Ibu Menyusui

Alasan Mengapa ASI Perah Tak Boleh Langsung Disimpan di Freezer

dr. Sepriani Timurtini, 29 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Biasanya ibu yang bekerja akan menyimpan ASI di freezer. Karena itu, Mama perlu tahu bagaimana cara penyimpanan ASI perah yang benar.

Alasan Mengapa ASI Perah Tak Boleh Langsung Disimpan di Freezer

Air susu ibu (ASI) direkomendasikan untuk diberikan eksklusif kepada bayi berusia 0-6 bulan. Selain diberikan langsung (direct breastfeeding), ASI juga umum diberikan tidak langsung lewat proses pompa sebelumnya.

Kembali bekerja setelah cuti melahirkan adalah salah satu alasan tersering mengapa para ibu memompa ASI. Agar kualitasnya terjaga, sebaiknya Mama tidak menyimpan ASI perah langsung ke freezer

Kualitas ASI perah langsung masuk freezer bisa menurun. Mengapa? Yuk, baca terus ulasan berikut mengenai dampak buruk ASI rusak dan cara menyimpan ASI di freezer yang benar.

Gizi ASI Rusak, Apa Dampaknya?

Pumping ASI (Air Susu Ibu)

Hasil ASI perah tidak boleh langsung disimpan di freezer. Karena, perubahan suhu ASI perah secara tiba-tiba dapat menyebabkan kandungan gizi di dalamnya rusak. 

Demikian juga saat akan mencairkan ASI perah, sebaiknya ASI beku tak langsung dikeluarkan dan dicairkan di suhu ruang biasa.

Artikel lainnya: Kualitas ASI Perah Tak Sebaik ASI yang Diberikan Langsung?

Hasil ASI perah yang tidak disimpan dengan benar dapat terkontaminasi bakteri, virus, atau bahkan parasit yang bisa membuat bayi sakit. 

Selain itu, ASI tersebut bisa kurang efektif memenuhi kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan bayi dalam proses tumbuh kembangnya.

Cara Menyimpan ASI yang Benar 

Untuk penyimpanan ASI yang dipompa, terdapat beberapa cara tergantung kapan Mama ingin memberikan ASI tersebut kepada si kecil. Berikut panduannya.

Hasil ASI yang baru selesai dipompa dapat dibiarkan sebentar pada suhu ruang apabila berencana diberikan kepada bayi atau disimpan. Air susu ibu dari kedua payudara boleh dicampur untuk disimpan asalkan diperah dalam waktu yang sama. 

Pada suhu ruang hingga 25 derajat Celsius, ASI dapat aman digunakan hingga 4 jam setelah dipompa. Apabila disimpan di lemari pendingin, daya tahan ASI perah berkisar selama 4-5 hari. 

Artikel lainnya: Berapa Lama Waktu yang Aman Menyimpan ASI Perah?

Bila disimpan di cooler box, ASI dapat bertahan hingga 24 jam. Hasil ASI yang disimpan di freezer (suhu di bawah 0 derajat Celsius) dapat bertahan selama 6-12 bulan.

Untuk ASI yang sudah dicairkan, terdapat beberapa hal yang perlu Mama perhatikan: 

  • Bila ASI yang sudah dicairkan didiamkan pada suhu ruang, ASI dapat bertahan sekitar 1-2 jam
  • ASI yang sudah dicairkan dan diletakkan di lemari pendingin dapat bertahan hingga 24 jam

Hasil ASI yang sudah dicairkan jangan dibekukan kembali, ya. Lalu, bagaimana pun cara menyimpan ASI yang diterapkan, buang ASI tersebut bila ada sisa setelah digunakan dan lebih dari dua jam setelah dikonsumsi bayi.

Berikut beberapa cara menyimpan ASI perah yang benar:

  • Segera simpan ASI yang sudah dipompa ke dalam pendingin
  • Beri label berdasarkan tanggal dan jam ASI disimpan
  • Usahakan tidak mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah lama
  • Bagi penyimpanan susu dengan jumlah yang sedikit-sedikit
  • Sisakan ruang kosong pada wadah ASI sekitar 2,5 cm

Sebelum memompa ASI, cuci tangan dahulu dengan sabun dan air hangat. Bila tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen. Lakukan hal ini sebelum dan setelah memompa.

Selalu bekukan ASI bila tidak ingin langsung memberikannya kepada bayi. Cobalah untuk membekukan dalam jumlah yang kecil agar ASI tidak terbuang bila bayi tidak dapat menghabiskannya. 

Artikel lainnya: Tanda-Tanda ASI Basi dan Tak Layak Konsumsi

Jangan lupa selalu menggunakan tempat penyimpanan khusus ASI seperti kantung ASI atau botol kaca untuk ASI yang bersih.

Mulai sekarang, selalu perhatikan cara persiapan, penyimpanan, dan pencairan ASI yang benar agar tidak terkontaminasi dan tidak rusak gizinya!

Download aplikasi KlikDokter untuk tahu tips dan info penting lainnya seputar ASI. Mama dan Papa juga bisa tanya dokter anak lebih cepat.

(FR/JKT)

Kesehatan BayiASI

Konsultasi Dokter Terkait