HomeIbu Dan anakKehamilanWaspada, Baby Blues Syndrome Juga Bisa Menyerang Ayah
Kehamilan

Waspada, Baby Blues Syndrome Juga Bisa Menyerang Ayah

dr. Reza Fahlevi, 24 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Baby blues syndrome bisa saja terjadi pada wanita yang baru melahirkan. Namun, pria juga ternyata dapat mengalami sindrom ini.

Waspada, Baby Blues Syndrome Juga Bisa Menyerang Ayah

Pernahkah Anda mendengar mengenai baby blues syndrome? Sindrom ini biasanya dialami oleh wanita yang baru melahirkan. Wanita yang mengalaminya bisa menunjukkan perubahan sikap menjadi murung dan sedih setelah melahirkan. Bahkan, muncul keengganan untuk merawat bayinya. 

Namun, tahukah Anda bahwa sindrom baby blues tidak hanya dapat menyerang ibu? Sebuah penelitian menunjukkan, gejala baby blues syndrome pada ayah telah terjadi pada sekitar 21 persen pria.

Pada sosok ayah, gejala yang biasanya terjadi adalah lebih emosional, menangis tanpa alasan jelas, sensitif, serta merasa sedih atau cemas. Gejala-gejala ini biasanya muncul pada tahun pertama setelah kelahiran si Kecil.

Nah, apa saja, sih, penyebab sindrom baby blues? Lalu, adakah cara untuk mencegah baby blues syndrome ini agar tidak terjadi pada calon ayah?

Penyebab Baby Blues Syndrome pada Ayah

Ada banyak penyebab sindrom baby blues pada ayah. Berikut adalah beberapa penyebab tersering:

1. Takut dengan Tanggung Jawab Baru dan Tidak Siap Menjadi Ayah

Menjadi seorang ayah tidaklah mudah. Ayah harus mampu merawat bayi, mendidik anak, hingga memberikan contoh yang baik kepada anak kelak. Bagi sebagian calon ayah, tanggung jawab ini adalah hal yang besar dan sulit untuk dijalankan.

Pikiran-pikiran tersebut terkadang mencetuskan baby blues syndrome pada ayah, terutama bagi mereka yang menikah di usia muda atau masih menginginkan kehidupan bebas seperti masa lajang dulu.

2. Kurang Tidur dan Istirahat

Kurang tidur merupakan suatu hal yang akan dirasakan oleh ayah baru. Hal ini wajar saja terjadi karena suami harus menemani sang istri saat proses persalinan hingga setelah bayi lahir. Kemudian, suami juga harus bergantian menjaga bayi agar istri dapat beristirahat.

Karena kondisi ini, banyak ayah baru yang mengalami kurang tidur. Apabila terjadi jangka waktu yang panjang, kurang tidur akan menyebabkan perubahan mental dan perilaku, terutama pada ayah yang jarang begadang.

Perubahan mental dan perilaku inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab sindrom baby blues

Artikel Lainnya: 5 Gangguan yang Sering Dialami Orang Tua Baru

3. Masalah Finansial

Memiliki anak tentunya membutuhkan tanggung jawab finansial yang besar. Mulai dari dari biaya proses melahirkan, hingga biaya perawatan bayi nantinya.

Hal ini merupakan salah satu faktor pencetus kondisi stres dan baby blues syndrome pada ayah, terutama bagi yang belum memiliki perencanaan finansial yang matang. Karena itulah, perencanaan finansial harus dipikirkan sejak bayi masih dalam kandungan.

4. Waktu Cuti Sangat Sebentar

Waktu cuti berbeda-beda antara satu perusahaan kerja dengan perusahaan lainnya. Ada beberapa perusahaan yang memberikan waktu cukup banyak bagi ayah untuk beristirahat dan membantu merawat bayi.

Namun, sebagian perusahaan lain memberikan waktu yang sangat singkat, sehingga ayah sudah harus masuk kerja sebelum proses ‘recovery’ selesai. Hal ini juga dapat memicu gejala baby blues syndrome pada ayah.

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Depresi Pasca Kelahiran pada Ayah Baru

5. Kurang Diperhatikan

Perhatian yang kurang dari istri dapat menjadi penyebab sindrom baby blues. Setelah melahirkan, perhatian istri biasanya akan tercurahkan sepenuhnya kepada bayi. Perubahan ini terkadang membutuhkan proses adaptasi dari sang Ayah. Jika ayah gagal beradaptasi, maka sindrom baby blues dapat terjadi.

Cara Mencegah Baby Blues Syndrome pada Ayah

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai cara mencegah baby blues pada ayah, antara lain:

1. Menyiapkan Mental

Persiapan mental penting sekali bagi seorang ayah dalam mempersiapkan kelahiran bayi. Selama istri hamil, sebaiknya suami sudah mulai menemani ketika sang istri berkonsultasi dengan dokter kandungan, serta mengikuti kelas-kelas persiapan merawat bayi yang baru lahir.

Calon ayah juga perlu sharing dengan teman atau saudara yang sudah memiliki anak untuk mengetahui apa saja hal-hal yang akan dihadapi setelah bayi lahir.

Artikel Lainnya: Apa Bedanya Sindrom Baby Blues dan Depresi Pasca Melahirkan?

2. Persiapan Finansial yang Matang

Tidak dimungkiri, memiliki bayi membutuhkan biaya besar. Namun sebenarnya, pengeluaran tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi finansial rumah tangga.

Cara mencegah baby blues pada kasus ini dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  • Pemberian ASI dapat menurunkan biaya perawatan bayi dibandingkan susu formula.
  • Sesuaikan alat-alat dan pakaian yang dibutuhkan dengan kondisi ekonomi keluarga.
  • Anda juga dapat meminta pakaian bayi dari saudara yang dulu memiliki bayi sehingga pengeluaran lebih rendah.

3. Memiliki Waktu bersama Pasangan dan Menjaga Komunikasi

Quality time bersama pasangan juga penting walaupun Anda sudah memiliki sang buah hati. Karena itu, aturlah waktu bersama, misalnya saat si Kecil tidur.

Jika Anda tinggal bersama orang tua atau saudara, Anda juga dapat menitipkan sementara bayi kepada orang tua atau saudara beberapa saat ketika Anda akan meluangkan waktu berdua.

Selain memiliki waktu bersama, menjaga komunikasi bersama pasangan juga sangat penting sebagai cara mencegah baby blues syndrome.

Kini, Anda sudah mengetahui bahwa gejala baby blues syndrome dapat terjadi pada pria. Cermati beberapa penyebabnya, lalu lakukanlah pencegahan agar terhindar dari sindrom ini.

Jika memiliki pertanyaan seputar topik terkait ataupun masalah kesehatan lainnya, jangan sungkan untuk menanyakan langsung kepada dokter melalui layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

[WA]

Baby blues syndrome

Konsultasi Dokter Terkait