Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerBahaya Komplikasi Hemofilia yang Harus Anda Waspadai
Kanker

Bahaya Komplikasi Hemofilia yang Harus Anda Waspadai

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 12 Apr 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit hemofilia bisa menimbulkan komplikasi berbahaya. Apa saja bahaya penyakit hemofilia? Simak berbagai komplikasi hemofilia di sini.

Bahaya Komplikasi Hemofilia yang Harus Anda Waspadai

Penyakit hemofilia adalah penyakit langka yang terjadi ketika darah Anda tidak membeku dengan normal akibat kekurangan protein pembeku darah (faktor pembeku). 

Apabila mengalami hemofilia, Anda akan mengalami perdarahan yang lebih lama ketika terluka. Pembekuan darah yang lebih lama akan menimbulkan banyak komplikasi yang harus diwaspadai. Apa saja komplikasi atau bahaya dari penyakit hemofilia? Simak di sini.

1. Perdarahan Internal 

Perdarahan yang terjadi di otot dapat menyebabkan anggota tubuh Anda membengkak. Pembengkakan bisa menekan saraf dan menyebabkan mati rasa atau nyeri.

2. Kerusakan Sendi

Perdarahan internal juga dapat memberi tekanan di bagian sendi dan menyebabkan rasa sakit yang parah. Perdarahan dapat terjadi akibat terkena benturan, berolahraga, atau tanpa penyebab yang jelas.

Jika tidak diobati, perdarahan ini dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan kronis, hingga arthritis atau kerusakan sendi. Sendi yang sering terkena kerusakan adalah lutut, siku, dan pergelangan kaki (ankle).

3. Infeksi

Penderita hemofilia lebih mungkin untuk menjalani transfusi darah. Kondisi ini akan meningkatkan risiko pasien untuk menerima produk darah yang terkontaminasi. 

Namun, produk darah sudah menjadi lebih aman setelah pertengahan 1980-an. Sebab, di tahun-tahun tersebut, skrining darah sudah digalakkan untuk beberapa penyakit seperti HIV dan hepatitis.

4. Reaksi Akibat Terapi Faktor Pembekuan

Pada beberapa penderita hemofilia, sistem kekebalan tubuhnya dapat bereaksi negatif terhadap faktor pembekuan yang digunakan untuk mengobati perdarahan.

Ketika kondisi tersebut terjadi, sistem kekebalan tubuh pasien akan mengembangkan protein (dikenal sebagai inhibitor) yang akan menonaktifkan faktor pembekuan karena dianggap sebagai benda asing. Alhasil terapi atau pengobatan ini menjadi kurang efektif.

Artikel Lainnya: Tips Merawat Anak dengan Hemofilia

5. Anemia yang Parah

Karena adanya pembekuan darah yang terlambat, para penderita hemofilia akan berisiko tinggi menderita anemia. 

Anemia yang dialami dapat menjadi parah karena perdarahan sulit untuk berhenti. Gejala-gejala anemia yang dirasakan dapat berupa pusing, lemas, mudah lelah, dan terlihat pucat.

6. Darah dalam Urine (Hematuria)

Darah di dalam urine adalah kondisi yang umum dialami penderita hemofilia. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya jika ditangani dengan tepat. 

Gumpalan darah yang terbentuk di uretra dapat menyebabkan nyeri tajam di bagian bawah perut karena aliran urine yang keluar dari kandung kemih tersumbat.

Artikel Lainnya: Bolehkah Anak dengan Hemofilia Olahraga?

7. Perdarahan di Sistem Pencernaan

Perdarahan di sistem pencernaan paling sering terlihat pada muntahan atau feses. Darah di dalam sistem pencernaan terkadang dapat menyebabkan muntahan terlihat seperti bubuk kopi atau memberi tampilan hitam dan lengket pada feses.

8. Komplikasi Kesehatan Mental pada Penderita dan Keluarga

Penderita hemofilia dan keluarganya dapat mengalami kecemasan akan masa depan, merasa berbeda dengan orang lain, depresi, kesulitan ekonomi, dan sebagainya.

Itu dia beberapa komplikasi atau bahaya penyakit hemofilia. Jika Anda atau anggota keluarga memiliki gejala yang mengarah ke penyakit hemofilia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi Anda.

Apabila masih ada pertanyaan lain seputar bahaya penyakit hemofilia, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara langsung lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(OVI/JKT)

Hari Hemofilia SeduniaHemofilia

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter