Kesehatan Anak

Kenapa Remaja Ketagihan Melakukan Skip Challenge?

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 15 Mar 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Skip challenge, permainan berbahaya yang sedang menjadi tren di kalangan remaja. Mengapa remaja ketagihan melakukannya?

Kenapa Remaja Ketagihan Melakukan Skip Challenge?

Saat ini video tentang remaja yang bermain skip challenge sedang viral di berbagai media sosial. Skip challenge, atau dikenal juga dengan istilah pass-out challenge atau seven minutes to heaven, umumnya dilakukan oleh dua orang anak remaja atau lebih.

Sebelum memulai permainan, seorang anak diizinkan mengambil napas dalam beberapa kali. Setelah itu, ia diminta bersandar ke dinding, lalu dadanya ditekan oleh anak yang lain. Dadanya ditekan sekeras-kerasnya, selama beberapa menit. Kalau anak itusudah kesulitan bernapas, tekanan di dada akan dilepaskan.

Permainan ini jelas sangat berbahaya, karena menyebabkan otak tidak mendapatkan oksigen selama beberapa menit. Hal ini bisa mengakibatkan keluhan ringan seperti sakit kepala atau pusing. Bahkan tak jarang juga menyebabkan kejang dan kehilangan nyawa.

Sebenarnya permainan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan tentunya, telah menelan banyak korban. Meski demikian, mengapa masih banyak remaja yang ketagihan melakukannya?

Merasakan sensasi melayang

Saat otak mulai kekurangan oksigen, akan muncul sensasi pusing dan melayang. Bila permainan dihentikan, rasa pusing dan melayang akan hilang dalam waktu yang tidak lama.Hal ini terasa menyenangkan bagi remaja. Beberapa orang mengatakan bahwa sensasi tersebut mirip dengan keseruan yang dirasakan saat menaiki roller coster. Sensasi tubuh melayang inilah yang menjadi alasan banyak remaja ingin melakukannya lagi, dan lagi.

  • Memicu adrenalin

    Saat dada ditekan sekeras-kerasnya dan otak mulai kekurangan oksigen, tubuh akan mengeluarkan adrenalin dalam jumlah besar. Kondisi ini disebut adrenaline rush, yang menyebabkan seseorang merasa sangat energik dan gagah bila melakukan permainan tantangan ini.

  • Menyebabkan euphoria

    Adrenaline rush menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon endorfin, yaitu suatu hormon yang struktur kimianya memiliki kemiripan dengan morfin. Hormon endorfin ini menimbulkan perasaan bahagia dan euphoria.

  • Perilaku copycat di kalangan remaja

    Secara psikologis, anak berusia 10- 17 tahun senang meniru dan mengikuti hal yang dianggap keren oleh dirinya. Aksi skip challenge yang sedang tren ini terasa menarik untuk ditiru oleh remaja. Apalagi saat permainan ini menjadi viral di media sosial, remaja menjadi semakin tertantang untuk mencobanya.\

  • Skip challenge memang sangat sensasional dan membuat para remaja ketagihan melakukannya. Agar anak terhindar dari bahaya, maka orangtua harus waspada dan mampu mencegah anak mencoba permainan berbahaya ini.

    (BA/ RH)

    CopycatRemajaSkip Challenge

    Konsultasi Dokter Terkait