Konsumsi Buah Sebaiknya saat Perut Kosong?

Mitos seputar kesehatan memang banyak beredar di masyarakat. Salah satu mitos tersebut yaitu buah harus dimakan ketika perut kosong dan tidak boleh dikonsumsi saat atau setelah sesi makan utama.

Menurut mitos, mengonsumsi buah saat atau setelah makan dapat menghambat proses pencernaan makanan atau pengosongan lambung, sehingga perut menjadi kembung dan menjadi sering buang angin.

Selain itu, kabarnya, konsumsi buah saat atau setelah makan juga dapat mengakibatkan penyerapan nutrisi yang kurang optimal. Karena itu, ada anggapan bahwa akan lebih baik mengonsumsi buah saat perut kosong. Namun apakah mitos-mitos tersebut benar?

Konsumsi buah yang kaya akan serat memang dapat memperlambat pencernaan makanan atau pengosongan lambung. Hal ini justru merupakan efek yang diharapkan, karena proses pencernaan yang lambat dapat membuat kenyang lebih lama. Karena itu, hal ini akan sangat baik diterapkan ketika sedang menjalani program diet.

Artikel Lainnya: Jangan Kebanyakan Makan Buah, Ini Bahayanya bagi Kesehatan!

Pengosongan lambung yang lambat tidak berdampak parah sehingga menyebabkan perut kembung dan sering buang angin. Anda akan mengalami perut kembung bila banyak mengonsumsi makanan yang memproduksi gas berlebih seperti susu dan sayuran.

Lantas bagaimana aturan mengonsumsi buah? Anda sebenarnya boleh saja mengonsumsi buah saat perut kosong, ketika makan, atau setelah sesi makan utama. Hanya saja, Anda perlu memperhatikan jumlah dan jenis buah.

Anda boleh mengonsumsi satu sampai dua porsi buah setiap kali makan, tergantung pada jumlah makanan yang dikonsumsi saat sesi makan utama. Sebab, jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, konsumsi buah tetap dapat meningkatkan asupan kalori yang berujung kepada penambahan berat badan.

Selain itu, Anda harus membatasi asupan buah yang terlalu manis seperti mangga dan durian. Penderita diabetes perlu mencermati hal tersebut. Nah, kini Anda tidak perlu lagi bingung dalam mengonsumsi buah.

[BA/ RVS]