Kehamilan

Waspadai Risiko Air Ketuban Keruh pada Janin

dr. M. Dejandra Rasnaya, 22 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Air ketuban yang keruh saat hamil disinyalir berbahaya bagi janin. Apa penyebab air ketuban keruh? Bagaimana cara mengatasinya? Cek di sini.

Waspadai Risiko Air Ketuban Keruh pada Janin

Saat di dalam rahim, janin terbungkus oleh lapisan tipis (kantong ketuban) yang berisi cairan yang disebut air ketuban. Air ketuban keruh yang keluar menjelang persalinan sering kali menjadi kekhawatiran karena dapat berbahaya bagi janin. Benarkah demikian?

Air ketuban adalah cairan hangat yang berfungsi melindungi dan mendukung pertumbuhan janin di dalam rahim. Cairan itu berisi berbagai zat seperti hormon, sel imun, nutrisi, hingga urine janin.

Perannya juga cukup krusial sebagai peredam bagi janin jika ada benturan di luar rahim. Selain itu, air ketuban juga menjaga suhu janin di dalam rahim.

Penyebab Air Ketuban Keruh

Sebenarnya dimulai usia kehamilan 34 minggu, air ketuban berubah warnanya dari bening kekuningan menjadi keruh. Hal itu masih tergolong normal karena merupakan campuran dari vernix (lapisan liat berwarna putih yang melapisi kulit janin).

Namun, ada beberapa hal yang jadi penyebab air ketuban keruh, yaitu:

  • Infeksi (korioamnionitis)
  • Usia Kehamilan terlalu lama
  • Tercampur mekonium

Artikel lainnya: Waspada, Ini Penyebab Gerakan Janin Berkurang pada Ibu Hamil

Kondisi bahaya air ketuban keruh di atas perlu mendapatkan penanganan dokter.

Bahaya Jika Air Ketuban Keruh

Air ketuban keruh sebenarnya belum tentu berbahaya bagi janin. Namun, pada banyak kasus, kondisi tersebut bisa terjadi akibat proses penyakit.

Warna keruh akibat infeksi di ketuban dan plasenta, seperti korioamnionitis, dapat menyebabkan infeksi yang lebih luas pada janin dan ibu. Biasanya, korioamnionitis terjadi saat ketuban pecah dini atau pecah sebelum tiba saat persalinan.

Hal tersebut menyebabkan ketuban dan jaringan sekitarnya terkontaminasi dan terjadilah infeksi.

Selain itu, penyebab air ketubah keruh yang paling sering adalah tercampur dengan mekonium, yaitu feses pada awal kehidupan janin.

Umumnya, mekonium dikeluarkan pada 12 jam pertama kehidupan. Namun, hal ini dapat terjadi pada usia kehamilan yang terlalu lama sehingga mekonium bercampur dengan air ketuban.

Artikel lainnya: Bahaya di Balik Proses Melahirkan yang Terlalu Lama

Bahaya air ketuban keruh bagi janin yang tercampur dengan mekonium adalah sindrom aspirasi mekonium. Pada kondisi tersebut, mekonium tertelan oleh janin dan dapat menyebabkan aspirasi atau tersedak.

Mekonium yang masuk ke saluran pernapasan bisa menyebabkan sumbatan sehingga terjadi masalah pernapasan, infeksi, hingga kematian pada bayi.

Cara Mengatasi Air Ketuban Keruh

Cara mencegah air ketuban keruh adalah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya masalah pada kehamilan.

Yang paling utama, lakukan kontrol rutin ke dokter kandungan. Jika ada masalah, dokter bisa bisa cepat melakukan langkah antisipasi.

Air ketuban keruh yang dilatari oleh suatu penyakit dapat berbahaya bagi janin. Itu sebabnya, apabila muncul gejala, seperti ketuban pecah dini, cairan ketuban berubah warna, berbau, atau demam tinggi, segeralah ke dokter.

Jangan ketinggalan informasi seputar kesehatan serta nutrisi bagi ibu hamil dan janin dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Air KetubanHamil

Konsultasi Dokter Terkait