Mengenal Trisomi 13 yang Diderita Adam Fabumi

Sosok bayi Adam Fabumi yang sempat menyita perhatian netizen telah meninggal dunia, Rabu, 22/11/2017. Ia diketahui mengidap penyakit langka yang disebut trisomi 13, setelah sebelumnya divonis menderita sindrom Dandy-Walker sejak dalam kandungan.

Trisomi 13 atau sindrom patau merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan kromosom di dalam genetik tubuh. Saat pembentukan janin, kromosom yang seharusnya ada dua terjadi penambahan sehingga bayi memiliki tiga kromosom.

Sayangnya, penambahan kromosom ini dapat datang dari sel telur maupun sel sperma. Hal ini kemudian menimbulkan kerusakan pada pertumbuhan janin dari dalam kandungan, termasuk kerusakan fisik dan mental.

Komplikasi yang dapat disebabkan oleh kelainan bawaan ini dapat menyerang seluruh organ dalam tubuh, seperti otak (keterbelakangan mental), mata (bentuk mata yang lebih kecil), mulut (sumbing), kepala (kecenderungan bentuk kepala lebih kecil), kelainan jantung bawaan, kesulitan bernapas, dan sebagainya.

Dikarenakan banyaknya komplikasi tersebut, sering kali bayi dengan trisomi 13 ini dikatakan 'gagal tumbuh' dan biasanya sulit untuk bertahan hidup dalam 1 tahun pertama.

Memang penyakit ini terkesan sangat parah dan sulit untuk diobati, bahkan untuk memprediksi kesembuhannya pun cenderung kecil. Hingga kini, beberapa penelitian masih terus dilanjutkan untuk mencari penanganan yang optimal.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk patau sindrom adalah menangani permasalahan berdasarkan keluhan dari organ yang terkena, secara satu per satu. Di samping itu, dukungan secara moral dari pihak keluarga juga dapat meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Adam Fabumi lahir pada 24 April 2017 dari pasangan Kiagoos Herling Kamaludin (33) dan Ratih Megasari (24). Bayi lucu ini sempat menjadi viral saat kisahnya diunggah oleh sang ibunda di Instagram. Lewat akun @adamfabumi, Ratih berbagi cerita mengenai perjuangannya dalam mengobati penyakit Adam.

Selamat jalan, Adam Fabumi, malaikat kecil. Semoga kisah Adam juga dapat menularkan kekuatan dan semangat untuk anak-anak yang kini mengalami hal yang sama.

[RS/ RVS]