Saraf

Apakah Saat Mengalami Saraf Kejepit Perlu Operasi?

Tim Redaksi KlikDokter, 25 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa kasus saraf kejepit memang memerlukan tindakan operasi. Namun ada pula yang hanya membutuhkan penanganan konservatif.

Apakah Saat Mengalami Saraf Kejepit Perlu Operasi?

Anda mungkin sering mendengar tentang saraf kejepit. Sebenarnya apa itu saraf kejepit, dan apa saja penyebabnya? Saraf kejepit bukan merupakan suatu penyakit yang berdiri sendiri, melainkan disebabkan oleh sesuatu.

Sebagai contoh, penyakit HNP (Herniated Nucleus Pulposus) terjadi akibat bantalan tulang punggung yang rusak, lalu menjepit saraf. Gangguan tulang punggung seperti spondilolistesis juga dapat menyebabkan saraf terjepit.

Meski demikian, ada beberapa kasus saraf kejepit yang memerlukan tindakan operasi. Salah satu kasus yang membutuhkan operasi yaitu saraf kejepit akibat penyempitan ruang saraf tulang belakang, dan mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak badan.

Jadi, tidak semua kasus saraf kejepit memerlukan tindakan operasi. Pada kasus saraf kejepit yang tidak menyebabkan kelemahan anggota gerak dan mengancam jiwa, dapat diatasi dengan tindakan konservatif selama enam minggu. Contoh penanganan konservatif yaitu dengan imobilisasi (misalnya pada saraf kejepit di tulang leher), obat anti peradangan, fisioterapi, traksi, dan juga injeksi steroid.

 

Selanjutnya

Sebuah studi mengenai radikulopati servikal yaitu saraf di tulang leher yang terjepit, sekitar 75-90 persen pasien mengalami kemajuan yang signifikan tanpa harus melalui tindakan operasi. Namun, sekali lagi, perlu diperhatikan, jika muncul gejala kelemahan otot yang semakin memburuk, maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan hal tersebut merupakan salah satu indikasi dilakukannya tindakan operatif.

Di luar upaya penanganan saraf kejepit di atas, masih ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, hindari faktor-faktor yang memperberat gejala, serta segala aktivitas yang mencetuskan gejala saraf terjepit. Anda perlu menghindari postur tubuh yang bungkuk, miring, dan mengangkat beban terlalu berat.

Kedua, bila gejala sudah membaik, Anda perlu berolahraga secara rutin. Olahraga dapat membuat otot-otot tubuh menjadi lebih kuat. Dengan demikian, hal tersebut dapat mengurangi risiko terjadinya saraf kejepit di masa mendatang.

[BA/ RVS]

Konsultasi Dokter Terkait