Otot dan Sendi

Phantom Vibration Syndrome, Apa Itu?

dr. Andika Widyatama, 11 Des 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda pengguna setia ponsel pintar? Hati-hati, phantom vibration syndrome bisa saja mengintai Anda.

Phantom Vibration Syndrome, Apa Itu?

Pernahkah Anda mendengar tentang phantom vibration syndrome? Jika Anda pengguna aktif ponsel pintar, rasanya Anda perlu mengenal lebih jauh tentang sindrom kesehatan yang satu ini.

Saat ini, penggunaan ponsel pintar sudah menjadi kebutuhan vital bagi sebagian besar orang. Oleh karena itu, kebanyakan orang hampir bersentuhan dengan telepon genggam setiap jam. Sayangnya, kebiasaan penggunaan telepon genggam setiap hari ternyata berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Perubahan tingkah laku

Sebuah penelitian di Georgia Institute Of Technology menemukan perubahan tingkah laku akibat penggunaan telepon genggam. Perubahan tersebut yaitu merasakan getaran dari telepon genggam dan sedikit kedutan pada otot. Atau merasakan pergerakan pada pakaian dapat diinterpretasikan sebagai getaran yang berasal dari telepon genggam.

Keadaan seperti merasakan telepon genggam bergetar atau berdering padahal kenyataannya tidak, disebut phantom vibration syndrome. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai halusinasi akibat penggunaan telepon genggam.

Sebanyak 9 dari 10 orang mengalami phantom vibration syndrome saat telepon genggam disimpan di saku pakaian. Bila dibiarkan, kondisi ini tentu menjadi kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan.

Dengan kebiasaan menggunakan telepon genggam, Anda menjadi terbiasa untuk menunggu atau menerima sensasi getaran dari telepon genggam baik, saat ada notifikasi telepon maupun pesan singkat. Oleh karena itu, Anda bisa mengalami salah interpretasi.

Sebenarnya, kondisi tersebut timbul juga dipengaruhi sifat dasar manusia yaitu terobsesi terhadap apapun, termasuk hasrat ingin menggunakan atau mengecek notifikasi di telepon genggam.

Perlunya psikoterapi

Bila merasa pernah mengalami phantom vibration syndrome, Anda dapat mencoba melakukan psikoterapi berikut dengan dokter spesialis kesehatan jiwa:

  • Cognitive-behavioral therapy (CBT). Terapi ini bertujuan untuk menimbulkan pikiran, perasaan, dan perilaku yang lebih baik dan positif pada diri Anda. Harapannya dapat membatasi penggunaan telepon genggam secara berlebihan dan mengarahkan Anda untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.
  • Farmakoterapi. Penggunaan obat-obatan tertentu dikombinasi dengan terapi CBT mungkin dapat digunakan sebagai bagian dari psikoterapi. Penggunaannya sesuai dengan keparahan penggunaan telepon genggam pada diri Anda.

Untuk menahan diri agar tidak berlebihan dalam menggunakan telepon genggam, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Berinteraksi dengan orang lain tanpa melalui telepon genggam.
  • Melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti olahraga atau bertamasya.
  • Mempelajari sesuatu yang menarik untuk Anda.
  • Mengikuti komunitas sosial tertentu.
  • Membuat aturan waktu penggunaan telepon genggam dimulai dari area rumah Anda.
  • Mematikan notifikasi telepon genggam, kecuali notifikasi yang berkaitan dengan keperluan darurat pada saat tertentu.

Jadi demikian tadi beberapa dampak buruk yang bisa terjadi akibat penggunaan ponsel pintar, salah satunya adalah phantom vibration syndrome. Maka gunakanlah telepon genggam secara bijak dan sesuai kebutuhan. Utamakan interaksi sosial secara langsung dengan orang-orang di sekitar Anda.

[BA/ RVS]

ponsel pintartelepon genggamPhantom Vibration Syndrome

Konsultasi Dokter Terkait