Kehamilan

Sulit Hamil? Mungkin Anda Perlu Periksa Ini

dr. Fiona Amelia MPH, 05 Sep 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sudah lama menikah tapi masih sulit hamil? Mungkin Anda dan pasangan perlu menjalani penilaian kesuburan.

Sulit Hamil? Mungkin Anda Perlu Periksa Ini

Sebanyak 85% pasangan suami-istri rata-rata dapat hamil dalam tahun pertama pernikahan, sisanya memiliki masalah yang membuat sulit hamil. Dalam hal ini, pasangan suami-istri perlu menjalani penilaian kesuburan dan organ kandungan.

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa satu dari empat pasangan (25%) di negara-negara berkembang ternyata mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan.

Di Indonesia, dari 40 juta pasangan usia subur, 10–15% di antaranya—atau sekitar 4 juta pasangan—mengalami infertilitas primer, yaitu ketidakmampuan untuk mendapatkan kehamilan setelah berhubungan intim secara teratur selama satu tahun tanpa kontrasepsi.

Infertilitas dapat disebabkan oleh faktor pria maupun wanita, yang masing-masing menyumbangkan 33% kasus. Sisanya, merupakan faktor kombinasi.

Pada pria, infertilitas kerap berkaitan dengan kualitas sperma yang buruk. Sedangkan pada wanita, biasanya berhubungan dengan gangguan produksi sel telur, sumbatan saluran telur, atau kelainan pada rahim.

Untuk menentukan penyebab infertilitas, kedua belah pihak perlu menjalani penilaian kesuburan. Hasil pemeriksaan nantinya menjadi dasar penentuan terapi atau pilihan metode hamil yang paling sesuai bagi Anda dan pasangan.

Penilaian kesuburan pada pria

Pemeriksaan standar untuk menilai kesuburan pria ialah analisis sperma. Dari sini dapat dilihat jumlah, pergerakan, dan bentuk sel sperma. Pria harus berhenti masturbasi dan hubungan intim 2–7 hari sebelum pengambilan sampel. Jika analisis pertama hasilnya abnormal, akan diperlukan analisis kedua yang berselang dua minggu kemudian.

Pemeriksaan darah juga diperlukan untuk melihat hormon-hormon yang berperan dalam proses pembentukan sperma. Hormon-hormon yang diperiksa, yaitu kadar total testosteron, luteinizing hormone, follicle-stimulating hormone, dan prolaktin.

Pada kasus khusus, diperlukan pula tes genetik untuk melihat kelainan kromosom, USG transrektal jika curiga ada sumbatan pada saluran yang mengalirkan sperma, atau biopsi testis jika sel sperma tidak ditemukan sama sekali pada analisis sperma.

Penilaian kesuburan pada wanita

Pada wanita, gangguan kesuburan dapat dilihat dari hasil pemeriksaan hormon yang memengaruhi produksi sel telur, yaitu estradiol, progesteron, follicle-stimulating hormone, anti-Müllerian hormone, dan luteinizing hormone. Pemeriksaan hormon lain seperti thyroid-stimulating hormone dan prolaktin juga kadang diperlukan.

Di samping itu, wanita biasanya perlu menjalani pemeriksaan untuk menilai apakah terdapat gangguan pada rahim—seperti mioma, polip, penebalan dinding rahim—dan sumbatan saluran telur (tuba falopi).

Pemeriksaan ini mencakup histerosalpingogram (HSG), histeroskopi, dan USG kandungan. Kadangkala, pemeriksaan yang lebih invasif seperti laparoskopi diperlukan jika curiga endometriosis atau pertumbuhan dinding rahim di luar rahim sebagai penyebab sulit hamil.

Sulit hamil bisa membuat seseorang mengalami depresi atau gangguan cemas yang pada akhirnya semakin menyulitkan untuk hamil. Oleh sebab itu, jika Anda dan pasangan belum hamil juga setelah lama menikah, tak perlu ragu untuk menjalani pemeriksaan-pemeriksaan ini.

Ingat, Anda tidak sendiri, banyak pasangan yang juga mengalami sulit hamil. Carilah pertolongan ke dokter yang berkompeten dan membuat Anda merasa nyaman.

[RS/ RVS]

Sulit Hamilgangguan kesuburan

Konsultasi Dokter Terkait