HomePsikologiKesehatan MentalInilah Kiat Mengatasi Emotional Eating
Kesehatan Mental

Inilah Kiat Mengatasi Emotional Eating

Gerardus Septian Kalis, 03 Nov 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sering menyantap makanan berlemak dan tinggi gula saat stres? Jika ya, Anda mungkin mengalami emotional eating.

Inilah Kiat Mengatasi Emotional Eating

Apakah Anda termasuk orang yang kerap mengonsumsi makanan berlemak atau tinggi gula saat mengalami tekanan? Jika ya, Anda mungkin mengalami emotional eating. Namun mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School, ada sebuah bagian di otak yang mendapatkan ‘hadiah’ akibat konsumsi makanan yang mengandung lemak atau tinggi gula. Tentu, hal ini bukan jawaban untuk meredakan keadaan. Perilaku ini justru menjadi penyebab berat badan meningkat.

Oleh karena itu, Anda perlu segera mengatasi kebiasaan emotional eating guna mencegah kondisi lebih buruk yang menyerang kesehatan, seperti obesitas. Anda perlu memikirkan kembali, apakah stres bisa lenyap hanya dengan makan makanan berlemak dan tinggi gula.

Anda juga perlu mencari tahu pemicu emotional eating pada diri Anda. Cara paling mudah yaitu dengan mencatat semua makanan yang Anda makan seharian, serta kondisi perasaan Anda saat itu. Begitu mengenali sebuah pola, Anda dapat mengembangkan strategi untuk memecahkannya.

Jika makan karena stres, Anda perlu mempelajari kembali dan memulihkan stres itu. Yoga, meditasi, dan olahraga dipercaya dapat membantu mengatasi stres. Jika emotional eating masih meneror, Anda bisa mencoba berjalan selama lima menit, lalu duduk di luar ruangan, kemudian mendengarkan musik favorit, atau berbincang dengan teman sejenak.

Hal tersebut penting untuk mengalihkan perhatian, agar tidak melulu tergoda menyantap makanan berlemak atau tinggi gula saat sedang bekerja di bawah tekanan. Semakin sering melakukannya, semakin Anda dapat berhenti dari emotional eating.

Kadang, hasrat paling besar untuk makan muncul saat Anda berada di titik paling rendah secara emosional. Hal itu bisa terjadi entah karena sedang menghadapi masalah sulit, stres, kesepian, atau bosan.

Sadar atau tidak, Anda akan lari ke meja makan, mencari gorengan, keripik kentang, es krim, atau cokelat untuk menenangkan hati. Jika tidak berhasil menghentikan keluhan emotional eating sendiri, Anda dapat meminta bantuan ahli.

[BA/ RVS]

StresMakanan berlemakEmotional EatingTinggi gula

Konsultasi Dokter Terkait