Rambut Rontok Pasca Melahirkan, Mitos atau Fakta?

Rambut rontok usai melahirkan (postpartum hair loss) merupakan kondisi yang dialami oleh sebagian wanita. Biasanya, hal ini terjadi pada bulan ke-3 hingga 6 pasca melahirkan.

Lalu apa yang menyebabkan terjadinya postpartum hair loss? Normalnya, setiap orang akan kehilangan sekitar 100 helai rambut setiap harinya. Namun, selama kehamilan, hormon- hormon kehamilan yang diproduksi oleh tubuh bekerja untuk mencegah kerontokan.

Sayangnya, pasca melahirkan hormon tersebut mengalami penurunan. Akibatnya rambut kembali rontok. Inilah yang membuat wanita yang yang baru melahirkan seolah mengalami kerontokan parah.

Jadi, Anda tak perlu panik. Bila dibilang, Anda ‘hanya’ kembali pada fase normal rambut rontok yang normal. Bahkan menurut para pakar, saat anak mulai beranjak usia satu tahun, kerontokan umumnya akan mulai berhenti dan pertumbuhan rambut akan kembali seperti semula.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan semasa terjadinya postpartum hair loss. Salah satunya dengan mengonsumsi gizi seimbang dan vitamin selama kehamilan sesuai dengan yang dianjurkan dokter.

Selain itu, gunakan sampo dan dan conditioner sesuai dengan jenis rambut Anda. Penggunaan sisir bergerigi lebar dapat membantu mengurangi kekusutan pada rambut tanpa memperburuk kerontokan.

Hindari juga penggunaan perangkat penataan rambut seperti blow dryer, alat pengeriting atau pelurus rambut. Demikian juga dengan produk penataan dan proses penataan rambut yang menggunakan cairan kimia –seperti highlight dan perm.

Rambut rontok memang dapat menimbulkan kecemasan, khususnya pada wanita pasca melahirkan. Ingat, ini adalah hal yang wajar. Namun, jika kerontokan terjadi secara berlebihan, segera temui dokter untuk penanganan yang tepat.(DA/ RH)