HomeIbu Dan anakKehamilanPerlukah Ibu Hamil Menjalani Tes Darah?
Kehamilan

Perlukah Ibu Hamil Menjalani Tes Darah?

dr. Andika Widyatama, 05 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak hanya pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, tes darah juga perlu dijalani oleh ibu hamil.

Perlukah Ibu Hamil Menjalani Tes Darah?

Bagi ibu hamil, memeriksakan kehamilan secara teratur dengan dokter adalah satu hal yang wajib dilakukan. Selain pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti USG, ternyata menjalani tes darah juga perlu dilakukan.

Tes darah pada ibu hamil secara rutin bertujuan untuk mendeteksi apakah Anda mengalami penyakit tertentu dan apakah ada kelainan pada janin yang dikandung. Jika terdeteksi lebih awal, penanganan segera pun dapat dilakukan sehingga mencegah terjadinya berbagai komplikasi yang lebih parah.

Berikut adalah beberapa tes darah yang perlu dijalani oleh ibu hamil:

1. Tes darah lengkap

Tes ini berguna untuk menghitung kadar sel di dalam darah. Misalnya, kadar sel darah merah (eritrosit) Anda dalam batas normal, atau kurang yang artinya mengalami anemia. Selain kadar eritrosit, dokter juga akan memeriksa kadar sel darah putih (leukosit) dan kadar keping darah (trombosit) Anda.

2. Tes golongan darah dan faktor resus

Tes golongan darah hanya dilakukan untuk mengetahui apakah golongan darah ibu adalah A, B, AB, atau O. Sementara itu, faktor resus adalah suatu protein yang bisa muncul pada permukaan sel darah merah.

Bila Anda tidak memiliki faktor resus, sementara janin memiliki faktor resus, maka sistem imun dari Anda bisa membentuk antibodi untuk melawan faktor resus pada janin. Pada kehamilan selanjutnya, kondisi tersebut dapat merusak sel darah merah dari janin yang dikandung.

Selanjutnya

3. Tes imunitas terhadap rubela

Penyakit rubela yang dialami oleh ibu hamil dapat menimbulkan kecacatan terhadap janin yang dikandung. Tes imunitas terhadap rubela ini dapat mengetahui apakah Anda sudah memiliki riwayat terinfeksi rubela, atau sudah divaksinasi rubela yang artinya Anda telah memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.

Bila Anda belum pernah memiliki riwayat terinfeksi atau divaksinasi, maka Anda harus menghindari penderita rubela selama kehamilan karena sangat menular. Anda dapat melakukan vaksinasi rubela setelah bayi Anda lahir, jika belum divaksinasi.

4. Tes hepatitis B dan C

Virus hepatitis B dan C dapat menginfeksi organ hati. Ibu hamil yang terinfeksi virus ini dapat menularkannya kepada janin yang dikandung. Oleh karena itu, semua ibu hamil perlu melakukan tes hepatitis B dan C, apalagi bila memiliki faktor risiko.

5. Tes sifilis, klamidia, dan gonore

Semua ibu yang sedang hamil perlu melakukan tes darah. Hal ini penting untuk mengetahui apakah Anda mengalami infeksi yang biasa ditularkan melalui hubungan seksual, seperti sifilis, klamidia, dan gonore. Jika terinfeksi, tentu dapat membahayakan janin yang dikandung sehingga harus segera diobati.

Selanjutnya

6. Tes HIV

Bila ibu hamil terinfeksi HIV, tentu ada kemungkinan dapat menularkannya kepada janin yang dikandung. Karena itu, tes HIV juga perlu dilakukan oleh ibu hamil.

Untuk diketahui, semua ibu hamil pada daerah epidemi dianjurkan untuk tes HIV. Selain itu, tes HIV wajib ditawarkan petugas kesehatan kepada ibu hamil dengan perilaku berisiko atau mempunyai keluhan infeksi menular seksual.

7. Tes gula darah

Tes ini dilakukan untuk menghitung kadar gula darah Anda. Kadar gula darah yang tinggi bisa menjadi tanda dari penyakit diabetes pada kehamilan. Jika demikian, Anda perlu ditangani dengan saksama untuk mencegah berbagai komplikasi.

Tes darah yang perlu dilakukan oleh ibu hamil memang cukup banyak. Jika masih bingung, tanyakan lebih rinci kepada dokter yang merawat Anda mengenai pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan selama kehamilan. Ingatlah bahwa untuk melahirkan bayi yang sehat, tentu memerlukan usaha yang sehat pula dari sang Ibu.

[RS/ RVS]

Tes Darah

Konsultasi Dokter Terkait