Otot dan Sendi

Pertolongan Pertama untuk Cedera Sendi

Tim Redaksi KlikDokter, 09 Nov 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Cedera pada sendi dapat disebabkan oleh berbagai hal. Bagaimana pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami cedera sendi?

Pertolongan Pertama untuk Cedera Sendi

Cedera sendi dapat disebabkan oleh beragam hal, mulai dari postur olahraga yang tidak tepat, terkilir atau keseleo, sampai kecerobohan seperti terbentur benda. Tidak hanya itu, menurut sebuah survei, sekitar 65 persen orang mengalami nyeri punggung atau sendi, setidaknya seminggu sekali.

Dalam dunia medis, istilah terkilir disebut sprain dan strain yang merupakan dua tipe kerusakan atau cedera pada jaringan lunak. Namun, sebenarnya kedua hal tersebut memiliki perbedaan.

Sprain merupakan cedera pada sendi yang disebabkan oleh robeknya ligamen (jaringan yang menghubungkan dua atau lebih tulang pada persendian) dan kapsul sendi. Sementara strain adalah cedera pada otot atau tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang).

Seseorang yang mengalami sprain atau strain dapat mengalami gejala berupa rasa nyeri, bengkak, rasa kaku, serta pengurangan kemampuan atau fungsi bergerak pada bagian tubuh yang mengalami cedera.

Pada umumnya, penanganan pertama untuk dua kondisi tersebut dapat dilakukan dengan memahami konsep RICE, yakni Rest, Ice, Compression, dan Elevation.

  1. Rest

Istirahatkan sendi yang mengalami nyeri. Bila seseorang mengalami nyeri sendi akibat cedera pada persendian, sangat penting untuk mengistirahatkan persendian tersebut selama setidaknya 48–72 jam setelah  terjadi cedera.

Hentikan aktivitas atau olahraga terlebih dahulu dan istirahatkanlah persendian Anda. Kemudian amati adanya pembengkakan atau kemerahan pada daerah persendian.

  1. Ice

Gunakan ice pack. Persendian yang mengalami cedera dapat dikompres menggunakan ice pack segera, selama 10–30 menit. Ice pack dapat dibuat dengan membungkus es batu menggunakan plastik atau kain tipis. Kemudian kompreskan pada bagian tubuh yang mengalami cedera.

  1. Compression

Berikan balutan pada persendian. Bagian tubuh yang mengalami cedera dapat dibalut menggunakan perban elastis atau perban lain yang tersedia. Hal ini ditujukan untuk mengurangi proses pembengkakan yang dapat terjadi.

  1. Elevation

Lakukan elevasi pada persendian yang terasa nyeri. Bagian persendian yang cedera sebaiknya diposisikan lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Salah satu caranya yaitu dengan meletakkan persendian yang nyeri di atas bantal saat duduk atau berbaring.

Lakukan Setelah Mengalami Cedera

 Selain menerapkan beberapa hal di atas, dalam 72 jam setelah terjadi cedera, ada beberapa hal yang penting untuk dihindari. Misalnya: rasa panas yang berlebihan (seperti mandi air panas, sauna, dan sebagainya), konsumsi alkohol, berlari, atau pijatan. Hal-hal tersebut dapat memperberat nyeri dan pembengkakan yang dialami.

Di Indonesia, banyak orang mengobati cedera sendi dengan menggunakan balsam atau krim yang memberikan sensasi panas di titik nyeri. Tujuannya untuk meringankan rasa sakit.

Padahal, tindakan tersebut tidak cukup mengobati rasa sakit sampai tuntas. Rasa nyeri dapat kembali lagi, meski sudah dioleskan balsam.

Agar cedera sendi dapat benar-benar pulih sampai ke sumbernya, Anda dapat mengoleskan Voltaren Emulgel di titik nyeri. Voltaren Emulgel dengan natrium diklofenac dapat membantu mengobati rasa nyeri sampai tuntas tanpa menimbulkan rasa panas.

Setelah melakukan pertolongan pertama pada cedera sendi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung, terutama bila nyeri sendi dan keluhan lainnya menetap. Dengan demikian, dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang paling sesuai.

(BA/ RH)

AdvertorialPertolongan PertamaCedera SendiNyeri Sendi

Konsultasi Dokter Terkait