Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanMetode Lotus Birth pada Plasenta, Amankah bagi Bayi?
Kehamilan

Metode Lotus Birth pada Plasenta, Amankah bagi Bayi?

dr. Devia Irine Putri, 27 Jan 2021

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Lotus birth adalah suatu metode melahirkan yang banyak diminati para ibu belakangan ini. Mari ketahui manfaat dan bahaya lotus birth di sini.

Metode Lotus Birth pada Plasenta, Amankah bagi Bayi?

Proses melahirkan menjadi salah satu pengalaman yang sangat berarti bagi setiap ibu. Tidak mengherankan apabila saat kehamilan, si ibu sudah mempersiapkan segala hal, termasuk jenis penanganan plasenta yang akan dijalani.

Belakangan ini muncul metode penanganan plasenta yang disebut lotus birth. Yuk, kenali lebih dekat metode lotus birth.

Mengenal Metode Lotus Birth

Lotus birth cukup banyak diminati ibu hamil saat ini. Pada metode ini, ari-ari atau plasenta bayi tetap menempel, tanpa ada pemotongan tali pusat.

Tali pusat dibiarkan hingga kering dan puput sendiri dalam beberapa hari. Plasenta yang tidak terpotong ini akan disimpan dalam suatu wadah dan diletakkan di samping si kecil. Selain itu, tidak jarang pula diberikan ramuan khusus pada wadah tersebut.

Metode lotus birth ini beda dengan persalinan pada umumnya. Biasanya plasenta bayi akan langsung diklem dan dipotong beberapa menit setelah bayi lahir. Setelah itu, plasenta dikubur.

Karena metode lotus birth ini tidak umum, Anda tak akan menemukan praktiknya di fasilitas kesehatan ataupun rumah sakit. Biasanya metode ini dilakukan bila ibu melahirkan di rumah atau klinik bersalin. 

Adakah Manfaat Lotus Birth?

Di dunia medis, lotus birth masih menuai pro dan kontra karena belum ada literatur mumpuni untuk membuktikan keamanan metode ini.

Metode ini dipercaya bermanfaat pada bayi, utamanya bagi sistem imunitas, mencegah kekurangan darah, membantu proses transisi bayi dari dalam rahim ibu ke dunia luar, serta mempererat hubungan ibu dan anak.

Namun, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hal ini. Penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.

Meski dipercaya memiliki manfaat seperti itu, membiarkan plasenta tak terpotong dalam waktu yang lama tidak memberikan manfaat.

Pada saat di dalam kandungan memang plasenta menjadi alat pemberi nutrisi ke bayi. Namun, setelah plasenta terlepas dari tubuh ibu, ia tidak memiliki fungsi lagi. 

Artikel lainnya: Manfaat Metode Melahirkan dengan Hypnobirthing, Apa Saja?

Bahaya Lotus Birth

Sebaliknya, berikut beberapa bahaya lotus birth yang dapat terjadi ketika bayi menjalani metode ini:

Risiko Infeksi

Plasenta yang masih terhubung dengan bayi tentu berisiko mengalami pembusukan dan infeksi setelah beberapa hari didiamkan. Hal ini dapat menimbulkan reaksi serupa pada bayi serta menimbun banyak bakteri yang bisa berbahaya bagi sekitarnya.

Risiko Perdarahan

Ibu yang menjalani lotus birth harus sangat berhati-hati ketika menyusui anak, memandikan, atau menggendong anak. Jika tidak berhati-hati, tali pusat dapat tidak sengaja tertarik, serta menimbulkan luka dan perdarahan.

Risiko Kuning

Plasenta banyak mengandung darah ibu. Namun, ketika berada di luar tubuh ibu, plasenta tidak menghasilkan darah atau antibodi lagi.

Tali pusat justru harus diklem demi mencegah bayi jadi kuning akibat bilirubin, yakni senyawa hasil metabolisme di organ hati, yang tinggi.

Demikianlah kelebihan dan kekurangan lotus birth beserta bahayanya. Jika Anda masih belum yakin pada metode ini dan beberapa risiko di atas, sebaiknya pertimbangkan kembali.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau bidan Anda tentang persiapan persalinan yang akan dilakukan.

Anda masih punya pertanyaan seputar metode persalinan atau kesehatan ibu hamil dan janin? Sampaikan langsung pada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

melahirkanLotus Birth

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter