Kanker

Pengembangan Akses untuk Deteksi Dini Kanker Paru

Birgitta Ajeng, 09 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kepedulian masyarakat akan bahaya kanker paru perlu ditingkatkan dengan pengembangan akses untuk deteksi dini.

Pengembangan Akses untuk Deteksi Dini Kanker Paru

Dalam memperingati Hari Kanker Sedunia, PT AstraZeneca Indonesia (AstraZeneca), Selasa (6/2/2018), memberikan akses untuk mendeteksi kanker paru, dan meningkatkan kapabilitas ahli pulmonologi dan patologi di Indonesia. Ini merupakan upaya untuk melanjutkan komitmen AstraZeneca dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker paru.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Cancer Information Support Center (CISC) sebagai kelanjutan inisiasi program Healthy Lung, yang baru-baru ini diluncurkan.

Dengan mempertimbangkan perkembangan manajemen kanker paru sejak 2016, PT AstraZeneca Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan diagnostik (Qiagen) untuk mengembangkan sejumlah lab EGFR (epidermal growth factor receptor) di Indonesia.

Pada 2017, AstraZeneca Indonesia juga bermitra dengan perusahaan diagnostik lainnya, Bio-Rad, untuk menyediakan teknologi paling sensitif dalam mendeteksi mutase T790M bagi Indonesia (digitak PCSR) dan bermitra dengan Prodia Lab untuk pemeriksaan. Mutase ini akan membantu pasien untuk menjadi resisten terhadap pengobatan EGFR-TKI pertama dan kedua.

Menanggapi hal itu, Andi Marsali, Medical Director PT AstraZeneca Indonesia, menuturkan, ”Sejak 2014, AstraZeneca terus mendukung penyediaan 2.000 – 3.000 tes diagnostik EFGR secara gratis, baik bagi pasien pribadi maupun BPJS setiap tahunnya.”

Lebih lanjut, Andi mengatakan, “Mulai 2018 kami akan memanfaatkan dukungan bagi tes diagnostik untuk T790M dan menyediakan tes ct-DNA inovatif guna melengkapi tes biopsi. Kami juga bekerja sama dengan asosiasi medis untuk meningkatkan kapabilitas diagnosis bagi ahli patologi anatomi dan pulmonologi.”

Dukungan untuk penderita kanker paru

Sebagai penggiat yang juga merupakan Ketua Umum Cancer Information Support Center (CISC), Aryanti Baramuli menyatakan, “Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh para pasien kanker adalah dukungan dari lingkungan sekitarnya. Situasi seperti ini bisa memengaruhi tingkat motivasi para penderita kanker untuk melakukan proses pemulihan.”

Lebih lanjut, Aryanti mengatakan, “Sehingga menurut kami, upaya bersama oleh seluruh pihak sangat dibutuhkan menuju penanggulangan kanker yang efektif dalam membantu pasien kanker paru di Indonesia dalam meningkatkan harapan dan semangat untuk terus menjalani hidup bersama kanker.”

Sementara itu, Rizman Abudaeri Pimpinan PT AstraZeneca Indonesia mengatakan, “Sebagai mitra Kementerian Kesehatan, AstraZeneca Indonesia bersama asosiasi tenaga kesehatan, organisasi pasien, dan LSM telah meluncurkan program “Healthy Lung” tahun lalu untuk memastikan pasien penyakit paru mendapatkan akses terapi yang dibutuhkan.”

Selain itu, AstraZeneca meluncurkan Lvngwithindonesia.com, sebuah situs yang memuat informasi terbaru tentang penyakit kanker paru bagi para pasien, keluarga, dan kerabat terdekat. “Kami berharap upaya-upaya tersebut dapat membantu pasien, dengan aspirasi memperbaiki pengobatan pasien kanker paru di Indonesia”, ungkap Rizman.

Sejak diperkenalkan kepada para pasien pada November 2017, Lvngwithindonesia.com telah menjadi sumber informasi bagi para pasien dan pengasuh. Situs ini didominasi oleh cerita pribadi dari para penderita kanker paru, sehingga mereka dapat saling memotivasi dan menginspirasi satu sama lain.

Dengan mengusung tema “Untuk Saling Berkomunikasi dan Terhubung”, Lvngwithindonesia.com juga bertujuan untuk mendorong kerabat, keluarga, serta para keluarga atau kerabat terdekat penderita kanker paru, agar mereka dapat menjadi sistem pendukung bagi komunitasnya.

[RVS]

liputanhari kankerKankerkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait