelitian, endapan amyloid beta (Aβ) dianggap sebagai indikator kunci untuk mendiagnosis apakah seseorang bisa mengembangkan Alzheimer di kemudian hari. Akan tetapi, mendeteksi adanya amyloid beta sebenarnya adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan jika hanya dilihat dari sampel darah saja.  

“Dari sampel darah, metode kami dapat mengukur sejumlah protein yang terkait amyloid--meskipun konsentrasinya sangat rendah,” kata Koichi Tanaka, anggota tim peneliti dari Shimadzu Corporation di Jepang.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature ini mengambil sampel darah dari 373 orang yang berasal dari Australia dan Jepang. Sampel darah tersebut kemudian diuji menggunakan mass spectrometry untuk mencari peptida dan asam amino yang diketahui terkait amyloid beta.

Temuan ini menunjukkan bahwa protein yang ditemukan dalam darah mampu memprediksi apakah seseorang menunjukkan gejala Alzheimer saat masa tua nanti. Saat Anda mengetahui bahwa protein tersebut menunjukkan kecenderungan untuk mengembangkan Alzheimer, Anda dapat mempersiapkannya dengan memikirkan kebutuhan perawatan, biaya perawatan kesehatan, termasuk dukungan sosial lebih cepat.

Sebelumnya, protein beta amyloid hanya dapat dideteksi melalui pemindaian otak atau penggalian cairan di tulang belakang. Namun, prosedur ini terbilang mahal dan memiliki risiko. Dengan adanya temuan deteksi Alzheimer melalui tes darah, ini akan jauh lebih banyak menghemat biaya. Meski begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi keakuratan dari temuan ini.  

Tahap awal Alzheimer

Pada tahap awal Alzheimer, kemampuan mengingat memori jangka pendek terganggu, namun tidak demikian dengan memori jangka panjang. Penderita Alzheimer dapat lupa apa yang baru saja dibicarakan dan mengulang kembali pertanyaan. Namun, ia masih mampu mengingat memori masa kecilnya. Terkadang mereka juga kesulitan mengingat nama orang, bahkan orang-orang terdekatnya.

Berikut ini adalah tanda-tanda Alzheimer yang umumnya terjadi pada tahap awal:

1. Gangguan kemampuan berbicara

Pasien Alzheimer dapat mengalami gangguan mengingat kata-kata yang sebelumnya sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Mereka juga mengalami kesulitan memulai atau memahami percakapan.

2. Perubahan perilaku

Pasien Alzheimer dapat tersesat ketika berada di tempat yang sebelumnya sudah dikenalinya. Selain itu, ia akan tampak kebingungan, mengalami perubahan kebiasaan, dan memiliki pola kebersihan yang buruk.

3. Gangguan konsentrasi

Pasien Alzheimer mengalami gangguan berkonsentrasi, bahkan saat beraktivitas sehari-hari, misalnya memasak, hingga kesulitan mengenali orang, benda, atau lingkungan di sekitarnya. Gejala lain yang juga timbul antara lain ketidakmampuan mengontrol air seni, gangguan koordinasi, dan gangguan keseimbangan.

Pada tahap lanjut, penderita Alzheimer dapat kehilangan kemampuan untuk berjalan, berbicara, atau merespons kejadian di sekitarnya. Selain itu, fungsi vital juga dapat terganggu, salah satunya adalah kemampuan menelan.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami beberapa gejala seperti yang dipaparkan di atas, segera temui dokter agar mendapat penanganan yang tepat.  Semakin cepat ditangani, berkembangnya Alzheimer bisa semakin diperlambat.

[RN/ RVS]

PikunGejala AlzheimerAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait