Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatBerita KesehatanPria, Terima Transfusi Darah dari Donor Ini Berisiko Kematian
Berita Kesehatan

Pria, Terima Transfusi Darah dari Donor Ini Berisiko Kematian

Kartika Tarigan, 20 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penelitian menemukan ada bahaya jika pria menerima donor darah dari wanita yang pernah hamil.

Pria, Terima Transfusi Darah dari Donor Ini  Berisiko Kematian

Donor darah adalah satu kegiatan positif yang dapat memperpanjang dan menyelamatkan hidup seseorang. Namun, bagaimana jika efek yang terjadi malah sebaliknya?

Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa donor darah bisa menyebabkan dampak yang fatal. Penelitian itu menyebut bahwa pria yang menerima transfusi darah dari wanita yang pernah hamil memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Mengutip Telegraph, dalam penelitian itu periset menggunakan data selama 10 tahun ke belakang. Hasilnya, ada sekitar 13 persen penerima donor yang meninggal setelah mendapatkan darah. Dan rata-rata mendapatkan darah dari seorang wanita yang pernah hamil.

Para periset percaya bahwa hal ini mungkin terjadi karena penurunan kualitas darah dan antibodi dari wanita yang pernah hamil. Pasalnya, saat seorang wanita hamil, ia akan membagi sejumlah fungsi dari tubuhnya untuk melindungi bayi dalam perut.

Penyebab paling umum kematian adalah cedera paru akut akibat transfusi. Kendati demikian, periset menegaskan perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui kebenaran dari hasil penelitian ini.

"Pria yang menerima transfusi dari donor wanita yang pernah hamil memiliki peningkatan angka kematian yang signifikan secara statistik, dibanding mereka yang menerima transfusi dari donor pria atau dari donor wanita tanpa riwayat kehamilan,” kata penulis penelitian Dr. Rutger Middelburg, seperti dikutip.

Perlu penelitian lebih

Hasil penelitian ini pun menuai berbagai reaksi. Sejumlah ilmuwan menyebut hal itu tidaklah benar. Meski memiliki risiko kematian, namun bukan berarti darah dari wanita yang pernah hamil adalah penyebabnya.

Juru bicara dari National Health Service menjelaskan, penelitian ini belum bisa digeneralisasikan. Dia menekankan, donor darah adalah sesuatu yang akan menyelamatkan hidup seseorang, entah siapa pun pendonornya.

“Seperti yang telah dikatakan oleh para peneliti itu, memang dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk memperkuat teori ini,” katanya.

Untuk itu, dia mengimbau pada siapa pun untuk tidak ragu melakukan donor darah. Faktanya, donor darah memiliki manfaat baik bagi pendonor maupun yang menerima donor darah. Sekalipun wanita yang pernah hamil.

Nyatanya sejauh ini memang donor darah adalah sesuatu yang bersifat ‘anonim’. Artinya Anda tidak akan tahu menahu dari siapa darah yang diterima, dan bagi pendonor, Anda pun tak akan tahu pada siapa darah akan diberikan.

Yuk, donor darah untuk menyelamatkan hidup. Tapi pastikan kondisi Anda cukup bugar untuk melakukannya, ya.

[RS/ RVS]

Donor Darah

Konsultasi Dokter Terkait