Diet dan Nutrisi

Benarkah Minyak Kelapa Tidak Sehat?

dr. Karin Wiradarma, 22 Sep 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Benarkah minyak kelapa tidak sehat, karena mengandung lemak jenuh yang berhubungan dengan penyakit jantung?

Benarkah Minyak Kelapa Tidak Sehat?

Penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Penyakit ini dapat menyerang secara tiba-tiba, tanpa disadari, dan terkadang dapat menyerupai gejala penyakit mag. Lantas benarkah konsumsi minyak kelapa menjadi salah satu pemicu penyakit jantung, karena mengandung lemak jenuh?

Dahulu penyakit jantung memang banyak menyerang orang tua. Namun seiring perkembangan zaman, serta perubahan pola makan dan gaya hidup, orang muda juga tak lepas dari ancaman penyakit jantung.

Bicara tentang minyak kelapa, minyak jenis ini memang cukup populer di Indonesia. Minyak kelapa kerap digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak kelapa juga banyak dipakai di negara-negara tropis lain seperti Afrika.

Sekitar tahun 1950, untuk pertama kali, sebuah penelitian menemukan bahwa minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi. Minyak kelapa juga kerap dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung.

Alhasil beredar kampanye kesehatan yang memojokkan minyak kelapa. Minyak kelapa dianggap sebagai “minyak jahat” yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Meski demikian, tidak sedikit penelitian lain yang mengatakan bahwa minyak kelapa tidak seburuk itu. Minyak kelapa justru bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Penelitian yang mendukung penggunaan minyak kelapa menyebutkan, meski 90 persen lemak yang ada di dalam minyak kelapa adalah lemak jenuh, komposisinya berbeda dengan lemak hewan yang memang berisiko meningkatkan kejadian penyakit jantung.

Lebih dari 50 persen lemak jenuh pada minyak kelapa adalah jenis yang berbeda (terutama asam laurat), sehingga justru berpotensi melindungi tubuh dari penyakit jantung, kencing manis, serta kanker. Selain itu juga berperan dalam melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur.

Salah satu contoh penduduk yang diet dengan memanfaatkan minyak kelapa (konsumsi sebanyak 60 persen) yaitu masyarakat Kepulauan Tokelau, Pasifik Selatan. Mereka adalah penduduk dengan konsumsi lemak jenuh tertinggi di dunia. Tapi karena lemak jenuh tersebut berasal dari minyak kelapa, maka angka kejadian penyakit jantung pada penduduk Kepulauan Tokelau relatif rendah.

Dari temuan tentang konsumsi minyak kelapa dan penyakit jantung di atas, dapat dikatakan bahwa minyak kelapa memiliki potensi kesehatan yang baik. Namun bukan berarti Anda dapat mengonsumsi minyak kelapa secara berlebihan. Karena jika asupan minyak kelapa terlalu banyak, kadar kolesterol darah justru dapat meningkat.

[BA/ RVS]

KolesterolMinyak KelapaPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait