HomeIbu Dan anakKesehatan AnakMengenali Tanda Bullying pada Anak dari Giginya
Kesehatan Anak

Mengenali Tanda Bullying pada Anak dari Giginya

drg. Callista Argentina, 21 Jul 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bingung apakah anak menjadi korban bullying atau tidak? Anda dapat mengetahuinya dari gigi anak.

Mengenali Tanda Bullying pada Anak dari Giginya

Sebagai orang tua, Anda tentu merasa resah saat mendengar berita tentang bullying pada anak baru-baru ini. Anda pun menjadi ingin tahu, apakah anak Anda pernah menjadi korban bullying atau tidak. Jika bertanya langsung kepada anak, dia belum tentu bisa langsung terbuka. Sebagai alternatif, Anda dapat mengetahuinya dari gigi anak.

Benar. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tiga ratus anak remaja di Brazil.

Menurut penelitian yang telah dimuat di Jurnal of Oral Rehabilitation, sebagian besar anak usia 13-15 tahun yang mengalami bullying di sekolah, empat kali lipat lebih banyak mengalami gangguan tidur berupa kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur di malam hari. Gangguan ini disebut Bruxism.

Dr. Nigel Carter dari Oral Health Foundation mengemukakan, kebiasaan Bruxism juga banyak dialami di negara-negara United Kingdom.

Anak yang mengalami Bruxism akan mengeluarkan suara seperti bunyi mesin gergaji listrik, dengan kekuatan 40 kali lebih keras dibanding dengan gerakan mengunyah. Bruxism terjadi pada anak maupun dewasa. Biasanya yang pertama kali mengenali gejala Bruxism adalah orang tua atau pasangannya.

Bruxism bisa disebabkan oleh gangguan tidur seperti mengorok dan gangguan napas seperti tersedak saat tidur. Pada anak-anak, kasus Bruxism sering diabaikan. Banyak yang menganggap anak hanya menderita kelelahan. Padahal Bruxism bisa jadi suatu indikator adanya kecemasan atau stres pada anak.

Untuk lebih memastikan apakah anak mengalami bullying atau tidak, Anda bias memeriksakan gigi anak ke dokter gigi. Kebiasaan Bruxism bisa menyebabkan gigi geraham anak terkikis, sehingga akan terlihat permukaan gigi yang rata dan datar.

Gigi yang sudah terkikis juga berpotensi menyebabkan gigi sensitif, patah, retak, dan sakit pada rahang serta wajah. Dampak lainnya adalah sakit kepala terus menerus dan rasa pegal pada rahang.

Untuk menangani kasus Bruxism, dokter gigi biasanya akan membuatkan night guard yaitu pelindung gigi yang dipakai malam hari saat tidur dan juga akan memperbaiki susunan gigi yang tidak rata atau maju.

Jadi, itulah penjelasan mengenai bagaimana mengenali tanda bullying pada anak melalui gigi anak. Dengan mengenali tanda-tandanya sejak awal, secara tidak langsung Anda bisa segera mencegah tindakan bullying yang dapat terjadi pada anak.

[BA/ RVS]

BullyingGigiKorban BullyBruxism

Konsultasi Dokter Terkait