HomeInfo SehatKesehatan UmumVape Bisa Meledak di Mulut, Mitos atau Fakta?
Kesehatan Umum

Vape Bisa Meledak di Mulut, Mitos atau Fakta?

dr. Andika Widyatama, 28 Sep 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mungkin Anda pernah mendengar informasi di luar sana bahwa vape bisa meledak di mulut. Benarkah?

Vape Bisa Meledak di Mulut, Mitos atau Fakta?

Rokok elektrik atau vape sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Namun, meski dianggap lebih aman dari rokok tembakau, vape tetap tak lepas dari risiko. Sudah ada beberapa kasus di mana vape meledak jika penggunaannya tidak tepat.

Vape terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan tiga komponen utama, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung berisi cairan (cartridge).

Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan (zat kimia) di dalam tabung dan mengubah menjadi uap yang diisap oleh penggunanya. Pengguna mengisap zat kimia langsung dari corong vape yang berada di ujung cartridge.

Vape memang bisa meledak, tetapi bukan meledak seperti bom, melainkan hanya meletup. Pada umumnya, sumber tenaga vape adalah baterai ion lithium dan dari sinilah sumber bisa dicetuskannya ledakan pada vape.

Saat Anda mengisap vape, baterai akan memanaskan elemen yang nantinya akan mengubah cairan di dalam cartridge menjadi uap.

Baterai ion lithium diketahui dapat menjadi sumber api dan menimbulkan kebakaran bila berada di suatu area dengan tekanan tertentu, seperti di dalam bagasi pesawat.

Saat terjadi kegagalan sistem pada baterai ion lithium, tekanan di dalam baterai pada akhirnya dapat menekan lapisan pengaman baterai hingga bocor dan tekanan itu mendorong keluar secara tiba-tiba.

Selain itu, vape silinder lebih rentan karena meningkatkan risiko kebakaran yang lebih besar. Saat baterai pada vape bocor atau pecah, dengan mudah tekanan dari baterai menyebar di vape dan menyebabkan vape pecah atau meletup.

Terlepas dari komponen vape, baterai ion lithium sendiri memiliki masalah ketika berada dalam kondisi terlalu panas, seperti paparan langsung dengan matahari, korsleting, atau pengisian daya yang berlebihan.

Data U.S. Fire Administration (USFA) menyatakan 20 dari 25 insiden yang dilaporkan, malfungsi baterai terjadi saat vape sedang diisi daya melalui slot USB. Hal ini yang kurang diperhatikan oleh pengguna vape dalam memilih peralatan atau tempat yang akan digunakan untuk mengisi daya vape.

Nah, bagi Anda para pengguna vape, sudah tahu kan bahwa vape bisa berbahaya? Ditambah, masih belum jelas apakah vape memang benar aman untuk kesehatan dibanding rokok tembakau. Jadi, masih mau nge-vape?

[RS/ RVS]

RokokVapevape meledak

Konsultasi Dokter Terkait