HomeIbu Dan anakKesehatan BayiCara Memilih Babysitter yang Baik untuk Anak
Kesehatan Bayi

Cara Memilih Babysitter yang Baik untuk Anak

dr. Atika, 23 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda seorang ibu bekerja dan tidak bisa tinggal di rumah mengasuh anak? Jasa pengasuh bayi atau babysitter dapat Anda gunakan untuk membantu. Yuk, perhatikan hal ini sebelum memilih pengasuh bayi.

Cara Memilih Babysitter yang Baik untuk Anak

Memilih babysitter atau pengasuh bayi bukanlah perkara mudah di zaman sekarang. Terlebih lagi, mengingat semakin maraknya pemberitaan mengenai tindakan kekerasan atau manipulatif yang dilakukan sang pengasuh. Wajar bila para orang tua merasa waswas dan khawatir dalam memilih pengasuh bayi.

Semua orang tentu ingin sang buah hati dijaga sebaik-baiknya. Demi menghindari pemilihan pengasuh bayi yang salah, persiapkan dulu pengetahuan Anda. Simak cara memilih pengasuh bayi di bawah ini, sebelum Anda memulai proses pencarian.

Cara Memilih Pengasuh Bayi

Memilih babysitter memang susah-susah gampang. Untuk itu, perhatikan tips memilih babysitter yang baik berikut ini:

1. Rekomendasi Babysitter dari Orang yang Dipercaya

Kondisi paling ideal yaitu Anda mendapatkan rekomendasi pengasuh dari orang terdekat. Sebab, latar belakang pengasuh sangat penting untuk diketahui.

Dengan begitu, Anda mengetahui track record sang pengasuh ketika bekerja, sikap, ketelatenan, dan lain-lain. Anda tentunya akan mendapat informasi akurat dan lengkap karena lebih nyaman bertanya pada kerabat Anda.

Artikel lainnya: Membiarkan Ayah Mengasuh Bayi Baru Lahir, Amankah?

2. Ketahui Kualitas Pelayanan dari Yayasan Penyalur

Yayasan penyalur memang mempermudah Anda dalam mencari pengasuh. Terlebih, mereka juga umumnya memberikan pelatihan pada calon-calon pengasuh. Bila Anda tertarik menggunakan jasa penyalur, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Sudah pernah ditemukan adanya penyalur yang berkedok ‘yayasan’. Bila Anda tertipu, uang Anda akan terkuras untuk membayar biaya-biaya yang terkait dengan yayasan, tanpa mendapatkan keuntungannya.

Misalnya, pengasuh tidak dilatih sama sekali, garansi penggantian pengasuh tidak dijalankan, atau yayasan yang tidak peduli dengan komplain Anda terkait pengasuh.

Oleh karena itu, memilih yayasan yang tepat juga harus diperhatikan. Penggunaan yayasan yang direkomendasikan orang terdekat bisa menjadi solusi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Temui Sang Calon Babysitter dan Ajak Bicara

Sebagian orang terbiasa menyeleksi babysitter dengan hanya melihat foto. Hal ini sebaiknya tidak Anda lakukan, sebab menilai kinerja dan kepribadian seseorang tidak dapat dilakukan lewat foto. Lakukan pertemuan tatap muka dan tanyakan hal-hal mendasar tentang perawatan anak padanya.

Pengetahuannya akan pengasuhan anak memegang peranan besar dalam kelancaran proses penitipan bayi nanti. Saat wawancara, perhatikan tatapan matanya. Bila matanya tidak fokus menatap Anda atau sering berkedip, Anda perlu hati-hati. Mungkin ia tidak yakin atau berbohong dengan apa yang diucapkannya.

Artikel lainnya: Kenali Ciri-Ciri Pengasuh Anak yang Psikopat

4. Telusuri Rekam Jejak Pekerjaan dan Keluarganya

Riwayat pekerjaan sebelumnya sangatlah penting untuk diperhatikan. Tanyakan pengalamannya dalam mengasuh anak, seberapa lama mengasuh anak tersebut, dan mengapa tidak melanjutkan pekerjaannya. Bila memungkinkan, carilah kontak atasan sebelumnya. Sebab, informasi dari sang pengasuh perlu Anda pastikan kebenarannya.

Selain itu, mintalah sang calon babysitter menceritakan riwayat keluarganya secara detail sehingga Anda mendapat gambaran silsilah keluarganya. Bila ia bercerita dengan berbelit-belit atau informasinya berubah-ubah, Anda perlu waspada.

5. Bila Perlu Lakukan Tes Kepribadian

Bila cara pertama hingga ketiga telah Anda lakukan dan Anda merasa cukup nyaman dengan sang calon babysitter, tak ada salahnya mempertimbangkan pemberian tes kepribadian padanya.

Hal ini dibutuhkan bagi orang tua yang sehari-hari meninggalkan anaknya berdua hanya dengan pengasuh saja. Anda tidak ingin mempertaruhkan keselamatan bayi Anda, bukan?

Setidaknya dengan merogoh kocek beberapa ratus ribu, Anda dapat memastikan bahwa calon pengasuh anak Anda bukan orang yang emosional, labil, atau mudah bertindak kekerasan.

Artikel lainnya: Sering Berganti Pengasuh, Apa Dampaknya pada Tumbuh Kembang Anak?

6. Ketahui Riwayat Kesehatan Calon Pengasuh

Mencari pengasuh bayi memang harus dijalani secara serius dan lengkap, termasuk hingga riwayat kesehatannya. Ini bukanlah hal berlebihan, mengingat penyakit infeksi kronis tertentu bisa ditularkan melalui kontak erat.

Sebagai contoh, Anda sebaiknya mencari riwayat infeksi tuberkulosis paru pada sang calon. Tanyakan apakah dirinya pernah merasakan batuk-batuk lebih dari dua minggu, disertai dahak berdarah, keringat malam, dan penurunan berat badan. Bila perlu, lakukan rontgen dada dan konsultasikan pada dokter.

Infeksi tuberkulosis paru ditularkan oleh kontak yang erat dan dekat. Bila menularkan ke bayi atau anak, proses tumbuh kembang anak berisiko terganggu. Apalagi diagnosis tuberkulosis paru pada anak sulit untuk ditegakkan.

Pengobatannya pun jangka panjang, yaitu konsumsi obat selama enam bulan. Tentunya, jangan sampai hal ini terjadi pada si Kecil.

7. Observasi Kinerjanya Selama 1-2 Minggu

Sebaiknya, Anda tidak langsung melepaskan anak untuk diasuh oleh babysitter begitu saja. Usahakan untuk mengamati bagaimana ia berinteraksi dengan anak Anda selama 1-2 minggu. Jelaskan padanya mengenai aturan-aturan yang Anda terapkan di rumah, serta masalah kesehatan tertentu yang dialami anak, bila ada.

8. Diskusikan Aturan Kerja

Karena umumnya pengasuh bayi akan bekerja seharian, Anda perlu mendiskusikan aturan kerja di rumah. Tentunya, buat aturan yang juga cukup manusiawi bagi si pengasuh.

Anda juga bisa membuat kesepakatan, bahwa ia tidak boleh memegang ponsel saat bersama dengan anak. Anda bisa mengatakan bahwa ponsel hanya boleh digunakan ketika Anda berada di rumah.

Terakhir, jangan lupa untuk terus memberikan kontrol pengawasan yang ketat atas kinerja sang pengasuh. Kontrol tidak hanya dilakukan di awal-awal masa kerja. Awasi terus kinerja sang pengasuh, dan selalu ingatkan aturan-aturan pengasuhan yang Anda anut.

Dengan begitu, pengasuhan bayi dapat dilakukan dengan baik, aman, dan sesuai kemauan Anda.

Demikianlah cara memilih pengasuh bayi yang bisa bermanfaat untuk Anda. Bila Anda menjalankan tips di atas, maka risiko mendapatkan pengasuh bayi yang tidak sesuai keinginan dapat diminimalkan.

Ingin tanya lebih lanjut mengenai cara memilih pengasuh anak yang baik? Konsultasikan langsung kepada dokter kami melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!

[NWS]

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait