HomeInfo SehatKulitPunya Banyak Tato Seperti Justin Bieber, Amankah?
Kulit

Punya Banyak Tato Seperti Justin Bieber, Amankah?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 25 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penampilan Justin Bieber dengan tato barunya mengejutkan banyak orang. Lalu, dari segi kesehatan, amankah memiliki tato?

Punya Banyak Tato Seperti Justin Bieber, Amankah?

Beberapa hari yang lalu, penyanyi Justin Bieber mengejutkan para penggemarnya dengan penampilannya yang berbeda. Melalui akun Instagramnya, pelantun lagu “Love Yourself” ini memperlihatkan tato baru yang menutupi hampir seluruh bagian perut dan dadanya.

Tato yang didominasi warna gradasi hitam tersebut menambah jumlah tato di tubuh Justin yang sebelumnya telah mencapai 60 tato.

Bagi sebagian orang, termasuk Justin Bieber, seni merajah tubuh memang menarik. Mereka rela menahan rasa sakit akibat tusukan jarum di kulit demi membuat tato yang menarik. Tato menjadi bentuk aktualisasi diri dan meningkatkan kepercayaan diri pemiliknya.

Namun, di balik itu, pemakaian tato ternyata memiliki risiko bagi kesehatan, beberapa di antaranya bahkan bersifat jangka panjang.  Risiko tersebut antara lain adalah:

  • Reaksi alergi

Tinta pewarna tato, seperti warna merah, hijau, kuning, dan biru, dapat menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi yang timbul bervariasi mulai dari yang ringan seperti kemerahan dan gatal-gatal hingga kulit yang melepuh.

  • Infeksi kulit

Saat membuat tato, tusukan jarum dapat menjadi pintu masuk untuk bakteri, sehingga kulit rentan mengalami infeksi. Gejalanya adalah kemerahan, bengkak, nyeri, dan timbul nanah dari lokasi pembuatan tato.

  • Timbul jaringan parut

Beberapa orang akan mengalami jaringan parut di kulit setelah membuat tato. Jaringan parut tersebut berupa benjolan atau keloid. Bila ini terjadi, sulit untuk menghilangkannya dan kadang diperlukan terapi pembedahan.

  • Risiko terinfeksi penyakit yang menular melalui darah

Tato adalah salah satu risiko utama penyakit infeksi yang menular lewat darah, seperti hepatitis B dan C. Penyakit tersebut dapat terjadi, bahkan setelah bertahun-tahun menggunakan tato. Hal ini terutama terjadi bila peralatan untuk membuat tato terkontaminasi virus penyebab infeksi.

Melihat berbagai risiko di atas, sebaiknya Anda benar-benar mempertimbangkan ulang bila ingin membuat tato. Pilihlah seniman tato yang berpengalaman, memiliki lisensi, dan selalu menggunakan peralatan tato yang steril agar Anda terhindar dari penularan berbagai penyakit.

Kendati menimbulkan kontroversi, membuat tato di tubuh seperti yang dilakukan oleh Justin Bieber adalah pilihan pribadi masing-masing orang. Ketahui benar risikonya bagi kesehatan Anda dan bijaklah dalam memilih seniman tato, sebelum Anda memutuskan untuk mengikuti jejak Justin.

[NP/ RVS]

TatoJustin Bieber

Konsultasi Dokter Terkait