Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanAmankah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?
Kehamilan

Amankah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?

Gerardus Septian Kalis, 05 Sep 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apakah daging kambing berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil? Cek faktanya di sini.

Amankah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?

Setiap Hari Raya Iduladha, daging kurban berupa daging kambing adalah salah satu daging yang menjadi incaran banyak orang. Namun, ada mitos yang berkembang di masyarakat bahwa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi daging kambing.

Apakah larangan ini masuk akal? Di bawah ini adalah faktanya:

  1. Darah tinggi

Daging kambing tidak secara langsung menyebabkan naiknya tekanan darah. Yang menyebabkan tekanan darah meningkat adalah perpaduan bumbu-bumbu – khususnya garam – yang membuat risiko tekanan darah menjadi meningkat. Ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi banyak daging kambing, terutama jika diolah bersama kecap dan banyak garam. Alasannya, perpaduan olahan bumbu tersebut dapat memicu darah tinggi. Akibatnya, nutrisi dari ibu ke janin menjadi terhambat.

  1. Kolesterol

Kolesterol baik (High Density Lipoproteins) maupun kolesterol jahat (Low Density Lipoproteins) merupakan bahan penting dalam produksi hormon-hormon yang bermanfaat bagi kehamilan. Akan tetapi, jumlah kolesterol yang terlalu berlebih juga tidak baik bagi kesehatan jantung. Hal ini akan memacu kerja jantung menjadi lebih keras sehingga membuat ibu hamil sering merasa berdebar-debar.

  1. Pencernaan

Daging kambing mengandung lemak tak jenuh yang dapat membuat penyerapan nutrisi di usus halus berjalan dengan lambat. Hal inilah yang memengaruhi rentang waktu proses buang air besar menjadi lebih lama. Selama kehamilan seseorang disarankan untuk segera mengatasi sembelit karena keluhan ini dapat meningkatkan risiko kontraksi rahim dan wasir. Selain itu, daging kambing cenderung liat dan memiliki kepadatan protein yang berat. Pada ibu hamil, terjadi penurunan fungsi pencernaan akibat terdesak oleh kehamilan yang membesar. Sehingga kemampuan pencernaan untuk melumat protein menurun dan akhirnya bisa menyebabkan feses menjadi lebih keras. Imbangi dengan serat dan sayuran untuk mencegah konstipasi.

  1. Anemia dan hipotensi

Banyak ibu hamil yang mengalami masalah anemia. Kekurangan sel darah merah ini terjadi karena selama hamil, ibu membutuhkan sel darah merah berkali lipat lebih banyak dari biasanya. Kandungan zat besi dalam daging kambing bisa membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan membantu mengatasi anemia.Selain zat besi, dalam daging kambing terdapat sejumlah mineral yang terbukti mampu meningkatkan tekanan darah dan membantu meningkatkan produksi energi sehingga mencegah ibu mudah lemas dan lesu. Daging kambing justru sangat baik untuk ibu hamil pengidap hipotensi.

Itulah beberapa fakta soal daging kambing. Terlepas dari baik buruk yang didapatkan, ibu hamil boleh mengonsumsi daging kambing dalam batas yang wajar. Selain itu, hindari konsumsi daging setengah matang untuk menghindari bakteri-bakteri yang terdapat pada daging.

Bila punya pertanyaan lain seputar topik lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter.

[BA/ RVS]

daging kambingIdul AdhaIduladha

Konsultasi Dokter Terkait